Happy reading
Chika sudah diperbolehkan pulang sejak dua hari yang lalu. meskipun demikian, kondisinya masih sangat lemas. di tambah setiap pagi harus mengalami morning sicknees.
itu yang menyebabkan nafsu makanya turun derastis.sudah empat hari dia berada di rumah maminya dan ayahnya dan selama empat hari pula tidak ada kabar dari Christian ataupun gracia sekedar menanyakan keberadaannya atau apa.
sedangkan zean, ashel dan Aldo hanya menyemangati lewat chating karena jadwal kuliah mereka sangat padat.kegiatan Chika setiap harinya hanya melamun dan menangis. mengingat perlakuan christian di tambah keadaannya yang sedang hamil muda dan hubungannya yang sedang tidak baik-baik saja.
Aya sudah kewalahan membujuk anaknya untuk makan, di tambah David yang selalu emosi mendengar penjelasan Chika mengenai perlakuan Christian kepada putrinya.
David ngotot ingin menemui christian tapi Chika selalu melarangnya. karena Chika takut papinya akan melukai christian. Chika tidak mau masalahnya tambah rumit ketika papinya sudah ikut bertindak.
seperti siang ini, David sudah berangkat ke kantor sedangkan Aya masih bersusah payah membujuk Chika untuk makan.
"sayang, ayo makan dong. sedikit aja nggak papa"
buku Aya lembut"nggak mau mami"
Chika menggelengkan kepalanya lemas"kamu nggak kasian sama calon anak kamu?"
"Chika nggak mau makan mami, nanti muntah lagi"
balas Chika lirih dan kembali menangis.Aya hanya mengembuskan nafasnya pasrah. Aya tau, setiap kali ada makanan yang masuk pasti selalu Chika muntahkan. tetapi kalau tidak dipaksa Chika tidak mau makan apa-apa. dan Aya tidak mau calon cucunya kenapa-napa
tiba-tiba ponsel Chika berdering menandakan ada yang menelponnya, telpon itu dari bundanya.
"halo Bun, assa......"
"kamu ini di mana Chika! pergi tidak pamit sampe sekarang belum pulang. kamu nggak tau suami kamu lagi sakit, malah keluyuran nggak jelas. dan sekarang justru Marsha yang merawat Tian. istri macam apa kamu"
cerocos Gracia di sebrang sana.
air mata Chika kembali menetes mendengar bentakan dari bundanya.
baru kali ini bundanya membentak dia, dan apa suaminya sakit dan di rawat oleh masha? tak henti-hentinya air mata itu terus mengalir melewati pipi nya yang semakin tirus."iya Bun maaf, Chika ada di rumah mami"
"bunda nggak mau tau, sekarang kamu pulang!"
panggilan terputus secara sepihak oleh bundanya.
"berani sekali gracia membentak kamu"
"udah mih. Chika mau pulang aja ya, Chika nggak mau masalah Chika makin panjang"
"nggak usah, ngapain kamu pulang? kamu cuma di bentak-bentak oleh suami dan mertua kamu!"
"mami, Chika mau belajar dewasa. Chika mau nyelesain masalah Chika sendiri. jadi izinin Chika pulang ya"
"yaudah, kamu di antar supir. biar nanti mami nyusul naik taksi. kamu hati-hati, jagain cucu mami"
"iya mih"
setelahnya Chika berjalan ke kamar untuk mengambil tas selempangnya. Chika pulang ke rumah dengan supir pribadi maminya.
**********
sesampainya di depan pintu utama, Chika terus menguatkan dirinya jika nanti harus di bentak-bentak oleh gracia.
Chika menghapus kasar air matanya."kamu pasti kuat Chika"
KAMU SEDANG MEMBACA
PERJODOHAN KONYOL (END)
FanfictionCerita tentang perjodohan konyol antara christian dan chika. mereka saling mengenal tapi tidak akrab, bahkan mereka tidak saling sapa, jangankan saling sapa saling tatap saja mereka tidak pernah meskipun mereka berada di satu sekolah yang sama. apak...