Nirmala membuka matanya dengan pelan. Tangannya dengan refleks menekan tempat di mana ia menusuk perutnya sendiri dengan kejam. Tak merasa sakit, ia segera menghela napas lega. Perutnya masih utuh, meski ia masih ingat bagaimana rasa dingin pisau menembus perutnya dan darah mengalir keluar dari luka tusukan itu. Permainan ini ternyata lebih realistis dari yang awalnya ia pikirkan. Minusnya bug-nya tidak tertolong.
Nirmala memandang sekelilingnya, berharap ia sudah berada di dalam kamarnya yang biasa sebelum ia terseret ke dalam permainan aneh ini. Namun, Bintang-bintang dan benda luar angkasa lain disekitarnya membuat Nirmala tersenyum masam. Dia masih di tempat taransit. Ya, tempat peristirahatan sementara karena tempat ini merupakan tempat yang berada di antara dunia nyata dan permainan.
"YA KAPAN AKU BISA KEMBALI? AKU PUNYA TUGAS KULIAH YANG HARUS DISELESAIKAN!" Nirmala berteriak dengan kesal. Kedua tangannya mengacak rambutnya dengan frustasi. "Aku tidak ingin bermain lagi."
[Poin yang diperoleh tengah dihitung]
Nirmala menatap tulisan itu yang berkedip-kedip itu dengan penasaran. Senyum senang mengembang dibibirnya. "Ayo, ayo, berapa poin yang aku dapatkan? Pasti banyak, kan? Bagaimana pun, aku tahu Gajah Mada menyukaiku. Dia pasti sedih saat aku meninggal dan rasa sukanya padaku pasti bertambah dan ia sesali seumur hidupnya." Pandangan Nirmala melayang, membayangkan Nasib Gajah Mada.
Ia yakin, pria itu pasti akan menangisi kepergiannya. Menangisinya dan berkubang dalam lara seumur hidupnya. Nirmala menghela napas merasa tak berdaya. "Yah, aku tak kuasa untuk mencegahnya, tapi membayangkannya cukup menyenangkan." Nirmala sedikit terkekeh. Kepercayaan dirinya melambung tinggi dengan penilaian yang tinggi untuk dirinya sendiri.
[Poin kesukaan minum -25%, tidak ada hadiah yang di dapat oleh pemain.]
Senyum di wajah Nirmala langsung menghilang. Mengucek kedua matanya untuk memastikan apakah ia salah membaca. Ia tak dapat mempercayai apa yang tertulis di sana. Rasa percaya dirinya langsung terjun bebas, membuatnya mengerang frustasi.
"Mengapa? Aku sudah berusaha sangat keras, mengapa dia membenciku? Aku memperhatikan dan menyayanginya dengan setulus hati?" Nirmala menggigit kuku ibu jarinya dengan cemas. Sampai sebuah pemikiran terlintas. "Apakah pria itu buta? Jangan bilang NPC itu berhati dingin. Ya, pasti karena berhati dingin. Dia bahkan terbuat dari data."
Sistem berkedip, memancarkan cahaya yang menyenangkan. [Sistem di perbaharui.]
[Sistem telah diperbaharui. Sistem 2.0 dapat berbicara langsung dengan pemain dan berubah bentuk sesuai dengan keinginan pemain.]
Nirmala menatap tulisan itu dengan sangsi. "Ya, apa gunanya memperbaharui software jika masih banyak bug?" tanyanya dengan sarkastis.
[Saya adalah sistem 2.0, selamat kepada Nona Nirmala, permain yang pertama kali menyelesaikan permaian level 1.] Suara kekanakan terdengar di telinga Nirmala membuat gadis itu mengusap telinganya dengan cepat. "Suara anak-anak imut memang selalu terdengar baik"
[Meski belum berhasil menyelesaikan misi, nona dapat langsung memasuki permainan selanjutnya sebagai kompensasi dari bug yang terjadi dipermainan pertama.]
[Namun karena poin kesukaan minus, pemain akan mendapat hukuman di game selanjutnya.]
[Permainan dimuat]
[Satu pemain lagi bergabung ke dalam permainan]
[Mencocokan data dengan jenis permainan]
[Pencocokan selesai, data berhasil di muat. Transfer pemain akan dilakukan dalam hitungan ketiga, harap bersiap.]
Nirmala tak memiliki kesempatan untuk menanyakan siapa yang bergabung ke dalam permainan selain dirinya. Rupanya perbaharuan system benar-benar bukan penipuan atau bualan semata.
"Aku harap bertemu badboy berhati hello kitty."
***
[24 Mei 2024]
Pintu menuju dunia kedua telah dibuka.
Biru
![](https://img.wattpad.com/cover/282004919-288-k900180.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nirmala: Fall In Love System
RomancePPKM darurat yang diberlakukan dan pandemi yang tak surut ditambah tugas kampus yang menggunung membuat Nirmala ingin lari dan menciptakan dunia sendiri. Di tengah-tengah kewarasannya yang menurut Nirmala tak dapat lagi dipertahankan karena ia meras...