14

2.7K 275 9
                                    

Happy reading

















"pak Sean, saya liat....."
ucapan Indira terpotong saat melihat Kathrina dan muthe menatapnya dengan tatapan mematikan.

"kamu liat apa?? bicara sama saya!!"
tanya sean tegas.

Indira terus memperhatikan kathrina dan muthe yang mengancamnya lewat tatapan mereka.

Aldo sadar dengan arah tatapan Indira.
"om, dia sepertinya di ancam untuk tidak berbicara oleh seseorang dari arah pintu"
ucap Aldo tiba-tiba, membuat Kathrina dan muthe langsung mengubah ekspresinya .

Sean memegang puncak Indira erat
"katakan apa yang kamu liat!! jangan takut dengan ancaman siapapun, karena kalau kamu jujur saya akan melindungi kamu bersama orang-orang disana"
Sean menunjukan arah pandangan kepada zean, Aldo, ollan, Chika dan ashel.

"saya liat, Chika ditar..tarik sa..sama kak kath...kathrin dan kak mu..muthe"

detik berikutnya, semua dikagetkan dengan Chika yang ambruk tak sadarkan diri disamping zean.

"CHIKAA"
teriak semua yang melihat kejadian itu.

***********

sekolah sudah dibubarkan lebih dulu karena kondis yang tidak memungkinkan.
Chika sudah dibawa ke rumah sakit oleh teman-temannya. sedangkan Sean tidak langsung ke rumah sakit melainkan menindak lanjuti kasus Aran, Kathrina dan muthe.

sementara Aldo, ollan, zean, dan ashel ruang tunggu didepan ruangan Chika yang sedang ditangani dokter.

"ehh gimana? siapa yang berani ngasih tau Tian?"
tanya Aldo frustasi

"gue nggak berani njirr, Lo tau kan Tian udah titipin Chika Ama kita"
sambung ollan

"udah nggak usah nyalahin diri sendiri, mending telpon Tian. kalo dia taunya telat malah bakal lebih marah. nanti kita jelasin bareng-bareng"
jelas ashel

ollan mengambil ponselnya hendak menghubungi christian sebelum akhirnya dirinya jatuh tersungkur akibat pukulan dari seseorang yang mengenai rahangnya.
tak hanya dirinya yang kena pukulan itu, tetapi juga dengan zean dan Aldo.
sedangkan ashel sudah menjerit.

mereka mendongak, dan disana ada christian berdiri dengan nafas memburu yang sedang berusaha di tenangkan oleh bundanya.

"gue cuma minta tolong, jangain Chika sehari aja kalian nggak bisa!!????"
tanya christian menatap satu persatu orang yang ada didepannya.

"udah Tian, jangan emosi. dengerin penjelasan mereka dulu"
Gracia mengusap punggung christian berusaha menenangkan anaknya itu.

"tian nggak bisa diem aja Bun, mereka berempat sama sekali nggak bisa jagain Chika. buat apa gunanya temen. kalian semua nggak guna!!"

"dan Lo!!"
tunjuk christian pada zean dan ashel

"Lo udah temenan sama Chika hampir 3 tahun, dan sekarang buat jagain Chika aja Lo nggak bisa. jangan harap setelah ini gue izinin Chika buat temanan sama Lo!!"
ucap christian dengan emosi yang semakin naik, menatap zean dan ashel dengan tatapan benci.

"jaga omongan Lo! Jagan karena Lo suami Chika, Lo bisa seenaknya ngomong kayak gitu!! gue temenan sama Chika udah 3 tahun dan nggak ada yang bisa misahin kita. sekalipun Lo alasannya"
ashel mendorong kasar bahu christian, dan berkata dengan nada tak kalah emosi.

"kita udah jagain Chika. gue, zean, Aldo dan ollan. pas di kantin Chika izin ke toilet, bahkan Aldo sama ollan langsung khawatir dan langsung naya dia mau ngapain. dan Chika cuma bilang 'ke toilet bentar' gue udah mau nganterin tapi dia malah bilang kita terlalu lebay jagain dia. kita tunggu Chika di kantin,  hampir setengah jam dia nggak balik-balik, kita cari ke semua toilet, ke semua sudut sekolah. disitu kita panik, apa Lo tau!!!?? sampe kita curiga sama keadaan gudang, dan mereka"
ashel menjada ucapan dan menunduk zean, Aldo dan ollan.
mereka bertiga membiarkan ashel yang menjelaskan, karena kalau dengan perempuan christian tidak akan main fisik.

PERJODOHAN KONYOL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang