꒰𖠔꒱ Jawaban Dan Pilihan

18 4 0
                                    

"Kenapa kamu bertanya tentang hal itu? Siapa vampire yang kamu maksud?" tanya Saviero dengan nada serius. Ia mengernyit kala melihat Chloe tersentak kaget.

Chloe menelan ludah, lalu menghela napas. Yah, tidak ada gunanya berbohong pada sang ayah karena jika dia masih curiga maka Beliau akan mencari tahu. Chloe menatap ayahnya. "Kemarin, aku diberi tugas untuk menjadi asisten Yang Mulia Kaisar Gavier." Chloe diam sejenak. Dia melihat reaksi sang ayah dan mendapati Beliau bergeming. "Aku sempat mendengar tentang kaisar yang dipengaruhi oleh sihir hitam tiga minggu lalu. Itu membuatku bertanya-tanya karena tidak merasakan sisa sihir hitam di bagian dadanya."

"Jadi, Chloe sempat memeriksanya?" tanya Saviero.

Chloe mengangguk. "Dia mengizinkanku entah kenapa, Ayah." Ia menghela napas. "Apa Ayah tidak suka padanya?"

Saviero bungkam. Sejujurnya, dia benci dengan makhluk-makhluk yang tinggal di benua Sorcery. Kematian istrinya, Lavierna, meninggalkan luka dan dendam pada benua itu meski dia tahu bahwa tidak semua makhluk bersalah atas kematian sang istri, hanya para dewan kerajaan dan bawahan mereka yang menjadi pelaku atas perginya Lavierna. Kaisar sendiri ... saat itu kehilangan juga. Ia berkata, "Ayah bukannya tidak suka pada kaisar, hanya saja ... Ayah merasa tidak nyaman dan bersalah."

Saviero menghela napas. "Chloe, Ayah berterima kasih pada Yang Mulia Kaisar karena Beliau telah memberikan izin pada kita meninggalkan benua Sorcery dan menetap di sini, tapi bukan berarti dia sepenuhnya orang baik. Dia adalah kaisar, jika dia tahu bahwa kita adalah penyihir sage, entah apa yang akan dia lakukan untuk memanfaatkan kekuatan kita. Ayah kabur dari sana sebelum identitas kita terbongkar setelah kematian ibumu, terlebih Ayah mendapat julukan penyihir wizard terkuat, banyak yang mengenal kita. Jadi, Nak, sebaiknya jangan terlalu dekat dengannya."

Chloe menunduk. Tiba-tiba merasa tidak senang. Entah kenapa dia tak suka pada ucapan ayahnya yang meminta untuk menjaga jarak dengan Kalyan. Namun, bukankah itu yang Chloe awalnya ingin lakukan? Lalu, kenapa dia merasa tidak nyaman? Kalyan sepertinya bukan orang yang akan memanfaatkan Chloe. Pria itu tetap diam meski curiga pada Chloe tentang kemampuannya yang bisa teleportasi. Chloe menggeleng. Dia harus fokus. "Jadi, Ayah, bagaimana dengan sihir hitam yang menimpa Kaisar Gavier?"

Omong-omong, ada yang aneh dengan kata-kata Ayah. Kenapa Ayah merasa bersalah pada Kalyan? Sebenarnya, apa yang telah terjadi di masa lalu tentang kematian ibu? Ayah tidak pernah cerita garis besarnya, batin Chloe. Namun, ia pendam pertanyaan itu untuk hari nanti.

"Oh, iya." Saviero mengangguk. "Chloe tahu alasan kenapa cahaya dan kegelapan memilih untuk berdamai agar menghindari kehancuran keduanya?"

Chloe menggeleng. "Ayah tidak pernah menjelaskan itu padaku."

"Hal itu karena jika kekuatan cahaya dan kegelapan bertemu, akan menciptakan ledakan kuat yang membahayakan kedua klan itu, seperti menelan racun mematikan. Sifat mereka yang bertolak belakang saat bertemu memaksa untuk saling menyatu hingga menghasilkan 'racun', bahkan bisa menghancurkan satu kota. Itulah kenapa di zaman dulu, kegelapan dan cahaya memilih berdamai untuk menghindari musnahnya kaum mereka." Saviero berdeham panjang. "Ini seperti orang yang melawan kehendak takdir dan mendapat karma. Kegelapan dan cahaya adalah keseimbangan dunia. Jika saling melenyapkan maka dunia kehilangan keseimbangan dan bisa saja jatuh ke kegelapan atau bisa jadi terlalu 'suci'."

Chloe bergeming. Ayahnya menjelaskan tentang cahaya dan kegelapan. Chloe lalu menghubungkan itu dengan sihir yang ada pada Kalyan. Apakah sihir yang memengaruhi Kalyan adalah gabungan sihir kegelapan dan cahaya? Jika begitu, kenapa tidak meledak? Ia bertanya, "Maksud Ayah menjelaskan itu, apakah sihir yang ada pada Yang Mulia Kaisar adalah gabungan sihir gelap dan terang?"

Our Destin ꒰𖠔꒱Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang