Tamat

661 36 4
                                        

selamat membaca!

Aku terbangun karena suara ketukan pada pintu yang sedaritadi tidak berhenti, dengan teriakan yang dapat ku dengar pula

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku terbangun karena suara ketukan pada pintu yang sedaritadi tidak berhenti, dengan teriakan yang dapat ku dengar pula.

"Itu anak kamu kenapa, sayang? Manggil Ibu terus," ujar Shani dengan matanya yang terpejam.

"Kebangun agaknya, Shan. Mungkin sakit, atau mimpi buruk lagi. Aku bawa masuk ya?" tanyaku, Shani hanya mengangguk.

Aku berjalan ke arah pintu dengan lemas, bagaimana tidak, sekarang baru jam 2 pagi, dan anak kecil ku itu terbangun. Aku membuka pintu, melihatnya yang terduduk sembari menangis dengan memeluk boneka harimau miliknya.

Aku berjongkok untuk dapat menggendong dirinya, membawa dia mendekat ke arah tempat tidur di mana Shani kembali tertidur, dengan aku membawanya duduk pada tempat tidur.

"Kenapa sayangnya Ibu? Kok tengah malam terbangun?" tanyaku dengan mengusap air matanya.

"Nangis dulu saja ya? Ibu tidak akan paham kalau Avel menjelaskan sambil menangis, mau sambil tiduran?" tanyaku.

Aku memeluknya dengan dia yang mengangguk dalam pelukku, setelah itu aku membaringkan tubuhnya tepat di tengah, di antara aku dan Shani. Shani membalikkan tubuhnya menghadap ke arah kami lalu menatapku, dengan begitu dia melemparkan senyuman padaku.

"Anak Mami kenapa bangun, sayang?" tanya Shani dengan suara seraknya.

Dengan cepat anak itu langsung menghadap ke arah Shani dan memeluknya, melepas pelukan ku. Akhirnya aku ikut mendekat untuk memeluk mereka berdua, menikmati waktu kami lalu Shani memegang tanganku dengan wajahnya yang bertanya-tanya.

"Ga tau kenapa, biarin aja dia nangis ya? Nanti kalau capek juga tidur lagi tuh, jadi jangan ditanya dulu. Besok aja kita tanya," ucapku.

Shani sempat mengusap wajahku sebelum akhirnya kembali masuk ke alam mimpi menyusul anak itu yang sudah tertidur, aku yang melihat mereka sudah kembali tertidur akhirnya ikut memejamkan mata ku.

Shani sempat mengusap wajahku sebelum akhirnya kembali masuk ke alam mimpi menyusul anak itu yang sudah tertidur, aku yang melihat mereka sudah kembali tertidur akhirnya ikut memejamkan mata ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku terbangun, tidak merasakan pelukan lagi setelah membuka mataku, dengan tempat tidur yang sudah kosong tanpa adanya mereka di sampingku. Aku melihat ke sekitar hingga akhirnya aku mendengar suara samar dari kamar mandi, dengan tawa yang terdengar.

kita | shansis - endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang