Happy reading
"GUE BENCI SAMA LO!!! GUE BENCI LO CHRISTIANNN!!!!"
teriak Chika mencoba melawan rasa takutnyakemudian lampu menyala, menunjukan sosok christian yang berdiri di depan pintu kamar
mandi."happy anniversary one year sayang"
ucap christian lembut membuat Chika mendongakmelihat suami laknatnya dan kedua orang tua serta mertuanya.
chtistuan berjalan menghampiri Chika yang masih
duduk di depan pintu sambil menangis."GAK USAH DEKET-DEKET GUE. GUE BENCI LO!!. GUE MUAAKKK. GUE BENCI LO CHRISTIAANNN GUE BENCI!!!!!"
teriak Chika membaut semua orang yang ada di sana bingung dengan keadaan ini"bunda udah bilang. jangan pake cara ini tian. Chika phobia gelap"
omel Gracia lalu berjalan menuju menantunya yang sudah kacau"mami"
cicitnya pelan, membuat maminya tersenyum sedih lalu berjalan menghampiri anaknya.Chika memeluk maminya erat, seakan cuma maminya yang benar-benar sayang dan akan menjaga Chika.
dapat Aya rasakan, punggung anaknya bergetar hebat menunjukan bahwa Chika benar-benar takut dengan rencana gila suaminya itu."hiks.....hiks...ch..chika ma...mau pulang sa..sama mami ajah"
ucap Chika sesenggukanchristian benar-benar bingung harus apa sekarang. niatnya hanya mengerjai Chika tapi kebablasan seperti ini.
"nggak bisa sayang. mami sama papi besok harus ke bandung buat ngurusin perusahaan papi yang di sana. udah nggak usah nangis, Tian cuma becanda kok. ini juga rencana papi sama ayah kamu"
ucap Aya pelan mencoba menenangkan anaknya."ch..chika ma..mau sama bun..bunda aja"
Gracia berjongkok di hadapan menantunya
"stt...jangan nangis mantu bunda. nggak ada apa-apa kok. udah sama Tian lagi yah"
ucap Gracia tersenyum sambil mengusap rambut ChikaChika menggeleng.
"anak papi nggak boleh manja, nggak boleh cengeng. jangan durhaka Loh sama suami. udah, mami sama papi mau langsung pulang. jangan berantem"
David menasehati putrinya lalu mencium lembut dahi putri tercintanya"ayah juga. besok pagi harus pergi ke Makasar. inget! jangan berantem"
Sean mengusap-usap kepala menantunya lalu mencium puncak kepalanya dengan lembut.mereka berempat pulang.
Chika berpikir maminya tidak ikut pulang,
ternyata dirinya salah."MAMMIII"
teriak Chikasebenarnya Aya dan gracia tak tega meninggalkan Chika dalam keadaan kacau. tetapi ini perintah para suaminya, supaya mereka bisa menyelesaikan masalah rumah tangga sendiri
"aku minta maaf"
ucap christian lembut sambil berjalan menghampiri Chika yang masih setia berada di depan pintuChika menggelengkan kepala kuat-kuat dan beringsut menelungkup kembali wajahnya pada lipatan lututnya.
Chika benar-benar takut sekarang"maaf sayang, aku cuma becanda tadi. beneran. ini juga rencana papi sama ayah biar aku pura-pura cuek sama kamu. tapi aku kelepasan malah bikin kamu takut"
Hening
"udah malem. kamu tidur yah, jangan nangis terus nanti malah sakit. udah nggak ada apa-apa. masa kamu mau di situ te....."
"AAAAAAAA"
teriak Chika memotong ucapan christian, karena lampu tiba-tiba mati sendiri."bentar aku cari sen...."
ucapan christian kembali terpotong dengan Chika yang langsung menghambur kepelukan christian.
Chika memeluk christian begitu kencang.ia tau lampu kamar mati bukan ulah christian. karena sedari tadi christian berada di depannya.
Chika memeluk leher christian sekuat yang dia mampu sambil terus menangis dan menyembunyikan wajahnya pada pundak christian.
"udah. cuma mati lampu aja sayang. stt....... sekarang tidur yah"
christian mengusap lembut punggung Chika yang bergetar hebat akibat kelakuannya.Chika tidak menjawab.
dia hanya mengencangkan pelukannya dan hanya Iskan yang terdengar semakin keraschristian mengendong tubuh istrinya ke kasur.
christian berbaring dengan Chika yang masih setia di peluknya.
Christian menarik pelan kepala istrinya Agar posisi Chika nyaman, mengambil ponselnya lalu menyalakan senter pada hpnya.keadaan kamar benar-benar gelap, hanya ada penerangan ponselnya saja membuat christian hanya bisa melihat kedua coklat yang masih meneteskan air mata.
"jangan nangis terus sayang. nanti yang ada di perut juga ikutan sedih"
christian mengusap lembut air mata istrinya lalu mencium puncak kepala, kedua kelopak mata, kedua pipi, ujung hidung dan mengecup bibirnya sekilas."takut"
cicit Chika pelan kemudian kembali meneteskan air mata."takut kenapa? cuma mati lampu. aku juga di sini kok"
ucap christian menenangkan istrinya"kamu jahat"
"becanda kok sayang. happy anniversary one year sayang"
ucap christian sambil tersenyumChika kembali memeluk christian erat
"aku suka kamu inget anniversary kita, tapi aku nggak suka sama rencana kamu yang gila ini
Tian"
ucap Chika sedikit tidak terdengar karena teredam di dada bidang christian"iya sayang, maafin yah. janji deh nggak lagi"
Chika hanya mengangguk di pelukan Christian"gelap banget sayang. bisa tidur nggak?"
tanya christian"kamu jangan pergi lagi"
"enggak"
"yaudah tidur"
perintah christian yang masih setia mengusap-usap punggung Chika5 menit....
10 menit...
15 menit...
chika hanya berusaha memejamkan matanya di dada bidang christian, tapi tidak bisa. sedangkan christian? sudah tertidur sedari tadi. Chika tidak egois, ia tau pasti suaminya lelah.
sekarang dirinya yang bingung.
tidak bisa tidur, mau bangun tapi takut gelap, bangunin christian kasihan."Hufffttttt"
Chika menghembuskan nafasnya kasar lalu melepaskan pelukan chtistuan Lalau Duduk di hadapan suaminya.christian yang merasakan pergerakan pun membuka matanya setengah sadar.
"kenapa?"
tanya christian dengan suara seraknya"pengap. nggak bisa tidur Tian"
rengek Chika.
memang itu adanya. Chika tidak bisa tidur dalam keadaan gelap, itu akan. membuatnya kesusahan untuk bernafas.christian bangun dari tidurnya tapi di tahan oleh Chika.
"udah kamu tidur aja. pasti kamu capek"
ucap Chika tak tega melihat raut leleh di wajah suaminya.
sedangkan dia seharian hanya guling-guling di rumah."mana tega sih aku tidur biarin kamu ngerasa pengap sendirian"
christian tetap bangun dari tidurnya lalu duduk bersandar di kepala ranjang."sini"
christian menepuk-nepuk pahanya supaya Chika duduk di pangkuannya"ngapain?"
tanya Chika bingung"cerewet deh, sini"
Chika menurut duduk menyamping di pangkuan christian dengan tangannya yang melingkar di leher christian."kamu tidur aja sambil duduk, biar nggak
pengap"
ucap christian sambil mendekap longgar istri cantiknya."kamu nggak nyaman...."
"aku nggak papa. yang penting kamu bisa tidur dengan nyaman"
potong christian cepat, lalu mengecup bibir yang banyak omong dari tadi"makasih"
ucap Chika lembut lalu tertidur di pangkuan christian. dengan kedua tangan yang masih setia melingkar di leher christian dan bersandar di dada bidang christian.
sedangkan tangan christian hanya melingkar di perut rata istrinya.Bersambung........
#Jangan lupa vote & komen

KAMU SEDANG MEMBACA
PERJODOHAN KONYOL (END)
FanfictionCerita tentang perjodohan konyol antara christian dan chika. mereka saling mengenal tapi tidak akrab, bahkan mereka tidak saling sapa, jangankan saling sapa saling tatap saja mereka tidak pernah meskipun mereka berada di satu sekolah yang sama. apak...