Ch. 8 - Ezra Wibu?

198 50 30
                                        

I wonder if you're making lies
I wonder she loves you like?
The way you said
That only i could do
I wish that i could tell you that
I miss u (Oh, oh ....)

A Year Ago—James Arthur



Saat itu, Meta sedang dalam perjalanan pulang setelah ekskul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat itu, Meta sedang dalam perjalanan pulang setelah ekskul. Ia pulang dengan berjalan kaki. Tapi saat datang di persimpangan jalan, ia melihat dua orang yang tengah berkelahi. Dan ia mengenali salah satu dari kedua orang tersebut.

"Lo ngapain di sini?" tanya Ezra, sesekali matanya melihat ke arah Gala.

"Ya, bantuin lo, lah. Bilang makasih kek," cetus Meta dengan wajah jutek.

Gala bangun dengan sempoyongan. Tengkuknya nyeri karena hantaman dari balok kayu. Netranya melihat ada perempuan yang sedang bersama Ezra. Gala tahu, pasti perempuan itu yang menghantamnya dari belakang tadi.

Gala menyeringai. "Oh, jadi sekarang lo udah punya cewek, hah?" Gala berjalan mendekati Ezra dan Meta, sembari kepalanya ia patahkan ke kanan dan kiri, kemudian ia berdecih, "Atau selingkuhan lo? Bukannya lo sama Fanny, ya? Buah emang jatuh nggak jauh dari po—"

plak!

Meta menampar pipi kanan Gala sampai tertoleh ke samping. "Jaga omongan lo, ya!" seru Meta sengit.

Ezra sedikit terkejut saat Meta tiba-tiba menampar pipi Gala berani. Jauh di dalam lubuk hatinya, entah kenapa, ia merasa puas saat Meta menampar Gala membuatnya tersenyum melihat adegan itu.

"Cewek sialan lo!" Gala mendorong Meta sampai terhuyung ke belakang dan menubruk dada bidang Ezra. Dengan segera, Meta kembali ke posisinya semula.

Ezra sempat memegang pundak Meta memeriksa cewek itu. Meta dengan cepat menghindar dan berkata tidak apa-apa, lalu menatap sengit ke arah Gala.

"Nggak usah kasar sama cewek kalau lo nggak mau dicap cowok sampah, Gal!" seru Ezra.

"Persetan! Ini hidup gue, lo nggak usah sok ngatur!" tekan Gala.

Gala kembali melayangkan tinjuannya, dengan cepat Ezra kembali menangkisnya. Saat ada kesempatan, Ezra menjepitkan kaki kiri Gala dengan kaki miliknya, lalu Ezra membanting tubuh Gala ke tanah membuat sang empunya mendesis nyeri.

Waduh, waduh, waduh, untung saya di tengah. Karena dua orang di sebelah saya penuh dengan amarah, batin Meta.

Meta terlihat anteng melihat perkelahian antara Ezra dan Gala. Bahkan, bila perlu ia harus membeli popcorn. Sebenarnya ia bingung, jika ia ikut campur ia takut akan terkena getahnya. Apalagi Gala adalah tipikal cowok yang tidak pandang bulu. Apakah ia harus teriak meminta tolong dan mencari bantuan? Tidak! Pertarungan ini terlalu seru untuk dihentikan!

Kanvas RusakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang