Sinkronisasi

0 0 0
                                    

Jarak antara lokasi pendaratan pesawat dan pertempuran di titik barat tidak begitu jauh sehingga Crestia bisa menyusul ke sana dalam waktu singkat. Ia pun langsung bergabung dan menyesuaikan diri dalam pertempuran tersebut.

Pertempuran di situ didominasi oleh para perempuan yang diketuai oleh Henrietta Lovarian. Perempuan itu terlihat sedikit tomboi dan mempunyai kemampuan sebagai pemimpin tim. Karena itulah, para Havenstar lain bisa mengikuti perintahnya tanpa kesulitan.

Tak lama setelah Crestia datang, Henrietta langsung meminta perempuan itu untuk membantu anggota Flowerizm yang bernama Mei Huan. Dia sedang berusaha mencari celah untuk menyerang Charlie Robo.

“Maaf, aku baru pertama kali bertemu denganmu. Namaku Crestia. Jadi, mohon kerja samanya,” ucap Crestia kepada Mei Huan. Mereka tidak sempat berkenalan panjang lebar karena mereka tidak mempunyai banyak waktu.

Crestia cukup terkejut melihat pergerakan Mei Huan. Dia mampu menghindari tembakan-tembakan Charlie Robo dengan manuver yang gesit. Tubuhnya sangat lentur dan fleksibel layaknya karet.

“Crestia, aku akan mengeluarkan seranganku terlebih dulu. Setelah itu, keluarkan serangan terbaikmu secepat mungkin!” ucap Mei Huan. Setelah itu, gadis itu melompat dengan tinggi dan melakukan atraksi yang menakjubkan. 

Mei Huan melancarkan sebuah tendangan beruntun ke arah Charlie Robo dengan sangat cepat. Robot itu sempat menangkis dan berusaha mencengkeram kaki Mei Huan. Namun, gadis itu bisa menghindar dengan mengandalkan refleksnya yang mengesankan.

Setelah tendangan itu berhenti, Crestia langsung mengeluarkan Sound Wave Distortion ke arah robot tersebut. Serangan tersebut membuat robot tersebut terpental sedikit ke belakang hingga robot itu tidak bisa bergerak untuk sementara waktu.

“Sekaranglah saatnya!” teriak Henrietta memberi aba-aba. Dia sedari tadi diam di tempat untuk mengamati situasi sembari mencari momentum yang tepat untuk melancarkan serangan balasan. Dia memanfaatkan Mei Huan dan Crestia sebagai umpan dalam rencananya.

Dari sisi kanan, Scarlet Saphire memerintahkan Crystal Girl untuk menembakkan kristal tajam secara beruntun. Kristal tersebut menghujani robot itu layaknya hujan deras. Meskipun begitu, serangan itu tidak berdampak signifikan pada robot tersebut.

Setelah serangan itu selesai, Catherine Elsavada dari Machine Engine mengayunkan cambuk energinya dengan sangat liar. Cambuk energi itu meliuk-likuk seperti seekor ular piton yang sedang mencengkeram mangsanya.  

Pada saat yang bersamaan, Zetha Lovarian memerintahkan Harpie Angel untuk menembakkan bulu-bulu dari sayap birunya ke arah robot itu. Saat terkena kontak fisik dengan target atau benda solid, bulu-bulu itu langsung meledak seketika.

Saat pertahanan robot itu terbuka lebar, Isabella Heart menyusul serangan itu dengan sebuah jurus pamungkasnya. Dia berputar-putar dengan cepat lalu mengarahkan sengatannya ke area jantung Charlie Robo.

Sebagai penutup, Henrietta menendang Charlie Robo dengan sekuat tenaganya tepat di titik yang sama. Meskipun tendangan itu sangat brutal, robot itu masih terlihat baik-baik saja. Logam pelindung jantungnya juga masih utuh.

“Mengapa robot ini sangat sulit untuk dijatuhkan?” ucap Henrietta yang terlihat kesal. Napasnya mulai terengah-engah. Seperti anggota Black Guardian lainnya, dia nyaris kehabisan energi karena dia bertarung melawan robot itu dalam kurun waktu yang lama.

“Henrietta, kita perlu mengerahkan serangan yang lebih agresif dari ini. Selain itu, kita perlu menyusun strategi baru,” Isabella mencoba menenangkan Henrietta dan memberinya sebuah saran yang cukup masuk akal.

Saat mereka sibuk berdiskusi, Charlie Robo melompat tinggi ke udara secara tiba-tiba. Dia kemudian menghujani seluruh musuhnya dengan tembakan-tembakan yang melesat cepat selama beberapa menit. 

The Haunted GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang