'Will you be mine...'
Bergeming di benak Amy.Hal yang baru saja ditakutinya, dengan cepat menghantamnya. Menghantamnya sekeras desiran ombak besar di latar. Kenyataan ini begitu cepat datangnya.
Dalam haru dan takut, Amy bingung merespon Luke. Badan Amy lemas, tak berdaya, seakan sulit menyeimbangkan setelah terhantam ombak.
Ketulusan Luke sangat tersampaikan. Amy tak bisa hanya menjawab setengah-setengah. Cause Amy unsteady.
'Remy...'
Amy lagi-lagi, tersuguhkan opsi lain saat dirinya hendak mengejar Remy.
Remy milik Nichole, Amy sadar hanya dapat berangan untuk kedepannya, dan menunggu mereka berpisah. Bisakah begitu terus?
Carlos dan Keanu mendukung hubungan mereka. Luke memang sudah lolos dari seleksi, sebut begitu. Luke benar-benar serius.
Sejak berjumpa, berkenalan, bersama, bahkan dengan keluarganya, Amy tahu betul apa yang disuguhkan dihadapannya saat ini.
Sebuah tawaran yang menjanjikan.Ini merupakan tentuan hidup bagi Amy. Amy harus memilih. Jika dengan Luke, hatinya harus bersih dari Remy.
Jika tidak dengan Luke, Amy harus siap kehilangannya, mereka tak bisa bersama-sama lagi.
'Tak bersama lagi...'
Hal itu menyedihkan...Dalam lubuk hati, Amy tak mau semua ini hilang darinya.
Mencari-cari jawaban.
Amy menyelam lebih dalam, menanyakan pada dirinya, apa yang dia inginkan.'Aku juga enggak mau nanti jatuh-tertimpa tangga pula.'
'Coba kalo nanti Remy enggak kasih harapan setelah aku tolak Luke...' Amy jujur pada dirinya.'Tapi Luke enggak setengah hati...'
'Aku juga enggak boleh setengah hati...''I better be prepared to lose Remy...'
Penentuan harus segera diputuskan.
Amy memantapkan hatinya.Menarik nafas.
Memasang senyum terbaik di wajahnya, meski gemetar.
She said...
".... Yes, I do..."
01-01-2016 hari jadi Amy dan Luke.
- -
'Ting tong.'
Bell kamar Amy berbunyi."Amy... mereka ngerjain aku. Aku di kunci-in. May I...?" Luke tepat di depan pintu kamar Amy.
Dengan tawa Amy mengajak Luke masuk. Hati berdebar, masih.
Kini lelaki di hadapannya adalah pacar. Lelaki di hadapannya, stranger tampan kemarin hari di tempat billiard.
Kini begitu lekat di atas ranjang.Dekapannya seolah tak akan terlepas. Dekapannya penuh rindu.
Amy dibuat aman dan tenang di dalamnya.Malam ini mereka tidur bersama. Luke begitu nyaman dalam posisinya. Mendekap Amy penuh sayang. Mendekap Amy dengan erat.
Kebersamaan mereka tak terasa asing lagi, kebersamaan mereka tak terasa salah. Amy hanyut dalam dekapan, hanyut dalam buaian Luke.
Rasa aman, rasa nyaman, rasa bahagia ini, Amy terlena.
- -
Terbangun pagi hari, Amy terkejut. Lupa diri, tidur nyenyaknya membawanya sampai ke langit sembilan. Saat terbangun Amy terkejut akan sosok di sampingnya.
Masih jet lag, Luke sebagai pacarnya, seperti mimpi. Amy terkekeh akan ling-lungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chocolate Delay
Teen FictionTerus berharap, menunggu, dibuat bertanya-tanya. Amy tak tahu perasaan Remy kepadanya. Tidak percaya diri, takut, dan malu. Bagaimana cara menyatakan perasaan pada sahabatnya? Apa lagi doi sosok cowok cool, cuek, dan pendiam. Amy kesulitan menghada...