🎶Siapkah kau 'tuk jatuh 🎶
cinta lagi
-HIVI!-Setelah gemparnya dua video yang menghebohkan seluruh murid SMA Bunga Bangsa, berakhir dengan Dinda di DO. Karena telah merusak nama baik sekolahnya. Bahkan, kabarnya video itu, sampai terdengar di sekolah lain. Kepala sekolah sampai harus turun tangan. Untuk Gala, dia tidak di DO. Dia hanya mendapatkan skors selama seminggu penuh. Orangtuanya menggunakan uang suap ke pihak sekolah. Gala memang tidak ada malu-malunya sama sekali. Bukannya insyaf, lelaki licik itu malah makin menjadi untuk menjatuhkan Ezra.
Farel menghapus video itu saat 7 menit kemudian. Ia tak sekejam itu, membiarkan video seksual terpampang jelas di akun media sosial sekolahnya dengan waktu yang lama. Bahkan, sampai ada wartawan yang datang ke sekolahnya. Ya, memang, sih. Sekolahnya memang salah satu sekolah favorit yang ada di kota Bogor.
Ezra sangat bersyukur, ketika Mamanya tidak tahu berita tentang perkelahiannya. Yang Mamanya tahu, adalah video Dinda dan Gala. Reaksinya saat itu, menunjukkan raut wajah yang seperti melihat kotoran. Katanya, itu menjijikan. Sampai Ezra ditawari pindah sekolah. Tentu saja Ezra menolaknya. Mana mungkin ia tega meninggalkan sahabatnya. Nanti nilainya kasihan. Karena tidak ada yang mau memberi contekan, selain Ezra.
"Jadi lo pernah sabotase—"
"Sstttt! Kecilin dikit, napa?" seloroh Farel sambil menyantap gorengan yang masih hangat ke dalam mulutnya.
Saat ini, tiga sekawan itu, tengah menikmati masa istirahatnya di kantin.
"Sorry, sorry. Jadi itu sebabnya, lo tahu video itu?" Farel mengangguk.
Gila. Satu kata dari Ezra untuk Farel. Penjagaan di sekolahnya lumayan ketat, bagaimana bisa ia menyabotase cctv sekolah? Sulit dipercaya, tapi ini Farel.
Sudah 3 hari berlalu sejak peristiwa gemparnya video Dinda dan Gala. Videonya itu, dapat menutupi video perkelahian Ezra. Sejak saat itu, Dinda dan Gala menjadi topik hangat di sekolahnya.
"Emm ... guys. Aku ke kelas duluan, ya?" kata Fanny. Ia menghabiskan minumnya, kemudian berdiri dan langsung melenggang pergi dari hadapan Ezra dan Farel.
Ezra dan Farel saling beradu tatap. "Lo apain Fanny?" Farel yang sedang minum, sampai tersedak. Ia terbatuk-batuk. Seenak jidat Ezra menuduhnya.
"Gue nggak apa-apain Fanny!" seru Farel tak terima.
"Terus kenapa sikapnya kayak gitu?" tanya Ezra.
"Ya, mana gue tahu. Pms kali," jawab Farel sekenanya. Kemudian ia lanjut minum.
Ezra menghela napas panjang. Biasanya Fanny adalah orang yang super cerewet. Dan biasanya, jika Fanny ada masalah, ia akan menghindari pembicaraan dan keramaian.
Atau ... masalahnya ada di dirinya? Sejak lusa kemarin, Fanny memang seperti menghindari Ezra dan Farel.
"Ayo susul Fanny," ucap Ezra menarik tangan Farel. Ah, lebih tepatnya, ujung lengan seragamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kanvas Rusak
Fiksi Remaja[End] Bagi Ezra, melukis adalah napas. Tetapi karena masa lalu membuat Ratu-mamanya mulai merenggut napasnya itu. Di tengah asa yang mulai pupus, Ezra dipertemukan oleh seorang gadis dengan biola dipelukannya. Kisah mereka akan abadi di sebuah kanva...