~34~

72 2 0
                                    

happy reading

*
*
*

" keadaan rumah gimana bar? " tanya raka yang saat ini duduk di teras bersama irfan, bara, dan dika

" gue juga gak tau rak, gue terlalu takut buat pulang " jawab bara

" lo berdua di sini aja dulu gak papa, lebih lama pun juga gak masalah, gue kan sendiri dirumah sama bibi doang " ucap irfan

" gue gak enak sama lo fan, gue sama bara jadinya ngerepotin lo "

" rak, anggap rumah ini kayak rumah lo sendiri, lo bukan lagi teman gue, tapi udah jadi saudara gue, lagi pula ortu gue seneng kalo gue dirumah ada temennya "

" gimana dengan gue fan? " tanya dika

irfan menoleh ke dika " bukan cuma raka yang saat ini jadi saudara gue, tapi lo dan bara juga "

" hah gu-gue? " kaget bara nunjuk dirinya

" iya bar, disini kita semua saudara " ucap irfan

" janji gini terus sampek cucu gue nongki sama cucu lo oke " ucap dika

" pasti kalau itu mah " jawab irfan

raka menoleh kearah bara yang sedang tertawa mendengar obrolan dika dan irfan " kalau gue di takdirkan tidak mendapat kasih sayang dari ayah, gue berharap gue bisa ngerasain kasih sayang dari lo sebagai adik lo bang " ucap raka dalam hati

raka berdiri dan hendak pergi " eh rak mau kemana? " tanya dika

" gue mau ketemu sama nara, kangen gue " jawab raka

" perasaan baru kemarin lo gak ketemu udah kangen aja "

" ya wajarlah, kang bucin itu " ucap irfan

" gue temenin rak " ucap bara

" gak usah bar, gue mau berdua sama nara gak mau ada setannya " jawab raka

" anjirr niat gue baik malah di katain setan, bangsat lo rak " omel bara

" gue pergi dulu " ucap raka berlalu dari sana

" hati-hati rak " ucap bara

***

ting

bibi keluar membuka pintu rumah nara
" eh ada den raka, silahkan masuk den "

" nara nya dirumah kan bi? " tanya raka

" iya den, non nara dirumah kok, bentar saya panggilin dulu ya, den raka duduk aja dulu "

" iya bi makasih "

nara keluar dari kamar dengan memakai baju kaos polos lengan pendek abu, rok selutut berwarna hitam dengan rambut yang terurai panjang, menuruni tangga menghampiri raka yang duduk di sofa

pandangan raka tidak lepas dari nara sedari tadi " masha allah cantik banget pacar raka " gumam raka

" hai raka " sapa nara duduk di samping raka

RakabumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang