~17~

84 2 0
                                    

happy reading

*
*
*

nara menginap di rumah sakit menemani raka yang sedari pingsan tadi belum juga sadar, ia duduk di samping ranjang raka menaruh kepalanya di samping tangan raka, ia ketiduran dengan posisi duduk dengan tangan dibuat bantalan

raka sedikit demi sedikit membuka matanya, matanya langsung mengarah kepada seseorang yang tengah tidur di samping ranjangnya

" maafin aku ra.." ucap raka dengan lemas, tangannya terangkat mengelus kepala gadis itu dengan lembut

merasa ada sesuatu yang menyentuh kepalanya, nara terbangun dan menatap raka yang sedari tadi masih menatapnya

" raka? kamu sudah sadar dari tadi? " tanya nara, raka hanya mengangguk

" kamu butuh sesuatu? ada sakit gak? kamu mau minum? atau kamu masih lapar? "
raka tersenyum mendengar ocehan nara yang tiada jedanya

" aku gak papa ra "

" gak papa gimana, kamu tadi selalu ngomong gak papa terus ka, tapi nyatanya apa? "

" sekarang beneran udah gak papa kok "

" rakaa..."

" ada apa naraa..? "

" jangan paksain diri kamu terus buat selalu gak papa kaa, kalau emang kamu gak baik-baik aja, yaudah terima fakta, jangan ngeles dengan bilang gak papa ke orang lain apalagi ke aku, kamu udah janji kan buat selalu jujur sama aku? "

" iya nara iya...aku janji gak bakal ulangi lagi, tapi untuk saat ini percaya sama aku, aku beneran udah gak papa kok, kepala aku juga udah gak pusing lagi "

" beneran? "

" iya beneran ra "

" gak bohong? awas aja kalau bohong "

" enggak sayangg..."
pipi nara memerah mendengar ucapan sayang dari raka, ia menunduk merasa malu namun hatinya berbunga-bunga

" hei kenapa? salting ya aku panggil sayang?  " tanya raka

" hah e-enggak, mana ada aku salting biasa aja tuh "

" halahh tadi aja senyum-senyum sendiri " goda raka dengan menyubit pipi nara

" ihh rakaa sakit tau "

" iya iya maaf yaa " ucap raka sambil mengelus-elus pipi nara

" eh iya ra, bara gimana keadaannya? " tanya raka

" belum sadar ka, masih kritis ada kak reno sama kak rio yang jagain "

" syukur deh kalau ada mereka "

" ee raka? " panggil nara

" iya ra ada apa? "

" sebenarnya kak bara kenapa? dia kecelakaan atau gimana? kok tiba-tiba di rawat dan kritis, kepalanya juga di perban, banyak lebam di tangan dan kakinya "

RakabumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang