58 | manis

1.5K 57 3
                                    

Hai-haiii

Lihatlah diriku rajin sekali up skrg😇

Kalo udh gitu harus vote dan komen ya.
Pembaca ratusan ribu tp komen jarang💀

Tp btw thanks for 175k yaa





















🖤🖤🖤

2 minggu berlalu begitu cepat, dan akhirnya Adelard sudah di izinkan untuk pulang untuk di rawat di rumahnya. Awalnya ia ingin di bawa ke rumah Azero, tapi cowok itu menolak. Ia hanya ingin di rawat di apartemennya saja.

Adelard mengalami patah tulang di bagian kaki kanan, hingga di operasi. Dan juga mengalami banyak luka di punggung dan luka ringan di kepala. Dan untung saja tidak mempengaruhi fungsi otaknya.

Dan sekarang cowok itu sedang berbaring di kamarnya di temani Raya, Azero dan Dirana - istri kedua Azero yang merupakan ibu tiri Adelard.

"Adelard, jangan gila lagi kamu. Bawa motor tidak tahu diri, ugal-ugalan. Kamu tidak sayang nyawa kamu?" tutur Azero tegas, namun tak ada jawaban dari Adelard. Cowok dengan perban di kaki, punggung dan kepala itu hanya diam tak peduli, ia malah menghayal entah apa yang di pikirnya.

"Adelard, kamu dengar ya kata papa kamu? Ini demi kebaikan kamu, lebih lagi kamu punya pacar yang selalu ada di sampingmu," nasihat Dirana yang mengalihkan wajahnya ke Raya yang sudah tersipu malu.

"Kamu dengar Adelard?" tanya Azero tegas, pria paruh baya itu sangat serius menatap tajam wajah sang anak yang acuh tak acuh itu.

"Mana Dasha?" bukannya menjawab pertanyaan sang ayah, Adelard malah mencari keberadaan gadisnya membuat Raya kesal tak karuan.

"Kamu itu anggap aku apa sih?" omel Raya.

"Adelard kamu harus konsisten sama pasanganmu. Raya adalah anak teman papa, kamu tidak boleh mempermainkan dia .."

"Betul itu kata papa kamu, lagian Dasha itu seperti anak kampung yang tidak tahu apa-apa Adelard .." sambung Dirana.

"Ma, jangan ikut campur-" sahut Azero yang menatap tajam wajah sang istri. Bukan hanya Azero, tetapi Adelard lah yang pertama menatap tajam dan penuh dendam wajah Dirana setelah berkata seperti itu.

"Adelard maafkan perkataan mama kamu ... Dia tidak bermaksud seperti-" ucap Azero terpotong langsung oleh Adelard.

"Pa, pulang saja." ujar dingin Adelard, cowok itu masih terus menatap tajam wajah Dirana yang mulai ketakutan, "ajari istrimu berbicara dengan baik." sambung Adelard.

Azero langsung menyuruh Dirana serta Raya untuk keluar dari kamar sang anak, hanya menyisakan dirinya dan anaknya.

Azero mendekat ke kasur tepat di samping Adelard, pria paruh baya itu duduk dengan tenang kemudian menatap wajah sang anak yang masih memalingkan wajah darinya.

"Adelard, papa mau bicara serius sama kamu. Masalah rencana pertunangan yang ingin kamu lakukan. Apa benar kamu mau tunangan sama Dasha Theana?" tanya Azero serius.

"Tau dari mana?" balas Adelard seolah tak suka mendengar sang ayah mencampuri hal ini.

"Kenapa kamu tidak bicarakan dengan keluarga?"

DADELARD (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang