2012
"Wow... dia mau kasih aku cokelat..."
Remy tersipu malu, mengakhiri chat dengan Amy.
Senang dan grogi. Bercampur aduk.- -
Pagi hari valentine yang dinanti Remy tiba.
Menunggu cokelatnya, Remy siap menentang siapa pun. Tak memikirkan omongan orang lain setelahnya. Dirinya siap menerima cokelat dari Amy.Melihat Amy yang sudah rehat dari kesibukannya, Remy melaju dengan degup tapi berani.
Melepas senyum pada Amy, memberi aba.Amy hanya tersenyum.
Senyumnya nampak grogi.'Loh...'
Baru sebentar berpaling bersenda gurau dengan para homies, Amy sudah menghilang dari pandangan.'Apa dia ditarik Oscar?'
'Sheeess!'
Remy bimbang, tak dapat berbuat apa-apa.Lama menunggu, menunggu Amy.
Masih duduk di taman dengan geng.Melihat di kejauhan, ternyata Amy sibuk kembali di acara.
Beberapa waktu kemudian, kawan Mira tiba menghampiri Remy dihadapan geng."Remy, Mira nunggu kamu di kelas itu."
Seraya menarik-narik tangan Remy, memaksa."Cieee cieee!"
Seru satu geng itu menambah emosi Remy. Tingkah dari kawan Mira sudah cukup menaikan darahnya, kini ditambah dalam keadaan memalukan.
"Enggak! Aku ogah!!"
Emosinya menggertak pada semuanya.Kawan Mira menjadi takut, perlahan kabur.
Dalam diam, Remy memasang wajah dongkol. Kesal, memandang ke depan, acuh dengan sekitarnya yang masih memandanginya.
Diamnya membuat komplotan kikuk.
Alex sebagai pemimpin merasa harus mencairkan suasana. Dengan santai Alex mengajak semua bergegas untuk pergi, mengajak semua ke warnet. Ronald menggeretnya, tak membiarkan Remy larut terus dalam murka.
- -
"Aku makan cokelatku dulu ya." Oscar riang saat datang menyusul ke warnet satu jam setelah.
Kalimat Oscar menusuk di dada.
'Sialan!'
'Apa maksud Amy?!'
'Aku di buat nunggu ber jam-jam, tapi dia kasih cokelat ke Oscar bukan aku?!'
Remy kesal, kesal meninggalkan sekolah dalam emosinya. Tak terima Oscar mendapatkan cokelat dari Amy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chocolate Delay
Teen FictionTerus berharap, menunggu, dibuat bertanya-tanya. Amy tak tahu perasaan Remy kepadanya. Tidak percaya diri, takut, dan malu. Bagaimana cara menyatakan perasaan pada sahabatnya? Apa lagi doi sosok cowok cool, cuek, dan pendiam. Amy kesulitan menghada...