Kuhamil duluan, sudah tiga bulan
Gara-gara pacaran
Tidurnya berduaanHamil Duluan-Tuty Wibowo
•
•
•
18 tahun yang lalu ....Senyum cantik terus terlukis di wajah Ratu, kala ia sedang dilukis oleh seseorang. Ia duduk, sambil tersenyum menatap langit senja yang begitu memanjakan mata. Rambutnya ia sisipkan ke belakang telinga. Sinar senja yang menyilaukan mata, membuat Ratu menutupinya dengan tangan.
"Sudah." Radit menaruh palet dan kuas di meja, lalu menatap hasil karyanya bangga. Lukisan yang begitu indah. Kanvas yang berlukiskan wajah Ratu.
Radit mengambil lukisan tersebut, lantas memperlihatkannya pada Ratu. "Lihat, cantik 'kan?"
Ratu mengangguk antusias. "Lukisanmu selalu cantik," ujar Ratu.
"Itu karena wajahmu yang selalu mempercantik lukisannya," lontar Radit menggombal.
"Radit ... kenapa orang tuamu tidak suka kalau kita berpacaran?" Ratu mulai mengalihkan pembicaraan. Wajahnya tegas menatap Radit.
"Entahlah, tapi aku kan sudah berjanji akan membujuk orang tuaku," kata Radit dengan wajah santai.
"Kapan? Katanya kamu akan menikahiku setelah kita lulus, jika orang tuamu saja tidak merestui, maka bagaimana denganku?"
Radit menggenggam erat tangan Ratu. Matanya menatap lekat. "Jika aku berjanji, maka itu akan terjadi. Percayalah padaku. Menikah itu bukan main-main Ratu, kita perlu restu dari kedua orangtua kita masing-masing," terang Radit memberi pengertian.
"Dan orangtuamu tidak merestui hubungan kita," cetus Ratu, lalu melepaskan genggaman erat Radit.
Bulan dan bintang menyinari gelapnya malam. Ratu menatap dalam kesunyian. Dirinya dilema. Entah karena apa orang tua Radit tidak merestui hubungannya. Hatinya gundah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kanvas Rusak
Teen Fiction[End] Bagi Ezra, melukis adalah napas. Tetapi karena masa lalu membuat Ratu-mamanya mulai merenggut napasnya itu. Di tengah asa yang mulai pupus, Ezra dipertemukan oleh seorang gadis dengan biola dipelukannya. Kisah mereka akan abadi di sebuah kanva...