Tekanan

1 1 0
                                    

Kehadiran Simon disambut dengan hangat oleh seluruh anggota Fallen Star. Mereka, khususnya Margareth dan Crestia, menganggap dia selayaknya adik yang lucu dan menggemaskan.

Saat melihat Simon, Doctor jadi teringat tentang masa lalunya saat dia pertama kali bergabung bersama dengan Sabertooth. Karena itulah, dia berusaha semaksimal mungkin agar Simon merasakan kenyamanan saat bersama mereka.

Penampilan Simon kini terlihat berbeda jauh dibandingkan saat dia pertama kali ditemukan oleh Doctor. Dia yang tadinya suram berubah menjadi bocah berkelas dengan pakaian yang rapi dan rambut yang klemis. 

Simon belajar secara perlahan-lahan untuk mengendalikan energi bintang yang mengalir dalam dirinya. Secara alamiah, dia adalah seorang Naturizer. Akan tetapi, dia masih mempunyai kekuatan terpendam yang belum dia keluarkan.

Karena itulah, Doctor melatihnya secara personal di bawah pelatihan yang sangat intens. Dia ingin membangkitkan kekuatan anak itu secepat mungkin karena dia tahu bahwa anak itu mempunyai potensi yang sangat besar.

Pertama-tama, Doctor mengajarinya dasar-dasar pertempuran, seperti cara menyerang dan bertahan dari serangan lawan. Simon ternyata cukup cerdas dan mampu mencerna perkataan Doctor dengan cepat. 

Setelah menguasai seni bertarung, Doctor kemudian mengajari Simon tentang penggunaan energi bintang. Dia memberikan tips-tips penting terkait cara mengubah energi bintang menjadi energi lain, contohnya adalah energi kinetik.

“Sesi latihan kita sudah selesai. Aku tidak pernah menyangka bahwa kau adalah bocah yang cerdas. Sekarang, kita masuk ke tahap berikutnya,” ujar Doctor dengan penuh semangat.

“Apa yang akan kita lakukan setelah ini, Master?” tanya Simon dengan begitu polos. Dia menggunakan nama panggilan itu kepada Doctor karena dia menganggap Doctor sebagai guru sekaligus role model yang menginspirasinya.

“Latihan terbaik adalah bertarung secara langsung. Karena itulah, seranglah aku dengan segenap kekuatanmu agar aku bisa tahu seberapa besar perkembanganmu!” 

“Apa kau serius, Master?”

“Aku tidak sedang bercanda, Simon. Jika kau bisa mendaratkan satu pukulan ke arahku, aku akan memberimu sebuah hadiah. Jadi, gunakanlah seluruh kekuatanmu untuk mengalahkanku!”

Simon hanya menuruti permintaan Doctor tanpa pikir panjang. Dia langsung mengeluarkan tenaga mentahnya dan menyerang musuh yang ada di hadapannya dengan tindakan yang sembrono. 

Doctor menghela napas sejenak. Dia baru sadar bahwa Simon tetaplah bocah yang masih polos dan belum punya banyak pengalaman. Karena itulah, dia spontan memukulnya dengan keras. 

“Aw, mengapa kau tiba-tiba memukulku seperti itu? Rasanya sakit tahu,” ucap Simon secara spontan.

“Catat kata-kataku ini! Meskipun kau masih bocah, aku tidak akan segan-segan denganmu. Aku harus melakukan cara yang tegas agar kau bisa memahami arti pertarungan yang sesungguhnya,” balas Doctor.

“Apa maksudmu, Master?”

“Intinya, jangan bertarung secara sembrono! Jika cara bertarungmu seperti barusan, kau bisa dengan mudah dikalahkan oleh musuh.”

Simon merasa sedikit kesal dengan situasi tersebut, tetapi perkataan Doctor memang benar. Dia mulai menggunakan akalnya dan menyerang strategi sederhana untuk mendaratkan pukulannya ke arah Doctor.

Meskipun serangan Simon sangat mudah dibaca oleh Doctor, serangannya kali ini lebih terstruktur dan terarah. Anak itu mengkombinasikan beberapa serangan dari berbagai sudut dan mengeluarkan trik tipuan untuk mengelabuhi Doctor.

The Haunted GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang