꒰𖠔꒱ Gangguan Dari Gadis Rambut Cokelat

14 3 0
                                    

"Tempat ini akan jadi jalan masuk untuk para tamu, Yang Mulia. Manusia suka sekali mencoba jajanan berbagai rasa. Jadi, sepanjang gerbang hingga ke lapangan akan dipenuhi kedai-kedai makanan," jelas Chloe dengan ramah. Ia menunjukkan tempat pertama yang menjadi bagian terpenting festival musim, yaitu halaman depan sekolah Deux.

"Siapa saja yang diizinkan masuk ke festival?" tanya Kalyan dengan dingin. Dia menatap intens Chloe yang kembali menjelaskan, lalu menyungging senyum miring di wajah tampannya. Menarik sekali melihat gadisnya ini bicara panjang lebar sambil tersenyum riang.

"Festival musim semi dibuka secara umum. Itu dilakukan untuk mengapresiasi karya dan kerja keras anak-anak sekolah ini. Makin banyak orang yang menikmati maka makin bagus pula untuk mereka membangun relasi." Chloe menatap Kalyan. "Yang Mulia, halaman depan akan dipenuhi kedai-kedai kecil minggu ini, lalu minggu depan di hari festival, mereka mulai berjualan."

"Begitu, ya. Bagus sekali." Kalyan menatap sekitar. Sedikit waspada jika ada perempuan liar yang datang mendekat. Namun, tidak ada siswa yang berkeliaran pukul sebelas karena waktu belajar. Ia menghubungi Dax lewat mindlink. Meminta pria itu untuk datang dan ikut bergabung mengobservasi lokasi festival. "Tunjukkan padaku tempat kedua."

"Ah, tempatnya ada di aula kedua sekolah ini. Di sana berisi pameran karya seni anak-anak." Chloe tersenyum lebar. Wajahnya yang putih itu terkena sinar matahari siang. Ia mempersilakan Kalyan berjalan lebih dahulu. "Silakan, Yang Mulia."

Kalyan berdeham. "Kupikir kau tidak perlu formal, Chloe. Tidak ada murid dan guru yang berkeliaran di sini. Aku lelah melihatmu berbicara formal padaku." Ia sedikit mengernyit.

Chloe menghela napas. Dia berbisik, "Yang Mulia, Anda tahu bahwa di sekolah ini bukan hanya anak-anak manusia saja. Ada anak supranatural, termasuk vampire dan werewolf. Mereka punya pendengaran yang tajam."

"Aku tinggal membuat mereka bungkam. Lagi pula, bukankah sudah kubilang tidak masalah agar mereka tahu bahwa kau milikku? Kalau hanya sekadar anak-anak sekolah, aku masih bisa mengatasi informasi yang beredar." Kalyan mengangkat sebelah alis sambil bersedekap. Kecuali anak Dewan Evelyn, dia cukup berbahaya, batin Kalyan.

Chloe mengerjap. "Saya ... dari kemarin ingin menanyakan ini." Dia menghela napas. "Kenapa Anda bersikap seperti itu pada saya? Saya ingat sekali tidak punya hubungan apa-apa dengan Anda baik di masa lalu dan sekarang."

Kalyan bungkam. Haruskah dia katakan? Ada banyak hal yang Chloe tidak ketahui. Sebenarnya, ini bukan pertemuan pertama Kalyan dengan Chloe. Jauh di masa lalu, mereka pernah bertemu sekali, di masa-masa paling genting. Namun, ikatan yang Kalyan rasakan saat itu tidak terlalu kuat karena Chloe masih kecil. Ia hanya  merasakan 'dorongan'. Kalyan menghela napas. "Aku juga
punya pertanyaan. Kenapa kau—”

"Yang Mulia Kaisar Gavier?" panggil seorang perempuan berambut cokelat.

Kalyan mengernyit. Ia langsung berdecak jengkel begitu mengenal suara yang sengaja dibuat lembut itu. Kalyan merasa sangat jijik. Ia mengeluarkan kaos tangan putih dari saku jas, lalu memakainya. Berjaga-jaga jika harus berkontak fisik dengan perempuan itu. Caterina. "Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Kalyan tidak ramah.

"Tentu saja untuk menyambut kedatangan Anda, Yang Mulia." Caterina tersenyum senang. Ia harus bersikap baik untuk menarik perhatian sang penguasa dan membuktikan bahwa dia adalah calon permaisuri. Setelah Caterina dan Kalyan tidur bersama tiga minggu lalu. Sang kaisar selalu menjauhkan diri dari Caterina dan melarang gadis itu memasuki area kerajaan.

"Caterina," panggil Chloe. Ia mengernyit. "Apa yang kau lakukan di luar jam pelajaran?"

Bel langsung berbunyi setelah Chloe berkata begitu. Sang gadis menghela napas melihat senyuman lebar Caterina. Dia melirik ponsel, sudah pukul setengah 12 dan itu adalah waktu istirahat bagi para siswa. Namun, Caterina keluar beberapa menit sebelum bel—karena jarak antara halaman depan sekolah dan gedung kelas tiga cukup jauh. Kenapa?

Our Destin ꒰𖠔꒱Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang