Melihat teman-temannya yang terluka, khususnya Pink Valentine, fokus Howard selama pertempuran menjadi terganggu. Musuh yang dia hadapi saat ini merupakan robot yang mempunyai kecepatan super, yaitu Furious Shark alias F-Shark.
Robot tersebut berbentuk humanoid dengan dua tangan berbentuk sirip yang tajam memanjang layaknya sebuah pedang cutlass. Bagian belakang tubuhnya dilengkapi dengan mesin roket yang mampu mencapai kecepatan 100km/jam.
Dengan kecepatan segila itu, F-Shark bisa memotong tubuh Howard dalam sekejap mata jika dia lengah untuk sesaat. Karena itulah, dia memasang kedua matanya baik-baik untuk mengamati setiap pergerakan F-Shark.
Howard tidak hanya frustasi menghadapi kekuatan F-Shark yang sangat merepotkan, tetapi dia juga dibuat emosi oleh tindakan X-1 yang suka bergerak secara seenak hatinya. Robot asisten Dr. Neuron itu tidak bisa diajak bekerja sama sekali.
Terlepas dari hal tersebut, Howard mengakui bahwa X-1 adalah robot yang canggih sekaligus petarung yang handal. Selama pertarungan itu, dia mencoba beradaptasi sebaik mungkin agar dia bisa mengikuti tempo gerakan X-1.
Saat ini, Howard hanya mengamati pertarungan antara X-1 melawan F-Shark. Kedua dagger X-1 saling berbenturan dengan sepasang sirip tajam F-Shark. Saking kuatnya, pergesekan senjata mereka mampu menghasilkan percikan-percikan api.
Beberapa menit yang lalu, tangan kanan Howard terluka akibat sayatan senjata F-Shark. Dia lengah untuk sesaat karena rasa sakit bekas sabit Dewa Kematian kambuh secara tiba-tiba. Efek serum yang diberikan Doctor pada waktu itu hampir mencapai batas waktunya.
Luka yang diterima oleh Howard cukup dalam sehingga dia perlu menghentikan pendarahannnya agar tidak terlalu parah. Setelah mengambil jeda singkat, dia pun kembali bertempur dan membantu X-1 yang masih sibuk menghadapi F-Shark.
Howard menggenggam pedang energinya secara kuat-kuat dengan kekuatan penuh. Dia mencoba untuk mengeluarkan Horizontal Cutter dari sisi kanan robot tersebut. Seperti yang sudah-sudah, robot itu bereaksi dengan cepat dan menghindari serangan Howard begitu saja.
Usai menghindar ke belakang, F-Shark memberikan serangan balasan berupa serangkaian tembakan peluru dari pundaknya. Dia kemudian menebas Howard dengan sirip tajam yang ada di kedua tangannya.
Howard menangkis serangan-serangan itu dengan gerakan yang sangat lincah. Dia mulai terbiasa dengan pola serangan robot hiu tersebut. Dari arah belakang, X-1 bersiap-siap menebas tubuh F-Shark dengan sepasang dagger-nya.
Sistem sensor yang ada pada F-Shark langsung mendeteksi ancaman dari arah belakang. Robot itu mempercepat laju gerakannya secara otomatis sehingga dia bisa menghindari serangan X-1 pada detik-detik terakhir.
“Sialan! Bagaimana caranya mengalahkan robot itu?” Howard menggerutu sendirian tanpa adanya jawaban. X-1 masih terfokus pada F-Shark yang berjarak beberapa meter dari lokasinya.
Pertarungan semakin memanas ketika X-1 mengayunkan dagger-nya dengan gerakan yang lebih cepat dan agresif ketimbang sebelumnya. Hal yang sama juga terjadi pada F-Shark. Howard langsung menyadari bahwa robot hiu itu sedang mengaktifkan mode pembunuh.
Sebelum F-Shark semakin menggila, Howard berniat mengakhiri pertempuran itu dengan jurus pamungkasnya. Dia ingin mengeluarkan Light Flash Energy Cutter yang telah dia sempurnakan.
Ketika Howard menemukan celah antara X-1 dan F-Shark, dia langsung melepaskan tebasannya secara diagonal dengan kekuatan penuh. Tubuh Howard melesat secepat layaknya sebuah peluru yang baru saja ditembakkan.
“Tamatlah riwayatmu, Hiu Karatan!” teriak Howard dengan menggebu-gebu. F-Shark menahan serangan cepat itu dengan kedua tangannya secara refleks. Alhasil, sirip tajamnya terpotong menjadi dua bagian akibat tebasan Howard.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Haunted Ghost
ActionThe Spirit of Fallen Star Part 3 Hantu dari masa lalu mulai memberikan teror bagi publik dan mengancam stabilitas perdamaian yang diciptakan oleh Hexagon. Dia adalah pembunuh yang dicari-cari oleh Howard selama ini. Hexagon membentuk sebuah tim khu...