Happy reading
christian memasuki rumahnya dengan tergesa-gesa dan emosinya yang sudah berada di ubun-ubun.
"kamu kenapa Tian?"
tanya gracia bingung melihat anaknya"mana mantu kesayangan bunda itu?"
tanya christian dengan penuh emosi"kenapa kamu ngomongnya kayak gitu? kamu kenapa? ada apa sebenarnya?"
tanya Gracia semakin bingung"bunda tunggal jawab, mana Chika?"
tanpa sengaja christian membentak bundanya"Chika ada di kamarnya"
"kalo kalian ada masalah selesain baik-baik"
teriak Gracia ketika melihat christian yang sudah menaiki tangga menuju kamarnya.sesampainya didepan Kamar, christian membuka pintu dengan kasar. melihat istrinya berjalan mondar-mandir di depan meja rias sambil menggenggam ponselnya. hingga mendengar suara pintu terbuka, Chika menoleh dengan wajah yang semakin pucat.
"Tian"
panggil Chika pelanchristian menutup pintu dan menguncinya sebelum akhirnya berjalan mendekat kearah Chika dengan raut penuh emosi.
"Tian, aku bisa jelasin"
"apalagi!!?"
bentak christian dihadapan Chika"apa lagi yang perlu di jelasin!!?"
"semuanya udah jelas!!"
"aku cukup tau kamu HAMIL, itu udah jelas Chika!"
"kamu bilang mantan aku murahan, dan ternyata kamu nggak ada bendanya dari perempuan murahan di luar sana!!"
air mata Chika mengalir deras mendengar bentakan yang keluar dari mulut christian tepat di hadapan wajahnya.
"aku nggak semurahan yang kamu pikir tian"
sanggah Chika"apa?"
"nggak semurahan yang aku pikir?"
"iya. tapi LEBIH MURAHAN dari yang aku pikir"
Plak
satu tamparan mendarat di pipi mulus Chika.
christian menampar Chika sedikit keras, hingga ujung bibirnya mengeluarkan darah.tangis Chika semakin pecah.
tidak menyangka respon christian akan semenyeramkan ini."gausah nangis, bitch!!"
bentak christian lagi."kamu bisa nggak sih nanya baik-baik. gausah Karas dulu sama aku?"
tanya Chika dengan suara gemetar."apa kamu bilang? tanya baik-baik?"
"coba kamu pikir!!"
"aku lagi ngurusin kerjaan di kantor, tiba-tiba kamu nelpon dan bilang kalo kamu hamil!!!??"
"coba pikir baik-baik kalo kamu masih punya
otak""selama ini aku tahan buat nggak nyentuh kamu sejauh itu Chik, tapi dengan murahannya kamu nyerahin tubuh kamu ke laki-laki lain"
Chika nanya menggeleng dengan air mata yang terus mengalir melewati pipi chubby nya.
"siapa!!?"
tanya christian dengan nada bentakan.Chika hanya mendongak, tidak paham dengan perkataan christian
"siapa!?"
ulang christian"siapa ayah dari anak yang ada dalam kandungan kamu!!?"
Chika hanya diam tidak berani menjawab"siapa Chika!!?"
"zean!!?"
tanya christian dan Chika hanya menggeleng"siapa? aku tanya siapa?"
"kamu nggak bisu kan?"
"dasar perempuan nggak guna!"
"aku nggak bakal mau jadi ayah buat anak yang ada di kandungan kamu!"
"dan aku nggak sudi buat ngakuin itu semua"
"silahkan kamu yang jelasin ke orang tua kita"
"aku malu buat ngomong hal yang seharunya nggak aku omongin"
"aku nggak sudi buat liat kamu kedepannya"
"aku nggak sudi buat nyentuh kamu, apalagi bikinin cucu seperti permintaan orang tua kita"
"aku mau kamu pergi dan mulai hari ini aku mau kita cer...."
"EENGGAKK!!!"
Chika berteriak memotong ucapan christian yang hendak mengucapkan kata cerai.
Chika tidak mau semuanya sampai di sini.Chika bangkit dengan air mata yang terus mengalir, berdiri di hadapan christian.
" plis jangan ucapin kata itu"
pinta Chika dengan bibir bergetar."aku nggak mau pisah sama kamu Tian"
Chika hendak menggenggam tangan christian tapi christian langsung menjauhkan tangannya.
"aku nggak bisa Nerima kamu lagi Chika"
"plis jangan langsung ambil keputusan kayak gini Tian"
ucap Chika masih sesenggukan."terus mau kamu apa!!?"
"kita tetap lanjutin rumah tangga kita di saat kamu sedang mengandung anak dari laki-laki lain!!?"
bentak christian lagi"aku nggak hamil Tian"
"maksud kamu apa!!!?"
tanya christian dengan emosi yang semakin memuncak.Bersambung.........
Part nya pendek-pendek dulu ya
#Jangan lupa vote & komen
KAMU SEDANG MEMBACA
PERJODOHAN KONYOL (END)
FanfictionCerita tentang perjodohan konyol antara christian dan chika. mereka saling mengenal tapi tidak akrab, bahkan mereka tidak saling sapa, jangankan saling sapa saling tatap saja mereka tidak pernah meskipun mereka berada di satu sekolah yang sama. apak...