Chloe menelan ludah menatap wajah Kalyan yang tampak menahan emosi. Ia berkata, "Maaf, Yang Mulia. Saya refleks-" Tangan Chloe langsung ditarik dan tubuhnya direngkuh lengan kekar Kalyan. Pria itu mengeratkan pelukan sambil membenam wajah di lekukan leher Chloe. Sang gadis dapat merasakan si pria menggesekkan hidung di lehernya, menghirup aromanya, dan mengelus punggung serta meremas pinggangnya.
"Yang Mulia?" panggil Chloe pelan. Matanya menelisik sekitar dengan awas. Takut ada anak yang melihat mereka berpelukan. Syukurlah, tidak ada anak yang tinggal karena semua pergi makan siang. Chloe fokus pada Kalyan, menemukan pria itu tidak bereaksi dengan panggilannya. "Kalyan," panggil Chloe lembut. Ia harus melepaskan diri sekarang.
"Kau tidak boleh menolak saat aku mau menyentuhmu!" bisik Kalyan dengan nada membentak. "Tubuhmu adalah milikku! Semua yang ada padamu juga milikku!"
Chloe mengernyit. Ia sangat bingung dengan perkataan Kalyan juga tindakan pria itu. Namun, bertanya dalam situasi ini bukan pilihan yang bagus. Dia menghela napas, membiarkan Kalyan menenangkan dirinya sendiri. Chloe juga tanpa sadar menikmati sentuhan Kalyan untuk membuat pikiran jernih.
Perkataannya hampir mirip dengan ucapan Caterina yang terobsesi pada Kalyan, batin Chloe. Ah, apa itu berarti Kalyan terobsesi pada Chloe? Namun, atas dasar apa?
Kalyan melepas pelukan setelah dia merasa sedikit puas tanpa menarik tangannya dari pinggang Chloe. Lalu menyentuh kening sang gadis untuk memeriksa Chloe sakit atau tidak. Wajah gadisnya sangat pucat. Apa karena syok? Ia berkata, "Bagaimana perasaanmu, Chloe?"
Chloe mengerjap. "Aku masih sedikit kaget."
"Maafkan aku." Kalyan menunduk menatap mata biru langit Chloe yang bersinar terang karena cahaya matahari.
"Tidak masalah." Chloe membalas tatapan Kalyan. Lalu sedikit tersentak melihat pria itu diam sambil menatap intens. "Tolong lepaskan aku sebelum ada orang yang lihat."
Kalyan sadar, lalu menghela napas. Ia dengan berat hati melepas sentuhannya dari Chloe. "Kalau kau kaget karena perempuan licik itu, mungkin sebaiknya aku mengirimnya ke ruang penyiksaan di kekaisaran Nuance."
Chloe mengerjap. "Kekaisaran Nuance? Apa itu nama kota di sana?"
Kalyan tersenyum kecil. Perhatian Chloe teralihkan. "Kau benar. Kota Nuance adalah ibukota di benua Sorcery. Tempatku lahir." Ia meraih tangan kanan Chloe. Mengelus punggung tangannya.
"Aku juga berasal dari benua Sorcery," kata Chloe.
"Aku tahu. Aku mengenal ayahmu."
"Kau mengenal ayahku?" Chloe melempar tatapan bingung. Lalu tersadar dengan ucapannya. Sang Ayah memilih menetap di dunia manusia karena banyak yang mengincar penyihir tingkat Sage. Puncak tertinggi di peringkat penyihir. Mereka hidup di benua Homme dengan menyamarkan aura sebagai penyihir tingkat Wizard. Alasan Kalyan mengenal ayah Chloe ... apakah di saat ayahnya meminta izin pada Kaisar untuk menetap di benua Homme? Chloe tidak terlalu ingat karena dia masih kecil saat itu.
"Tentu saja. Dia salah satu bangsawan kelas atas. Aku harus mengenalnya, bukan?"
Chloe membelalak. "Ayahku bangsawan kelas atas?" tanyanya dengan nada kaget.
Kalyan berdeham panjang. Ia memang sudah sadar Chloe tidak tahu mengenai kejadian masa lalu, bahkan kenyataan bahwa gadis itu adalah bangsawan pun ditutup. Entah kenapa Ayah Chloe menyembunyikan kejadian masa lalu pada gadis ini. "Ada banyak yang tidak kau ketahui. Sebaiknya bertanyalah pada ayahmu." Kalyan tersenyum lebar. "Sekarang, tunjukkan padaku tempat kedua, Miss Lamont."
Chloe tiba-tiba merasa tak mau melanjutkan pekerjaan karena sangat penasaran dengan kejadian masa lalu. Namun, Kalyan jelas sekali tidak mau menjawab jika Chloe bertanya. Sang gadis lantas menghela napas. "Baiklah. Ikuti aku. Kita ke aula kedua di sekolah ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destin ꒰𖠔꒱
Ma cà rồngAda dua benua di dunia ini, yaitu benua Homme dan benua Sorcery. Benua Homme dihuni para manusia, sedangkan benua Sorcery berisi para makhluk supranatural. Pemimpin kedua benua ini adalah seorang vampire yang tinggal di kekaisaran Nuance, benua Sorc...