Nirmala menggerjapkan matanya cepat. Bibirnya yang tertutup kain membentuk senyum simpul. Mungkin ini yang dimaksud keberuntungan menyertai orang-orang yang sabar. Gadis itu berdiri diam di tempatnya. Matanya menatap lurus pada pria tampan yang berdiri didepannya sembari mengusap darah kental hitam yang mengotori mulut dan bajunya.
Seperti yang diharapkan, Gajah Mada memang seorang pria tampan yang mempesona dan mengitimidasi. Matanya yang menatap nyalang padanya seperti pedang yang di pegangnya. "Tuan," Nirmala memanggil dengan terkejut dan khawatir. Kakinya mengambil dua langkah sebelum dihentikan oleh tangan Gajah Mada yang terangkat, menyuruhnya untuk berhenti.
"Apakah anda baik-baik saja?" Nirmala menatap pria itu dari kepala hingga ujung kaki, beberapa kali. Pakaian hitam yang ditutupi baju zirah memiliki warna lebih pekat, warna darah.
Gajah Mada menutup mulutnya rapat, enggan menjawab. Tanganya mencengkram erat pedangnya yang masih tersarung.
Nirmala bisa merasakan aura membunuh yang berlari agresif di udara, maka ia dengan cepat mengangkat tangannya ke udara. "Tenang Tuan, jangan tergesa. Saya benar-benar tidak berbahaya." Nirmala menurunkan buntelan kain yang menggantung di lengannya sebelum meletakan dan membukanya di atas tanah.
"Tuan, lihat saya hanya memiliki beberapa obat." Nirmala mendongak untuk menatap ekspresi Gajah Mada yang masih belum berubah, hanya warna kulitnya saja yang semakin pucat. Keadaan pria itu semakin memburuk rupanya.
"Sistem mengapa kondisinya semakin memburuk?"
[Gajah Mada mengalami luka dalam, namun tubuhnya tidak dapat mereginasi karena racun ditubuhnya akan menjadi agresif dan membunuhnya lebih cepat.]
***
[27 Agustus 2021]Biru
KAMU SEDANG MEMBACA
Nirmala: Fall In Love System
RomancePPKM darurat yang diberlakukan dan pandemi yang tak surut ditambah tugas kampus yang menggunung membuat Nirmala ingin lari dan menciptakan dunia sendiri. Di tengah-tengah kewarasannya yang menurut Nirmala tak dapat lagi dipertahankan karena ia meras...