Halloooo, manieezzz!Bacanya pelan-pelan aja, yh ... Ga ada yg ngejar, kok😁
Met baca ....
Deru napas Ezra tak karuan. Ia terus memukul telak salah satu murid yang mengatakan hal yang tak sepatutnya ia katakan padanya. Darah yang keluar dari hidung sang pengusik, ia tidak hiraukan. Luka sobekan yang ada di bibirnya juga ia acuhkan. Amarahnya sudah memuncak, dan tak bisa diredamkan. Rambutnya yang acak-acakan, tak mengurangkan kadar ketampanan Ezra. Ditambah seragam yang sudah lusuh dan berantakan, membuatnya terlihat seperti anak nakal."Ja, udah!" pekik Fanny yang sedari tadi mencoba melerai Ezra yang masih terus berkelahi.
Ezra menarik kerah Gala dengan kasar. "SEKARANG LO MASIH BISA NGOMONG KAYAK TADI, HAH?!" murka Ezra. Emosi yang terus berkobar, dan pertanyaan yang terus berputar di kepalanya, semakin membuat Ezra tak hentinya meninju Gala.
"JAWAB, BERENGSEK!"
Bugh!
Ezra meninju keras wajah Gala, sampai wajah Gala tertoleh ke samping dan mengeluarkan darah dari bibirnya, karena terkena kuku Ezra. Gala pun sudah kewalahan, sampai ia tak bisa menjawab pertanyaan dari Ezra. Ia sudah salah memilih lawan. Ia kalah telak. Kekuatannya tidak cukup, untuk menandingi ketangkasan Ezra.
Sudah hal wajar, Ezra lebih unggul. Ia melatih bela diri, untuk menjadikannya samsak emosi. Mamanya pernah mendaftarkan Ezra ke dojang. Yang melatihnya, adalah teman Mamanya. Tapi sekarang ia sudah tidak berlatih di dojang lagi, karena waktunya penuh dengan les.
"What are you doing, Bro? Ini bukan Ezra yang gue kenal!" seloroh Farel—teman dekat Ezra yang baru saja datang.
Farel menarik paksa tubuh Ezra keluar dari kerumunan. Perkelahiannya, menjadi pusat perhatian seluruh murid di sekolahnya. Guru BK mulai tampak dari kejauhan dengan wajah khawatir. Guru BK itu langsung membelah keramaian dan menyuruh semua murid untuk kembali ke kelasnya masing-masing, karena bel masuk sudah berbunyi sedari tadi. Lalu guru BK itu, menyuruh Ezra dan Gala menghadapnya di ruang BK.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kanvas Rusak
Teen Fiction[End] Bagi Ezra, melukis adalah napas. Tetapi karena masa lalu membuat Ratu-mamanya mulai merenggut napasnya itu. Di tengah asa yang mulai pupus, Ezra dipertemukan oleh seorang gadis dengan biola dipelukannya. Kisah mereka akan abadi di sebuah kanva...