Setelah pingsan selama dua belas jam, Howard akhirnya membuka kedua matanya. Dia merasa sangat shock karena dia sangat yakin bahwa dia sudah mati akibat ledakan besar. Kepalanya masih terasa sakit dan ingatannya pun terasa samar-samar.
Seingatnya, nyawanya telah berada di ujung tanduk karena dia tidak mempunyai cara lagi untuk melarikan diri dari tempat tersebut. Namun, dia merasakan sebuah fenomena yang sangat aneh bin ajaib sebelum ledakan itu membakar tubuhnya.
Howard merasa tubuhnya menjadi sangat ringan seperti melayang-layang di ruang tanpa gravitasi. Pandangannya terasa mengabur dan dipenuhi oleh kunang-kunang cahaya. Entah itu mimpi atau kenyataan, kedua matanya melihat lintasan cahaya yang sangat cepat seolah-olah dia sedang melakukan perjalanan menuju ke surga dengan kereta mistis.
Di tengah lamunannya, Howard dikejutkan oleh suara Inspector yang sedang duduk di atas kursi kayu. "Kau sudah bangun ternyata," ucapnya dengan ekspresi yang masih dingin seperti biasa.
"Hei! Kita ada di mana? Mengapa kita masih hidup? Jangan-jangan…" ucap Howard dengan kalimat terbata-bata. Sebelum dia menyelesaikan perkataannya, Inspector memukul anak itu dengan sangat keras.
"Tenang saja! Kita masih hidup, Bodoh!" tukas Inspector.
Di sela obrolan mereka, Arthur tiba-tiba menyeruak masuk dari balik pintu. Dia menggerakkan kursi rodanya sembari membawa makanan yang terlihat menggiurkan. Dia kemudian menyapa Howard dengan senyuman yang ramah.
"Apakah kondisimu baik-baik saja?" tanya Arthur. Howard mengangguk sembari menikmati roti isi selai kacang yang terasa manis di lidahnya.
Sejujurnya, Howard merasa sangat prihatin dengan kondisi Arthur saat ini. Pasca pertempuran melawan Zero, pria itu terpaksa duduk di kursi roda akibat cedera di tulang belakangnya. Dia mempunyai peluang untuk sembuh dan kembali normal, tetapi proses pengobatannya membutuhkan waktu setahun lebih.
"Hei, Inspector! Kau belum menjawab pertanyaanku. Mengapa kita bisa selamat dari ledakan itu?" Howard kembali menanyakan sesuatu yang masih mengganjal di benaknya. Inspector berdehem sejenak sebelum dia menjawab pertanyaan tersebut. Dia mengatur posisi duduknya sebelum dia membuka suara.
"Kau mungkin tidak akan mempercayainya. Kita berhasil selamat berkat kemampuan teleportasiku," ucap Inspector singkat tanpa banyak penjelasan. Howard hanya mengerutkan dahinya.
"Lalu, mengapa kita bisa terdampar sangat jauh sampai ke Stonium?" tanya Howard dengan rasa penasaran yang tinggi.
"Itu dia masalahnya. Aku tidak bisa mengendalikan kekuatanku. Karena itulah, aku tidak bisa menentukan titik tujuanku saat bertelopertasi. Saat aku terbangun, kita berdua sudah berada di tengah-tengah hutan," ucap Inspector dengan jelas.
Tidak seperti Howard, Inspector terbangun dari pingsannya sekitar lima jam yang lalu. Dia menyusuri hutan tersebut hingga dia akhirnya menyadari bahwa mereka melakukan teleportasi ke Stonium, tepatnya di lokasi Festival Havenstar. Inspector kemudian membawa Howard menuju ke markas Arthur agar mereka bisa beristirahat sejenak.
"Tunggu dulu! Apakah Dr. Neuron berhasil selamat? Bagaimana kabar Dewa Kematian?" Howard kembali bertanya dengan rasa panik.
Inspector dan Arthur hanya terdiam seolah-olah ada yang mereka sembunyikan. Dari gurat wajah mereka, Howard tahu bahwa ada hal genting yang sedang terjadi. "Hei! Jawab pertanyaanku!" dia kembali menegaskan pertanyaan itu.
"Centurion sekarang dalam bahaya. Dewa Kematian dan para robotnya melakukan serangan dalam skala besar-besaran," ucap Arthur dengan bibir yang gemetaran. Dia sangat frustasi karena dia tidak bisa membantu apa-apa. Andai dia dalam kondisi prima, dia pasti ikut bertarung bersama para pemimpin Hexagon yang lain.
"APA? KITA HARUS KE…" ucap Howard spontan. Namun, perkataannya terhenti karena lukanya kambuh dan terasa nyeri berkali-kali lipat ketimbang kemarin. "Bodoh! Kau sebaiknya istirahat terlebih dulu," sahut Inspector sembari tersenyum sinis.
Di tengah obrolan mereka, Double Handler beserta Kamikaze dan Big Shielder muncul dan memberikan sebuah informasi yang penting untuk mereka. "Arthur! Pesawat jet untuk kita sudah selesai diperbaiki dan siap diberangkatkan," ucapnya.
"Baiklah! Sebaiknya kalian segera pergi dan membantu teman-teman kita di Centurion," jawab Arthur dengan mantap.
Double Handler tidak bisa pergi ke Centurion karena dia harus tinggal di Stonium demi berjaga-jaga dari kemungkinan musuh yang mungkin menyerang. Karena itulah, Arthur hanya mengirimkan Kamikaze dan Big Shielder. Inspector rencananya akan ikut pergi bersama mereka berdua.
"Tunggu dulu! Aku akan ikut," ucap Howard dengan sangat yakin. Meskipun Inspector berusaha matia-matian untuk mencegahnya, anak itu pasti akan tetap ngotot dan nekat untuk bertarung.
"Kau boleh pergi. Namun, jangan sampai jadi beban untuk kami!" ucap Inspector dengan ketus. Tanpa membuang-buang waktu, mereka pun pergi menuju ke Centurion bersama tim Medieval Knight dengan kecepatan penuh.
***
Keadaan Centurion benar-benar sangat memprihatinkan hingga membuat Howard mengelus dada. Dia tidak pernah menduga bahwa kota yang megah itu bisa hancur dalam sekejap mata akibat ulah Dewa Kematian.
Howard, Inspector, dan tim Medieval Knight langsung pergi menyusuri jalanan yang penuh dengan reruntuhan bangunan dan kepulan asap ledakan. Mereka sempat terlibat pertarungan sengit melawan para Insectoid yang masih berkeliaran di sekitar mereka.
Di tengah-tengah perjalanan, mereka mendengar suara permintaan tolong seorang pria dari sebuah alat komunikasi yang tergeletak tidak jauh dari tubuh seorang tentara. Pria itu sedang bertarung mati-matian melawan Dewa Kematian.
"Brengsek! Pembunuh itu masih terus mengincar orang-orang yang tidak bersalah," ucap Howard dengan nada yang sangat kesal. "Kita sebaiknya segera menuju ke sana!" sahut Inspector dengan suara yang serius.
Saat mereka hendak pergi memburu Dewa Kematian, Big Shielder tiba-tiba menghentikan mereka berdua.
"Tunggu dulu! Kami berdua akan pergi ke tempat lain karena pertarungan terjadi berbagai titik," ucapnya. Inspector mengangguk dengan mantap. Mereka semua langsung menyebar ke titik pertempuran yang berbeda.
Demi mempercepat waktu, Howard dan Inspector menggunakan motor moge yang tergeletak di pinggir trotoar. Howard mengenderai motor tersebut dengan kecepatan penuh, sedangkan Inspector mengawasi area sekeliling. Dia akan menghalau setiap serangan dari Insectoid yang menghalangi jalan mereka.
Saat motor itu melaju kencang, Howard tiba-tiba mengerem mendadak sampai-sampai motor tersebut oleng dan nyaris ambruk. Untungnya, dia adalah pengemudi yang handal sehingga dia bisa mengendalikan keseimbangan motor itu dengan baik.
"Hei, Bodoh! Mengapa kau berhenti tiba-tiba?" tanya Inspector dengan nada marah. "Lihatlah di depanmu!" ucap Howard sembari menunjuk seseorang yang berjalan pelan menuju ke arah mereka.
Keduanya langsung memasang ekspresi tidak percaya saat mereka melihat seorang pria berarmor dengan tangan dan kaki buatan. Howard sempat berpikir bahwa pria itu adalah musuh karena penampilannya sekilas mirip dengan anggota Jupiter.
Pria itu mendekat secara perlahan-lahan dan memberitahukan sebuah pesan penting kepada Howard dan Inspector tentang kebenaran tersembunyi Dewa Kematian. Tidak lama setelah menyampaikan pesan itu, pria itu langsung memacu mesin jetnya dan terbang menuju ke arah yang berlainan dari tujuan mereka berdua.
"Apa aku tidak salah lihat?" tanya Howard memastikan. "Yang jelas, dia bukan hantu. Kita pikirkan itu nanti. Kita harus menyelamatkan orang yang meminta pertolongan tadi atau dia akan dibunuh oleh Dewa Kematian," jawab Inspector.
Howard kembali memacu motornya dengan kecepatan penuh menuju ke lokasi yang disebutkan oleh sumber suara tadi. Meskipun demikian, pikirannya kembali tidak fokus karena dia masih terngiang-ngiang dengan peristiwa yang barusan terjadi, apalagi pesan dari pria itu menimbulkan teka-teki baru di benaknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Haunted Ghost
ActionThe Spirit of Fallen Star Part 3 Hantu dari masa lalu mulai memberikan teror bagi publik dan mengancam stabilitas perdamaian yang diciptakan oleh Hexagon. Dia adalah pembunuh yang dicari-cari oleh Howard selama ini. Hexagon membentuk sebuah tim khu...