"Kalyan, apa kau sudah tahu kalau aku bukan penyihir dari klan Wizard?" tanya Chloe. Ia mendongak menatap Kalyan yang sedang melepas kancing kemeja di sisi ranjang. Wajah Chloe memerah melihat tubuh Kalyan. "Kau mau tidur di sini?"
"Aku mau menemanimu di sini. Lagi pula, vampire tidak perlu tidur." Kalyan melepas kemejanya, juga membuka ritsleting celana. Kemudian menyibak selimut dan baring di samping Chloe. "Aku sudah mencari tahu tentangmu sebelumnya karena curiga kau bisa teleportasi, lalu pengakuan ayahmu juga." Ia menarik sang gadis dan mendekapnya erat.
Aku memang sadar kalau Kalyan pasti curiga dengan kemampuanku. Hal yang aneh kalau dia tidak curiga, batin Chloe. Lalu ia sadar akan sesuatu dan mendongak menatap sang pria. "Kau membaca pikiranku tadi?"
" ... Aku mendengarnya." Kalyan mencium puncak kepala Chloe. "Tidurlah, Chloe."
Sang gadis membalas dekapan Kalyan. Ia menyenderkan kepalanya di dada bidang pria itu. "Aku seorang sage. Ayahku menyembunyikan identitas kami sejak kecil karena tahu klan Sage diburu untuk dimanfaatkan. Seharusnya, di pertemuan pertama kita, aku lebih bisa mengendalikan diri untuk tidak teleportasi, tapi aku tak akan bisa kabur darimu kalau tidak melakukan itu." Chloe menghela napas. " ... Aku juga ragu mengatakan ini saat kau bertanya dulu, Kalyan. Entahlah, di sisi lain aku percaya padamu, tapi aku juga masih takut."
"Chloe." Kalyan mengusap kepala gadisnya. "Kau mau tahu apa yang aku pikirkan saat melihatmu teleportasi pertama kali?"
Chloe mengerjap, lalu mendongak. "Apa yang kau pikirkan?"
"Aku jengkel kau memiliki kemampuan teleportasi karena dengan skill itu, kau dapat dengan mudah kabur dari genggamanku." Tangan Kalyan langsung meremas pinggang Chloe. "Berjanjilah, jangan kabur lagi." Kalyan menatap sang gadis penuh peringatan dengan mata berkilat emas yang agak aneh.
Chloe bungkam sejenak, lantas terkekeh sambil mengangguk. "Baiklah. Aku tidak akan melakukannya."
Kalyan mendorong kepala Chloe untuk mengeratkan dekapan. "Sekarang tidur, Chloe. Besok kau akan menjalani hari yang sangat panjang."
"Apa aku boleh bertanya?" ucap Chloe. Ia menikmati wangi rosewood dari tubuh Kalyan. Dia sadar bahwa aroma ini baru tercium sejak di bandara tadi siang. Kenapa, ya? Ah, Chloe akan menanyakan ini nanti. Ada hal yang lebih membuatnya penasaran.
"Tanya apa?"
"Aku sempat mendengar pembahasan kalian di mobil tadi. Apa kau sudah menyelesaikan itu? Pertemuannya panjang sekali sampai kau pulang telat."
"Ah, masalah itu sudah selesai. Hanya saja, aku telat pulang karena ada tamu dari keluarga salah satu Dewan." Kalyan menghela napas. "Dewan Harist, salah satu dewan kerajaan ini. Pak Tua itu juga salah satu orang yang selalu mengikuti Dewan Evelyn, ibu Caterina. Dia tak pernah sekali pun bergerak tanpa perintah dari Nenek Tua itu, tapi tadi agak berbeda. Dewan Harist datang bersama putrinya dan berencana menjodohkanku dengannya."
Chloe bungkam. Ada sedikit perasaan mengganjal di lubuk hati ketika mendengar ini. Namun, ia menghapus perasaannya segera karena tahu Kalyan tak akan menerima rencana itu. "Bagaimana bentuk penolakanmu pada perjodohan itu?"
Kalyan mengusap surai hitam Chloe. "Aku meminta Dax melarang mereka masuk ke istana. Itu bentuk penolakanku." Ia mengecup kening Chloe. "Sekarang tidurlah."
"Iya."
°˖ ⊹ ꒰𖠔꒱ ♡
"Kalyan ...?" Chloe bangkit dari tempat tidur. Ia mengerjap, kemudian menelisik sekitar dan tidak menemukan sang pria. Apa Kalyan sudah pergi bekerja? Chloe melihat ke arah jendela yang terbuka. Langit masih agak gelap. Ia melirik jam, pukul lima pagi. Chloe lalu mendengar suara pintu diketuk tiga kali, disusul suara wanita—yang sang gadis kenali—merupakan pelayan kemarin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destin ꒰𖠔꒱
VampireAda dua benua di dunia ini, yaitu benua Homme dan benua Sorcery. Benua Homme dihuni para manusia, sedangkan benua Sorcery berisi para makhluk supranatural. Pemimpin kedua benua ini adalah seorang vampire yang tinggal di kekaisaran Nuance, benua Sorc...