~16~

85 2 0
                                    

happy reading

*
*
*

raka menunduk dengan perasaan yang gelisah, menunggu di depan ruang IGD yang terasa sangat sepi di tengah malam, ia berharap ada kabar baik dari dokter yang menangani bara

ceklek

" dokter gimana keadaan bara dok? " tanya raka dengan spontan ketika mendengar pintu IGD di buka dan menampakkan seorang dokter keluar dari ruangan

" kondisinya kritis, pasien mengalami gegar otak ringan, tulang belakangnya juga sedikit retak, dia juga kehilangan banyak darah, kami secepatnya membutuhkan donor darah untuk pasien " jelas sang dokter

" golongan darah yang dibutuhkan apa dok? " tanya raka

" kami membutuhkan golongan darah AB "

" ambil darah saya saja dok, golongan darah saya AB juga " ucap raka

" baik, kalau begitu kamu ikut saya untuk pengecekan dan pengambilan darah "

" iya dok " raka mengikuti dokter itu di belakang, menuju sebuah ruangan, ia membaringkan tubuhnya diatas brankar sesuai perintah dokter

" saya akan periksa kamu dulu ya " ucap salah satu suster, raka hanya mengangguk

" kamu yakin ingin mendonorkan darah kamu? " tanya suster setelah memeriksa raka

" saya yakin sus "

" tapi kamu mempunyai anemia, dan tekanan darahmu rendah, sedangkan kami membutuhkan 2 kantong darah "

" tidak masalah sus, ambil aja darah saya sesuai yang dibutuhkan "

" kamu yakin? ini akan berpengaruh dengan kesehatan kamu "

" gak papa sus, cepetan ambil darah saya dan selamatkan bara "

" baiklah, saya akan melakukannya " suster mulai mengambil darah raka, selang beberapa menit darahnya sudah terkumpul 1 kantong dan masih kurang 1 kantong lagi, namun wajah raka sudah terlihat sedikit pucat

" kenapa berhenti sus? " tanya raka yang merasa darahnya berhenti di sedot

" kamu gak akan sanggup meneruskannya, kamu bisa pingsan dan lemas jika memaksa untuk terus mendonorkan darahmu "

" gak masalah sus, saya gak akan pingsan, bara lebih membutuhkannya "

" tapi saya tidak bisa meneruskannya, karena kondisimu sekarang " suster itu berdiri hendak pergi namun ditahan oleh raka

" saya mohon sus, selamatkan bara, ambil saja darah saya sebanyak yang di butuhkan untuk dia, saya mohon.." ucap raka memohon dengan menahan tangan suster itu

suster itu menarik nafas berat " baiklah jika kamu memaksa, saya akan ambil darah kamu 1 kantong lagi, setelah itu saya akan beri kamu obat penambah darah "

" makasih sus makasih "

suster kembali menusukkan jarum ke lengan raka, menyedot darah raka sebanyak 1 kantong, kepala raka rasanya sangat pusing, wajahnya juga sudah sangat pucat, namun ia harus kuat demi mendonorkan darahnya untuk menyelamatkan bara

RakabumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang