38

2.3K 174 2
                                        

Happy reading


























"Lo jahat shel, mana janji Lo yang katanya mau nemenin gue lahiran. mana janji lo yang nggak bakal ninggalin gue. Lo bohong shel, gue marah sama Lo"
Chika memeluk raga ashel yang terbujur kaku.

"Lo becanda ka shel? ashel bangunnnnn!"

"shel, Lo jangan pergi. ntar kalo Tian jahat sama gue siapa yang belain gue?"

"kalo ollan balik siapa yang bakal jadi sekutu
gue?"

"shel, ayo bangun. gue janji bakal sering-sering main sama Lo"

"ashel Lo jahat!"
Chika kembali memeluk tubuh sahabatnya itu

"Chika?"
Chika menoleh mendapati indah, mamanya
ashel

"Tante"
panggil Chika dan memeluk indah yang sudah seperti orang tuanya.

"Tante ini semua bohong kan? Chika juga nggak mau ashel ninggalin Chika. ashel juga udah janji bakal nemenin Chika, kenapa ashel pergi Tante?"
Chika terus menangis di pelukan indah

"ini semua takdir sayang, tuhan lebih sayang sama ashel"
Chika menggeleng di pelukan indah

"Chika nggak percaya Tante"

jenazah ashel kan di makamkan jam 8 pagi. semua saudara, teman SMA, teman kampus, dan guru-guru SMA nya. termasuk orang tua Chika dan orang tua christian.
kepergian ashel di iringi dengan air mata sahabat-sahabat tercintanya. terutama Chika, zean dan Aldo.
christian sebenarnya sedih, tetapi dia tetap terlihat Tegar di depan istrinya.

air mata Chika terus mengalir menyaksikan proses pemakaman sahabatnya.
hingga tiba-tiba tubuhnya terasa lemas dan ambruk di pelukan maminya, membuat semua orang yang melihat mempekik kaget.

"astagafirullahal'adzim"

"Tian, kamu bawa Chika ke mobil dulu. nanti biar mami sama bunda yang nemenin"
perintah aya yang langsung dianguki oleh christian

christian membawa Chika ke mobilnya yang berada di parkiran sekitar pemakaman.

"mih, Tian titip Chika ya. nanti kalo udah sadar mami sama bunda tenangin dia dulu. Tian harus kesana lagi"

"iya kamu tenang aja"

christian kembali ke pemakaman.
disana jenazah ashel sudah di makamkan.
kemudian satu-persatu orang mulai pergi meninggalkan pemakaman.
dan tersisa Aldo, zean, christian, serta kedua orang tua ashel.

"Tante sama om pulang duluan ya, semua"
pamit indah dan Daniel.

"iya Tante, hati-hati"

"lu juga pulang do, Lo mandi, makan terus istirahat. Lo harus bangkit, jangan kek gini terus"
ucap christian menepuk pundak Aldo

"iya yan, thanks"

"gue nggak nyangka Lo pergi duluan di antara kita shel. Lo inget nggak first meet kita tuh nggak enak banget buat di inget. soalnya waktu itu gue jailin Lo, terus Chika yang jadi sekutu Lo dan gue kalah. sekarang trio kampret berkurang satu shel, tinggal gue sama Chika. semoga Lo tenang di sana ya, gue janji bakal jagain semua orang-orang yang Lo sayang. sebenarnya ini berat buat gue pura-pura tegar, tapi nggak mungkin kan gue nangis terus. jangan-jangan Lo lagi ngetawain gue lagi"
zean terkekeh tapi air matanya tidak bisa di bohongi dan menetes begitu saja.

"asheeelll"
Chika berlari dan berteriak menghampiri makam
ashel.
dan di belakangnya sudah ada mami dan bundanya yang sudah kewalahan mengejar Chika.

"ashel Lo beneran udah nggak ada?"
tatapan Chika kosong menatap gundukan tanah didepannya.
tubuhnya luruh memeluk tanah merah di depannya itu.

"dari tadi gue nggak percaya sama kabar ini shel, gue bangun dan gue pikir gue habis mimpi buruk. ternyata ini semua beneran ya shel? Lo beneran udah ninggalin gue ya shel? ko Lo gitu sih"

"ashel, kandungan gue udah satu bulan. itu artinya 8 bulan lagi gue lahiran, dan Lo udah bilang kan mau nememin gue lahiran? Lo mau Gending anak gue katanya. mau ngejek Tian katanya kalo anak gue nggak mirip Tian. tapi baru satu bulan Lo udah pergi ninggalin gue, gue nggak papa kok kalo Lo mau pergi ke Makasar yang penting balik lagi. jangan kayak sekarang. sekarang Lo pergi buat selama-lamanya shel"

"sayang, udah ya. kita pulang sekarang"
christian memeluk tubuh lemah istrinya itu. sedangkan Chika hanya menggelengkan kepalanya menolak ajakan christian.

"yang lain juga udah pulang, kita juga pulang yah. besok-besok kita kesini lagi. sekarang kamu harus pulang, kamu harus makan terus istirahat. ashel juga sedih kalo liat temennya sedih terus, nangis terus kayak gini"
ucap christian lembut agar istrinya itu luluh

"aku sedih Tian"
ucap Chika lirih

"kita semua sedih di sini sayang. Aldo, zean, Tante indah, om Daniel, dan lainnya juga sedih. aku juga sedih, apa lagi liat keadaan kamu sekarang. dan ashel juga sedih di sana, karena sahabatnya nangis kayak gini. kamu mau ashel sedih?"
tanya christian sedangkan Chika hanya menggeleng pelan.

"Zee, ashel udah pulang duluan"
Chika menoleh kepada zean sambil berucap dengan nada sendunya.

"tuhan lebih sayang sama ashel Chik, ashel udah tenang di sana, udah bahagia di sana. Lo juga nggak boleh nangis terus, nanti anak di kandungan Lo jadi ikut sedih. dan ashel juga sedih liat Lo kek gini terus"
zean mengusap-usap rambut panjang Chika

"lo Langan ikutan pergi ya Zee"
pinta Chika memohon

"nggak akan"
balas zean mantap

"udah kan? sekarang kita pulang ya?"
ajak christian lembut. Chika mengangguk dan berjalan lemah dengan tubuh yang dirangkul oleh chtistuan.

*************

sesampainya dirumah christian membawa Chika ke kamarnya.
mami dan bundanya juga sudah pulang ke rumah masing-masing.

"aku mandi dulu, kamu istirahat yah. jangan nangis terus"
christian mengusap lembut rambut panjang Chika dan mencium keningnya.

"iya"
balas Chika pelan

christian tersenyum tipis, bersyukur istrinya sudah sedikit mau berbicara.

Chika membuka ponselnya, membaca ulang percakapan terakhirnya dengan ashel.
Chika tersenyum manis den kembali meneteskan air mata.

"inget pesen terakhir ashel, gue nggak boleh sih, nggak boleh telat makan, kamu kuat Chika!"

**********

"selamat pagi"
sapa christian menoleh melihat istrinya sekilas yang baru saja mengerjapkan matanya.

"pagi"
balas Chika seperlunya.

"sini aku yang pakein sayang"
ujar Chika merubah posisi tidurnya menjadi duduk bersandar di kepala ranjang.

christian tersenyum kemudian berjalan mendekati istrinya untuk dipakaikan dasi.

"kamu ngantor?"
tanya Chika masih serius dengan kegiatan memakaikan dasi christian.

"iya sayang, maaf ya nggak bisa nemenin kamu hari ini. lyn bawel banget katanya nggak bisa handle semuanya di kantor"
jelas christian sambil membenarkan rambut Chika yang berantakan.

"nggak papa. udah selesai"

"makasih"
christian mengecup singkat bibir istrinya itu.

"jangan lupa makan, kamu dari kemarin nggak mau makan loh"

"iya nanti aku makan"

"yaudah aku berangkat dulu. kalo mau turun hati-hati ya. kalo nggak suruh bibi aja yang nganterin makanan kesini"

"iya sayang"
Chika menyalimi punggung tangan christian di balas dengan christian Yeng mengecup puncak kepala Chika dengan sayang

"mungkin ini yang terbaik. gue nggak boleh terus-terusan sedih. ashel nggak pernah suka kalo gue nangis"
Chika tersenyum lalu berjalan menuju kamar
mandi.

Bersambung...........






































H-3
#Jangan lupa vote & komen

PERJODOHAN KONYOL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang