happy reading
*
*
*semua berlari di samping brankar yang membawa raka menuju IGD, raka di bawa masuk dan semuanya menunggu di luar. bara mondar-mandir dengan pakaian yang penuh darah dari raka, nara menangis di pelukan fana
ceklek
" pasien terlalu banyak mengeluarkan darah, kita butuh donor darah secepatnya, ada yang golongan darahnya sama? " ucap salah satu perawat keluar dari ruangan IGD
" saya sus, ambil darah saya " ucap bara
" bar? lo baru sembuh, yakin mau donorin darah lo? " tanya reno
" ren, raka rela terluka demi nyelamatin gue, gue juga harus bisa nyelamatin dia "
" baik kalau anda bersedia sekarang ikut saya " ucap perawatan itu, di ikuti bara di belakangnya
" fann...raka gak akan pergi kan? " tanya nara sedikit putus asa
" enggak ra, raka pasti kuat, dia gak akan ninggalin lo sendiri, lo tenang okey "
" gue takut..."
" shutt lo gak boleh takut ra, ada gue di sini " ucap fana mengeratkan pelukannya
" lo bisa rak lo bisa " gumam dika
" gue tau lo mampu rak " gumam Irfan
" hati lo terbuat dari apa sih rak? bara udah perlakuin lo dengan buruk, tapi lo rela ngorbanin diri lo buat dia, semoga tuhan selalu melindungi lo rak " gumam reno
" jangan mati dulu rak, gue belum minta maaf sama lo " gumam rio
" tuhan.. selamatkan raka..." gumam fana
ceklek
bara keluar dari ruangan setelah kurang lebih 1 jam, ia berjalan duduk bersama yang lain, menunduk merasa frustasi
" beri gue kesempatan untuk mempertanggungjawabkan perbuatan buruk gue ke lo rak, jangan mati dulu gue mohon " gumamnya
sudah satu jam lebih raka di tangani namun belum ada dokter yang keluar dari ruangan, membuat semuanya khawatir dan cemas. mereka semua dibuat semakin panik dengan perawat yang berlarian keluar masuk ruangan
" raka gak akan kenapa-napa kan fan? "
" iya ra, raka gak akan kenapa-napa kok "
ceklek
mereka semua berdiri dan menghampiri dokter yang baru saja keluar dari ruangan yang menangani raka, dokter itu masih diam tak bersuara
" gimana dengan raka dok? " tanya bara tak mendapat jawaban dari sang dokter
" JAWAB DOK RAKA GAK PAPA KAN? JANGAN DIEM AJA " sentak bara yang sudah frustasi
dokter menghela nafasnya berat " dengan berat hati, saya menyatakan bahwa pasien mengalami henti jantung tepat 5 menit yang lalu, pasien dinyatakan meninggal pukul 21.00, saya turut berduka cita dan semoga keluarga diberi ketabahan "

KAMU SEDANG MEMBACA
Rakabumi
Подростковая литератураbukan manusia yang jahat, melainkan sebuah takdir yang tak pernah di inginkan. " raka cuma mau merasakan hidup yang benar-benar hidup tuhan...bukan raga yang hidup namun jiwa yang mati..."