꒰𖠔꒱ Malam Yang Indah

57 4 0
                                        

Kalyan meletakkan tubuh Chloe di sofa dengan pelan. Lalu berjongkok dan menatap kaki Chloe yang lecet dan sedikit kotor. Kalyan menyentuh kaki kanan Chloe dan melirik sekilas ketika mendengar gadis itu meringis. Ia melihat tumit kaki Chloe, ada luka di sana dan masih segar. Kalyan mengernyit mencium aroma darah yang menggoda, harum sekali. Kalyan menelan ludah. Dia biasanya tidak begitu tergoda saat menghirup aroma darah karena sudah melalui pelatihan menahan diri yang berat dari ayahnya saat masih menjadi pangeran. Jadi, Kalyan pikir dia bisa menahan rasa haus akan darah Chloe yang adalah mate-nya, tapi nyatanya sangat sulit.

"Kalyan?" panggil Chloe pelan. Ia merasa tidak nyaman karena sang penguasa kini berlutut di hadapannya. Memeriksa kaki yang luka dan kotor. Chloe mengerjap merasakan dinginnya kulit Kalyan. Lalu heran saat melihat Kalyan berkeringat dengan napas tidak beraturan, tampak menahan diri.

Apa jangan-jangan ..., batin Chloe sambil membelalak. Dia segera fokus menyalurkan energi ke lukanya hingga menutup sempurna tanpa meninggalkan bekas. Chloe melirik Kalyan, mendapati pria itu mulai tenang dan napasnya kembali normal.

"Maaf, Chloe." Kalyan mengusap rambut. "Aku tidak biasanya seperti ini."

Chloe mengangguk. "Tidak masalah." Ia meminta pada Kalyan untuk duduk si sofa depan Chloe, tapi pria itu memilih buat duduk di samping sang gadis. Lalu menarik kaki Chloe dan memijitnya. Chloe bergeming melihat tindakan Kalyan. Sedari tadi Chloe tetap tenang mengikuti perilaku lelaki itu. Namun, bukankah ini di luar batas? Maksudnya, pantaskah seorang kaisar bersikap begini pada orang biasa seperti Chloe?

"Kalyan, kenapa kau memijit kakiku?" Chloe berusaha menarik kakinya, tapi tangan besar Kalyan menahan. "Kau seorang kaisar. Tidak pantas-"

"Ini kemauanku, Chloe. Pantas atau tidak aku yang putuskan," balas Kalyan datar. "Jangan bergerak. Aku harus memijit kakimu."

Chloe menghela napas. Ia tidak bicara lagi dan memilih menikmati pijitan Kalyan di kakinya. Lalu tiba-tiba teringat sesuatu. "Ah, aku lupa bilang ini padamu."

"Apa?"

"Soal sihir yang Caterina berikan padamu tempo lalu. Kau tahu ... ramuan perangsang itu, tidak meninggalkan bekas apa pun karena sihir yang Caterina berikan padamu beberapa minggu lalu sudah sirna. Jadi, kau tidak perlu khawatir."

" ... Aku tidak pernah memikirkan soal itu karena aku selalu memikirkanmu." Kalyan menghela napas. "Jadi? Bisa jelaskan sihir apa itu hingga kau sampai kehilangan kesadaran dan membuatku khawatir?"

Chloe mengangguk. Dia menceritakan tentang kaum kegelapan dan kaum cahaya terlebih dahulu, lalu menerangkan soal kedua kekuatan gelap dan terang saat bergabung memberikan efek 'racun' yang dapat mematikan. Kemudian dia menjelaskan sihir yang ada pada Kalyan. "Sebenarnya, sihir hitam tidak bisa bekerja padamu karena kau berasal dari kegelapan. Kegelapan bertemu kegelapan akan saling netral," jelas Chloe.

"Apa karena itu kau curiga saat kubilang aku pernah dipengaruhi sihir hitam?" balas Kalyan.

Chloe menggeleng dan tersenyum. "Saat itu aku belum tahu. Aku curiga karena tidak ada sisa sihir hitam pada dirimu padahal baru tiga minggu. Aku sempat berpikir mungkin penyihir kerajaan sangat kuat hingga bisa menghilangkan sihir hitam tanpa meninggalkan bekas, tapi kasus seperti itu tidak pernah terjadi hingga aku tahu fakta ini." Ia meringis saat Kalyan menyentuh titik sakit di kakinya.

"Aku akan menghukum Dax karena membuatmu berjalan satu hari penuh," kata Kalyan dengan nada jengkel. "Penyihir kerajaan memang kuat, tapi dia agak aneh. Dia terlihat menyembunyikan sesuatu dariku setelah 'membersihkan' sihir dalam diriku, tapi mungkin dia tidak mengatakan apa-apa karena penyihir itu juga tidak tahu jawabannya."

Our Destin ꒰𖠔꒱Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang