Ch. 24 - Saudara Tiri

48 18 0
                                    

Oh, why can't we for once
Say what we want, say what we feel?
Oh, why can't you for once
Disregard the world
And run to what you know is real?

Take A Chance With Me-NIKI



Setelah membaca sebagian catatan-catatan kecil menyakitkan yang ada di buku harian milik Ratu, Ezra kembali membuka setiap lembaran yang berisi tulisan permasalahan dari awal sampai akhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah membaca sebagian catatan-catatan kecil menyakitkan yang ada di buku harian milik Ratu, Ezra kembali membuka setiap lembaran yang berisi tulisan permasalahan dari awal sampai akhir. Tak ada yang tertinggal. Jangan bertanya tentang keadaan Ezra sekarang. Lelaki itu tampak kacau setelah mengetahui sebuah rahasia yang sudah lama Ratu pendam.

Ezra menyendiri di tempat favoritnya. Ya, ruang seni. Ia lebih memilih membolos pelajaran demi membaca sebuah buku diari yang ternyata isinya sangat menyakiti hatinya.

"Anjing," umpatnya, lalu mengacak-acak rambutnya frustrasi.

Dapat ia simpulkan isi dari buku diary queen itu. Ratu yang berpacaran dengan Radit, tapi tak disetujui oleh orang tua Radit. Saat malam hari, Radit pergi ke rumah Ratu yang kebetulan orang tua Ratu sedang tidak ada. Awalnya berjalan biasa saja, dimulai dari Radit melukis wajah Ratu di kanvas, sampai kemudian Radit melakukan hal bejat pada Ratu.

Mereka ketahuan tidur seranjang sambil bertelanjang di kamar Ratu. Saat itu, orang tua Ratu marah besar dan Ratu tidak diperbolehkan menjalin hubungan lagi dengan Radit. Tiga bulan kemudian Ratu hamil dan diketahui oleh orang tuanya. Mamanya marah besar sampai Ratu diusir dari rumah. Dan katanya, untungnya Radit mau bertanggungjawab. Ratu tinggal sementara di indekos milik Radit.

Karena sebentar lagi masa sekolahnya sudah hampir habis, Radit berniat pulang ke kampungnya yaitu Majalengka untuk mendapat restu dari orang tuanya. Ratu mengizinkannya dan Radit meminta tolong pada temannya yang bernama Wili untuk menjaga Ratu.

Sayangnya, sejak saat itu, Radit tak kembali pulang sampai Ratu melahirkan. Dan Wili mendapat kabar, bahwa Radit telah menikah.

"Sialan, jadi ini alasan kenapa gue dilarang melukis? Alasan kenapa mama benci banget sama seni lukis?" monolognya.

Ezra mengusap wajahnya gusar. Entah ia harus membenci Ratu atau tidak. Setelah membaca diarinya, ia merasa kasihan, tapi jika mengingat bahwa Ratu telah melakukan hal-hal bejat tanpa penolakan, itu membuatnya kesal. Bukankah di sini Ratu terlihat begitu murahan? Karena perbuatannya Ezra terkena imbasnya.

Langkah jenjangnya membawa ke depan jendela, memperlihatkan lapangan yang terbentang luas. Matanya menatap kosong dengan pikirannya yang kusut dan kacau.

"Ezra?" panggil seseorang dari arah belakang. Lantas Ezra menengok ke arah sumber suara, lalu melihat Meta yang tengah berdiri di depan pintu.

"Lo bolos?" Pertanyaan dari Meta tidak Ezra tanggapi. Membuat bola mata Meta berputar malas.

Kanvas RusakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang