happy reading
*
*
*" kok mereka belum juga datang sih? " ucap nara sedari tadi mondar mandir menunggu Dika dan fana
" tenang dulu ra, mereka pasti dalam perjalanan kesini " ucap irfan
" ra " panggil bara
" iya kak? "
" raka udah sadar, dia nyari lo, mending lo temui dia biar gue sama irfan yang nunggu dika " ucap bara
" raka udah sadar kak? aku temui raka dulu kak, pastikan dika sama fana gak kenapa-napa " nara pergi menemui raka yang berada di kamar irfan
" gimana fan? belum ada kabar? " tanya bara
" belum bar, gue coba hubungi fana sama dika gak bisa, kayaknya hpnya mati deh " jawab irfan
drrtt
" eh bar, ponsel lo " ucap irfan
" eh iya nih bentar gue angkat dulu, dari reno "
" halo ren, ada apa? "
" dika sama fana ada dirumah sakit mutiara "
" rumah sakit? siapa yang sakit? mereka kenapa? " panik bara
" fana gak papa bar, tapi dika kepalanya bocor akibat dipukul balok sama ayah lo "
" oke ren, makasih infonya, gue sama irfan segera kesana "
tut
" kita kerumah sakit fan " ajak bara
" rumah sakit? siapa yang sakit bar? " tanya irfan
" dika "
" dika kenapa bar? ada mereka gak papa kan? jawab gue bangsat " kesal irfan yang melihat bara hanya diam kebingungan
" kepala dika bocor, dia dibawa kerumah sakit mutiara "
" kok bisa? "
" ayah mukul dika pake balok "
" AARKHH BANJINGAN BOKAP LO BAR, KENAPA HARUS TEMEN GUE YANG KENA ANJING " irfan bergegas pergi menyusul dika
" maaf fan, gue juga gak mau semua ini terjadi " gumam bara
" raka? " nara mendekati raka yang masih berbaring, duduk di pinggir ranjang
raka menarik nara kedalam pelukannya, nara membalas pelukan itu dengan air mata yang sudah luruh
" maaf ra maaf "
" kamu gak salah ka "
" maaf udah bikin kamu khawatir, maaf gak bisa nepatin janji aku "
" aku tau ka, kamu gak akan bisa nepatin janji yang kamu buat sendiri, karena aku tau gimana keadaan kamu sebenarnya, jangan merasa bersalah terus ya ka "

KAMU SEDANG MEMBACA
Rakabumi
أدب المراهقينbukan manusia yang jahat, melainkan sebuah takdir yang tak pernah di inginkan. " raka cuma mau merasakan hidup yang benar-benar hidup tuhan...bukan raga yang hidup namun jiwa yang mati..."