~29~

51 2 0
                                    

happy reading

*
*
*

raka, dika, dan irfan sedang berkumpul dirumah dika, sepulang sekolah raka langsung kerumah dika tanpa pulang dulu atau bahkan hanya sekedar ganti baju, ia masih mengenakan seragam sekolahnya

" lo kenapa rak? dari tadi ngelamun aja " tanya dika

raka masih diam tak menjawab

" woi rakabumi erlangga " irfan menggoyangkan bahu raka membuatnya tersadar

" hah? gimana? " kaget raka

" nara cantik ya rak jadi pengen miliki " goda dika

" gue tampol lo berani ambil nara " geram raka

" giliran nara aja langsung nyaut lo anjirr, dari tadi gue nanya lo diem aja, bangsat emang " kesal dika

" ya sorry tadi gak fokus, ada apa? " tanya raka

" ada masalah? " tanya dika

" masalah? gak ada " jawab raka

" bohong, lo dari tadi ngelamun "

" emang kalau ngelamun harus banget ada masalah ya fan? "

" gak bisanya lo ngelamun rak, kalau ada apa-apa cerita, emang kita se orang lain itu sampai lo gak mau ngomong sama kita? "

" gak gitu ka, gue bingung "

" bingung kenapa rak? " tanya irfan

" gue gak mau orang lain terluka cuma gara-gara gue, gue takut orang kemarin itu sebenarnya ada dendam sama gue, tapi lampiasinnya ke orang terdekat gue "

" siapa rak? lo ada musuh? " tanya dika

" gue gak punya musuh ka, gue juga gak bisa mastiin kemarin itu siapa, dia nyerang rumah gue tiba-tiba dan nargetin bara, tapi gue takut itu orang suruhan bokap buat ngasih pelajaran ke bara, bokap gue gak mau bara jadi akrab sama gue "

" sebenci itu bokap lo sama lo rak? dia sadar kan kalau lo itu anak kandungnya sendiri bukan orang lain " ucap dika

" lo tau sendiri faktanya ka, bagaimanapun dan sampai kapanpun, dimata satria gue cuma seorang pembunuh gak lebih "

" kita bantu cari tau siapa orang yang kemarin nyerang kerumah lo rak " ucap irfan

" lo gak usah khawatir, kita ngelakuin semua ini ikhlas dan murni dari hati nurani kita " ucap dika

" lo berdua tau, kenapa alasan gue jarang cerita masalah gue? karena gue gak mau kalian kenapa-napa, gue gak mau lo berdua terluka lagi dan lagi cuma karena bantuin gue "

" rak, lo anggep kita berdua ini apa? orang lain? atau bahkan orang asing? asal lo tau rak, gue udah anggap pertemanan kita bertiga ini layaknya saudara, masalah lo ya masalah gue juga, kita selesaikan masalah bareng-bareng, buat apa kita berteman kalau gak saling membantu? " tutur dika

" jangan liat kita yang mungkin bisa terluka karena bantuin lo rak, tapi liat diri lo sendiri, liat! apa ada celah untuk luka itu tidak tertanam di diri lo? gak ada kan? fisik bahkan mental lo udah gak sehat seperti dulu lagi rak, lo jauh terluka di banding sama kita " turu Irfan

RakabumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang