05

2.9K 244 9
                                    

Happy reading















Aya sedang duduk menyiapkan sarapan untuk anak dan suaminya.
bersama David yang sudah berselingkuh dengan laptopnya.

tiba-tiba putri semata wayangnya turun dari kamar,
dengan amat sembab dan langsung mengambil tangannya dan tangan suaminya untuk disalimi.

"Chika berangkat"
pamitnya singkat, langsung pergi meninggalkan kedua orang tuanya.

"nggak sarapan dulu sayang?"
tanya Aya

"nggak. assalamualaikum"
balas Chika cuek dan langsung keluar menuju parkiran, mengambil mobilnya dan segera berangkat ke sekolah.

Aya hanya menghela nafasnya pasrah, mungkin anaknya masih kaget dengan keputusan mereka sekarang.

"sudah jangan dipikirkan, anak kita sudah dewasa bisa mengatasi sendiri, dan mas tau dia tidak mau mengecewakan kita"
ucap David menenangkan istrinya.

************

Chika mendudukkan dirinya dengan kasar dan langsung menelungkupkan wajahnya di liputan tangan, disamping ashel yang sedang membaca novel dan didepannya ada zean yang sedang bermain game di ponselnya

"kenapa Chik?"
tanya ashel mengalihkan novelnya dan langsung mengusap bahu Chika.

Chika hanya menggeleng dengan posisi yang masih sama.
"kenapa Chik, cerita sama kita"
tanya zean prihatin

masih sama, tidak ada jawaban yang mereka lihat hanya bahu Chika yang bergetar, itu artinya temannya ini sedang menangis.

"ada hubungannya sama perjodohan lu sama Tian?"
tanya zean lagi membuat suasana menjadi hening

"kenapa sih?. cerita dong. kita sahabat Lo bukan sih?"
sentak ashel agar Chika mau mau menjawab pertanyaan mereka.

Chika mengangkat bahunya, hingga ashel  dan zean langsung kaget melihat Chika yang menangis
dengan keadaan wajah yang tidak bisa di bilang baik-baik saja.

dengan sigap ashel langsung memeluk sahabatnya itu.
"kenapa sih?. cerita sama kita. kenapa lagi?. bukanya lo udah Nerima perjodohan ini?"
tanya ashel dengan masih memeluk Chika

Chika masih belum menjawab dan masih menangis di pelukan ashel.
zean hanya memberi kode agar Chika jangan di tanya macam-macam dulu, biarkan dia menenangkan dirinya.

setelah 10 menit, Chika melepaskan pelukannya dengan air mata yang masih mengalir di pipi chubby nya.

"kenapa?. udah siap cerita?"
tanya zean lembut sambil mengelus pipi Chika yang masih banjir air mata.
mungkin jika banya anak yang melihat akan mengira hubungan mereka lebih dari teman
biasa.

"pernikahan gue di percepat"
ucap Chika pelan langsung menunduk dan kembali terisak.

"kapan?"
tanya ashel to the point

"4 hari lagi. gue belum siap shel, gue harus gimana?. gue bingung"

ashel kembali memeluk sahabatnya yang keadaannya sedang kacau itu.
mereka prihatin tidak bisa berbuat apa-apa, hanya memberi dukungan yang terbaik untuk sahabatnya.

akhirnya setelah dirasa lelah menangis, Chika menceritakan semua kepada sahabatnya, perihal pernikahannya yang dipercepat karena orang tuanya yang ada kerjaan di Jerman.

setidaknya setelah mendengar nasihat sahabatnya
hatinya sedikit lega dan dan belajar untuk menerima semuanya. toh mau dipercepat atau diperlambat juga tetap dirinya akan menikah dengan christian.

"yessica Aditama, kamu sakit?"
tanya Bu gaby saat memperhatikan Chika yang terus memejamkan matanya sambil memijat pelipisnya sendiri

"engga Bu"
jawab Chika pelan hampir tak bisa terdengar

PERJODOHAN KONYOL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang