Maybe life's less romantic
When i don't wanna die
You'd think i'd be a fast learner
But guess i won't ever mind
Crisping up on your backburnerBackburner-NIKI
•
•
•
Senin adalah hari keramat. Hari yang paling semua orang tidak sukai. Apalagi untuk anak sekolahan. Dijemur di bawah teriknya matahari pagi, apalagi jika bukan upacara? Semua murid SMA Bunga Bangsa bersiap baris sesuai kelasnya. Terkecuali Meta yang sibuk mencari topi. Ia lupa membawanya."Aduh, gimana nasib gue ini ...," lirihnya sambil menggigit jari.
"Mana Numi udah baris lagi," lanjutnya sembari mengembuskan napasnya kasar.
Tiba-tiba punggungnya ditepak dari belakang. Sontak Meta menoleh dan mendapati Fanny di belakangnya.
Fanny melirik ke arah kepala Meta. "Kamu nggak bawa topi?" tanyanya.
"Iya, nih, Kak," jawab Meta cengengesan.
Seketika senyum Fanny mengembang. "Aku juga nggak bawa, untung deh, ada temannya."
Meta mengembuskan napasnya lega. Tiba-tiba Ezra menghampiri. Menatap satu per satu dua siswi di depannya itu. "Kalian nggak baris?" Sontak keduanya menggeleng.
Mata Ezra melihat ke kedua kepala mereka. Ternyata tidak membawa topi. Mereka pasti akan terkena hukuman.
"Nah, mending topinya buat gue aja. please .... ya?" Mata Meta berbinar berharap Ezra memberikan topi itu padanya. Ia tak mau kena hukum. Ia takut akan diinterogasi oleh Fanny soal kejadian kemarin yang melihatnya bermain biola.
Ezra melepaskan topinya, lalu memberikannya pada Fanny. Reflek Meta melongo. Begitu juga dengan Fanny. Sebelum menerima, Fanny menatap intens Ezra.
"Pakai aja," kata Ezra.
"T-tapi nanti kamu-"
"Nggak papa, gue kan lakik," potong Ezra.
Tangannya masih memegang topi yang tak kunjung di jemput oleh Fanny. Fanny menatap Meta bersalah. Padahal Meta yang tadi meminta, tapi yang dapat malah Fanny. Di balik rasa bersalahnya itu, ada rasa senang yang menjalar. Ternyata Ezra masih peduli dengannya dibanding dengan ... Meta?
Dengan hati-hati tangan Fanny menerima topi milik Ezra. "Makasih ...." Sebelum pergi, Fanny menatap Meta yang terlihat kesal dengan Ezra. Ia menganggukkan kepalanya pada Meta dan dibalas senyum olehnya, kemudian Fanny berlari pergi untuk berbaris.
"Kalian berdua kenapa belum-nggak pada pakai topi? Cepat baris di barisan terpisah! Seusai upacara kalian akan dihukum!" seru anggota OSIS.
Dengan kesal Meta berjalan cepat ke arah barisan yang paling pojok, tempat di mana para murid melanggar tata tertib sekolah. Diikuti Ezra di belakangnya yang sedang tersenyum jail.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kanvas Rusak
Teen Fiction[End] Bagi Ezra, melukis adalah napas. Tetapi karena masa lalu membuat Ratu-mamanya mulai merenggut napasnya itu. Di tengah asa yang mulai pupus, Ezra dipertemukan oleh seorang gadis dengan biola dipelukannya. Kisah mereka akan abadi di sebuah kanva...