kantor

235 33 0
                                        

selamat membaca!

Pagi sekali sudah tidak ku rasakan tubuh Sisca ada di samping ku, hari ini tepat hari senin setelah seminggu dari kami pulang, hari ini juga pertama kalinya dia bekerja dengan ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi sekali sudah tidak ku rasakan tubuh Sisca ada di samping ku, hari ini tepat hari senin setelah seminggu dari kami pulang, hari ini juga pertama kalinya dia bekerja dengan ku.

Ku lihat ke arah tempatnya tidur, tapi sudah rapi dan terdapat baju milikku ada di sana, seperti biasa, baju yang akan ku kenakan pasti selalu dia yang menyiapkannya.

Dengan begitu aku berjalan ke kamar mandi, yang kembali ku dapati bathtub yang sudah terisi dengan air yang dapat ku rasa bahwa itu sudah mulai menjadi hangat.

"Pasti kerjaan kamu ya sayang, terimakasih ya," gumam ku.

Setelahnya aku memilih untuk mandi, usai mandi aku memilih untuk langsung bersiap dan berjalan ke arah dapur, namun aku hanya mendapati Mama di sana, tidak ada Sisca.

Aku mendekat ke arah Mama yang sedang sibuk memasak memeluk tubuhnya dari belakang.

"Sisca mana, Ma?" tanyaku.

Mama menggeleng, "kamu peluk Mama buat nanya Sisca?" komentar Mama.

Mama berbalik untuk menatap ku sekilas dengan tatapan sinisnya, da aku melihat itu.

"Dia tadi keluar, katanya mau jogging. Paling bentar lagi pulang, ditunggu aja," ucap Mama.

Tidak lama ku lihat Sisca yang berjalan masuk dari pintu, dengan dirinya yang tersenyum setelah melihat ku.

"Aku mandi dulu ya? Ga akan telat kok," ucapnya.

Aku membalas senyumnya lalu mengangguk, memperhatikan dia yang berlari naik ke atas menuju kamar.

Setelahnya dengan cepat dia berlari naik untuk ke kamar, tidak lama dia keluar dengan menggunakan dress miliknya.

Dia mendekat ke arah ku lalu menepuk bahu ku, menghancurkan segala lamunan ku tentang dia tadi..

"Sarapan dulu, itu Mama daritadi nyuruh ambil makanan kok malah diem begitu?" ucapnya.

Aku tertawa canggung dengan memijit pelan kening ku, masih dengan memperhatikan dirinya.

"Hari pertama Sisca ya, Nak?" tanya Papa.

"Iya, Pa. Hari pertama jadi sekretaris anaknya Papa ini, semoga emosi ku tidak dikuras habis," ucap Sisca menatap ku sinis.

Aku meneguk ludah ku kasar, lalu menatapnya dengan cengiran ku yang sengaja ku buat.

Aku meneguk ludah ku kasar, lalu menatapnya dengan cengiran ku yang sengaja ku buat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
kita | shansis - endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang