Happy new year guys, semoga tahun ini jadi lebih baik ya.
Jgn bosan-bosan baca ceritakuu.
Maaf nggk up belakangan ini, aku lg sakit soalnya.Vote dan komen.
Segera gadis itu menghampiri Adelard yang tertidur di sofa dengan tangan yang berpangku di dada itu. Wajah cowok itu tak pernah jelek, dari sisi mana pun Dasha selalu kagum. Gadis itu menatap lekat wajah tampan Adelard.
Rahang yang tegas, hidung macung, alis tebal, bulu mata lentik membuat Dasha terkesima. Semakin memperhatikan wajah cowok itu, membuat jantung Dasha bergejolak tak henti. Apa ini?
Di sisi lain ada bisikan untuk menyuruh gadis itu mencium cowok di hadapannya yang tertidur lelap, 'kamu gila Dasha!!' batin gadis itu berteriak.
Tujuan Dasha yaitu membangunkan Adelard untuk pindah tidur di kamarnya, dan ia akan tidur di sofa saja. Namun sekarang pikiran gadis itu kemana-mana.
"Kak .. bangun," panggil lembut Dasha, gadis itu mengelus-elus pucuk kepala Adelard.
"Kak, pindah yuk?" sekali lagi gadis itu berpindah mengelus pipi Adelard. Namun cowok itu hanya menggeliat sambil berdehem dan melanjutkan lagi tidurnya.
"Yuk kak? Kamu nanti kedinginan,"
"Hmm .."
Sama seperti sebelumnya hanya deheman saja di balas cowok itu, tapi tidak sedikitpun bangun. Entah kenapa Adelard semakin nyenyak saat Dasha membangunkannya. Bagaimana tidak cowok itu memeluk erat tangan Dasha yang berhasil ia tangkap ke dekapannya.
Sudah kehabisan ide cara membangunkan kebo satu itu, Dasha bingung. Adelard di bangunkan malah semakin molor, sifat dari SMA nya memang tak pernah pudar.
"Kak makan yuk!"
Dan akhirnya perkataan dari mulut gadis itu membuahkan hasil, dengan cepat mata tajam Adelard terbuka.
Dasha tersenyum puas, "makan yuk? Kamu belum makan kan?"
Tak ada jawaban dari Adelard, namun mata cowok itu menatap dingin wajah Dasha.
Merasa tidak enak Dasha menggaruk tengkuknya tidak gatal, "kak? Kamu nggak papa kan?"
Adelard hanya menggeleng singkat, "aku boleh peluk?" tanya singkat Adelard seperti memohon kepada gadis di hadapannya.
Jantung Dasha semakin berdetak kencang, ia hanya mengangguk cepat setuju.
Dasha memeluk tubuh kekar Adelard sama seperti Adelard yang mendekapnya. Mereka saling berpelukan hingga hampir 10 menit. Sesekali Dasha mengelus-elus punggung Adelard, membuat sang empu semakin nyaman dalam dekapan kecil gadis di hadapannya.
Keduanya saling menikmati pelukan tersebut, hanya terdengar napas antara mereka berdua di ruangan itu.
"Kak?"
"Ya?"
"Lepas bentar boleh nggak? Napas aku sesak."
Senyum miring cowok itu mengembang kala mendengar perkataan gadis di dekapannya itu, "kalo lepas, 1 syarat."
KAMU SEDANG MEMBACA
DADELARD (END)
أدب المراهقين"Denger ya! Apapun yang gue inginkan itu hak gue dan itu adalah kewajiban lo buat menuhin perintah gue!" tegas Adelard. "Harus?" tanya Dasha. "Harus!" balas singkat Adelard. _____________________________________ Cover : Pinterest Jangan copy my sto...