Di balik sikapnya yang pendiam dan misterius, Inspector pada aslinya adalah orang yang sangat peduli dengan orang lain. Hanya saja, dia mempunyai masalah yang sangat buruk dalam hal bergaul dan bersosialisasi.
Nama asli Inspector adalah Rubert Winspheard. Dia adalah salah satu bawahan terkuat Arxenian di Lockstar yang ditugaskan untuk menjadi pengawas kelompok Fallen Star. Dia sangat menjunjung tinggi profesionalitas dalam menjalankan misi atau pekerjaan.
Dalam hal kemampuan bertarung, kapabilitas Inspector tidak bisa diragukan. Dia mempunyai fisik yang sangat terlatih. Selain itu, dia sangat berpengalaman sehingga dia bisa menilai situasi pertempuran dan kekuatan musuh dalam waktu singkat.
Lawan yang dipilih Inspector kali ini adalah robot gorila bernama Rocket Kong. Pria itu tahu bahwa kekuatan robot gorila itu berada di level yang berbeda. Karena itulah, dia memutuskan untuk melawan robot itu sendirian.
Rocket Kong bisa dibilang sebagai pemimpin para Beastronics. Robot itu mempunyai tubuh yang besar dan tingginya mencapai dua meter. Tubuhnya dilengkapi dengan berbagai persenjataan. Selain itu, ia mempunyai keunggulan dalam pertempuran jarak dekat.
Terlepas dari hal itu, Rocket Kong bukanlah ancaman yang serius bagi Inspector. Di masa lalu, pria itu pernah bertarung melawan musuh yang jauh lebih kuat dari robot tersebut. Karena itulah, pertarungan tersebut tidak lebih dari latihan pemanasan otot.
Inspector memainkan tongkat andalannya dengan sangat lihai untuk menyerang Rocket Kong. Tubuhnya terlihat seperti seseorang yang sedang beratraksi di atas panggung. Satu per satu ayunan tongkat itu dia keluarkan secara presisi.
Tongkat Inspector mempunyai diameter sebesar 10 cm dengan panjang yang hampir setinggi tubuhnya. Jika diperhatikan dengan lebih teliti, tongkat itu sangat mirip seperti sebuah pensil yang ujungnya tumpul.
Howard sempat berpikir bahwa tongkat itu ringan dan praktis digunakan. Saat dia mengangkat tongkat tersebut, dia langsung terkejut bukan main. Pergelangannya serasa mau patah karena tongkat itu jauh lebih berat dari perkiraannya.
Menurut pengakuan Inspector, tongkat tersebut terbuat dari Metalium dan campuran karbon dengan tingkat kepadatan yang sangat tinggi. Berat dari tongkat tersebut hampir mencapai 50 kilogram.
Dengan berat sebesar itu, Inspector uniknya tidak merasa kesulitan sama sekali. Dia menganggap tongkat itu layaknya tongkat biasa yang ringan. Akan tetapi, tongkat itu bisa berubah menjadi senjata sangat merusak dan bisa berakibat fatal jika digunakan dengan serius.
Pertarungan antara Inspector melawan Rocket Kong tanpa terasa sudah berlangsung hampir satu jam. Imbas pertarungan mereka membuat lorong tersebut jadi carut marut. Bekas ledakan dan benturan senjata logam tampak memenuhi dinding dan permukaan lorong tersebut.
Benturan itu tidak hanya berasal dari tongkat logam milik Inspector, tetapi juga berasal dari tinju Rocket Kong yang sangat brutal. Satu hantaman tinju robot itu bisa meninggalkan bekas cap di permukaan dinding baja.
Awalnya, Inspector berencana untuk mengakhiri pertempuran itu dalam kurun waktu setengah singkat. Namun, alur pertarungan itu melenceng jauh dari perkiraannya karena Rocket Kong mempunyai ketahanan dan daya tempur yang abnormal.
Semakin lama, cara bertarung Rocket Kong menjadi semakin agresif dan lebih brutal. Walaupun Inspector menyerangnya berkali-kali, robot itu terus berusaha untuk bangkit dan berdiri. Parahnya lagi, robot itu bahkan masih menyimpan banyak amunisi peluru di dalam tubuhnya.
“Kau lumayan tangguh juga ternyata, Monyet Brengsek! Baiklah, aku tidak berlama-lama lagi bermain denganmu,” ujar Inspector sembari tersenyum lebar. Dia memutar-mutar tongkatnya di atas kepalanya sebelum dia melakukan serangan.
Kemudian, Inspector memegang sisi bawah tongkat itu. Dia berlari sembari menyeret tongkat itu di atas permukaan lantai. Lalu, dia menghantamkan tongkat itu kuat-kuat ke arah Rocket Kong sampai robot gorila itu terpental beberapa meter ke belakang.
Inspector tidak berhenti di situ saja. Dia mengayunkan tongkatnya dari arah atas dan menubrukkannya ke robot gorila itu secara bertubi-tubi. Robot itu berusaha memberontak dengan kedua tangannya sembari menembakkan peluru besar dari mesin di punggungnya.
Secara refleks, Inspector memutar-mutar tongkatnya tepat di depannya sebagai tameng untuk memblokir serangkaian tembakan tersebut. Ketika serangan robot terhenti, dia melakukan sebuah serangan balik dengan sangat cepat.
“Pillar Whale!” ucap Inspector dengan keras. Dia terus menghantamkan senjatanya dengan cara yang brutal tanpa rasa ampun. Akan tetapi, robot gorila itu masih bisa bertahan dari serangan tersebut.
Mendadak, Rocket Kong mengamuk dan bergerak dengan cara yang sangat brutal. Ia meninju Inspector dengan kekuatan penuhnya. Saat serangan itu ditahan, Inspector malah terlempar beberapa meter ke belakang.
“Kau bisa marah juga rupanya, Monyet Sialan!” ucap Inspector sembari mengusap darah segar yang keluar dari mulutnya. Baru kali ini, serangan gorila itu mampu membuatnya terluka seperti itu.
Robot gorila itu terus menyerang Inspector secara acak. Menurut pengamatan Inspector, sistem yang ada pada tubuh gorila itu mengalami konsleting akibat serangan tongkatnya barusan.
“Aku jadi merasa kasihan kepadamu. Lebih baik kau segera beristirahat saja, Monyet Sialan! Rasakanlah seranganku yang satu ini! Quintuple Pillar Whale!”
Inspector mengeluarkan lima serangan brutal dengan tongkat logamnya secara berturut-turut. Sesuai jumlahnya, dia mengincar lima titik vital pada robot itu, mulai dari kepala, kedua tangan, dan kedua kakinya.
Demi memperkuat dampak serangannya, Inspector melapisi tongkat tersebut dengan energi bintang dalam jumlah yang cukup masif. Setelah serangan itu selesai dilancarkan, tubuh robot gorila itu jadi hancur dan berubah menjadi rongsokan dengan seketika.
Usai mengalahkan robot gorila itu, Inspector merapikan jubah hitamnya yang sempat berantakan. Dia juga merasakan rasa nyeri yang berdenyut-denyut di area perutnya akibat tinju brutal robot tadi.
“Fuck! Gorila brengsek itu ternyata bisa membuatku kesakitan seperti ini,” ujar Inspector yang terlihat menggurutu kesal. Tidak lama kemudian, dia mendengar suara Howard yang tengah berlari dari arah ruangan sebelumnya.
Howard mendekat secara perlahan-lahan dengan ekspresi yang senang. Dia kelihatannya merasa lega saat dia tahu bahwa Inspector dalam keadaan baik-baik saja. Melihat kedatangan anak itu, Inspector kembali bersikap dingin dan misterius seperti biasa.
“Kau tidak apa-apa, Inspector?” tanya Howard secara blak-blakan. Inspector tidak merespons pertanyaan itu dengan jawaban yang tepat. Sebaliknya, dia malah mengalihkan arah pembicaraan ke topik yang lain.
“Sebaiknya, kita segera pergi ke ruangan Dewa Kematian untuk membantu Dr. Neuron,” jawab Inspector dengan wajah yang datar dan tidak bersahabat. Howard yang merasa kesal langsung mengeluarkan kata-kata pedas.
“Kau tetap menyebalkan seperti biasa, Pengawas Bodoh!” ucapnya tanpa rasa beban. Inspector refleks menjitak kepala Howard dengan keras. Meskipun dia terlihat angkuh dan tidak peduli, dia sebenarnya menganggap Howard layaknya adiknya sendiri.
Ketika mereka berdua sedang berlari menuju ke ruangan ujung, Inspector tiba-tiba menyeletuk dengan sebuah pertanyaan. “Ehm, apakah teman-temanmu baik-baik saja?” ucapnya dengan gurat wajah yang menampakkan sedikit kekhawatiran.
“Mereka sedang beristirahat di ruangan sebelumnya,” balas Howard apa adanya. Inspetor kembali terdiam usai mendengar jawaban Howard. Entah mengapa, dia merasakan firasat yang sangat buruk.
Setelah mereka berlari menyusuri lorong tersebut selama kurang lebih satu kilometer, mereka akhirnya sampai di depan pintu masuk menuju ruangan Dewa Kematian. Sialnya, ruangan itu malah terkunci rapat-rapat.
“Sial! Mengapa pintu ini malah terkunci?” ucap Howard secara refleks. Inspector tidak banyak berkata-kata. Dia langsung mengambil tindakan dan membuka pintu itu dengan cara kekerasan.
Melihat hal itu, Howard turut membantu Inspector. Mereka perlu beberapa kali percobaan karena pintu itu terbuat dari logam yang sangat tebal. Saat pintu itu terbuka, mereka dikejutkan oleh sebuah pemandangan yang tidak mereka sangka-sangka.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Haunted Ghost
ActionThe Spirit of Fallen Star Part 3 Hantu dari masa lalu mulai memberikan teror bagi publik dan mengancam stabilitas perdamaian yang diciptakan oleh Hexagon. Dia adalah pembunuh yang dicari-cari oleh Howard selama ini. Hexagon membentuk sebuah tim khu...