~11~

78 1 0
                                    

happy reading

*
*
*

raka berjalan menuju kamarnya, ia merasa cukup lelah dengan hari ini. masuk ke kamar dan merebahkan tubuhnya di kasur

ceklek

pandangan raka mengarah ke pintu yang baru saja di buka oleh seseorang, ia hanya diam dan memejamkan matanya namun tidak tidur

bugh

sebuah bantal menghantam wajah raka membuat ia kaget dan mendudukkan tubuhnya

" bangsat lo " teriak bara yang menghampiri raka dengan melempar beberapa buku kearahnya

" kemana aja lo? tugas gue sama sekali belum lo kerjain, mentang-mentang ayah keluar kota lo bisa keluyuran seenaknya, kalau ayah sampai tau, habis lo "

raka tak menggubris omelan bara, ia kembali merebahkan tubuhnya ke kasur. merasa di abaikan, bara mencengkeram kerah baju raka dan mengangkatnya untuk bangun

" LO TULI APA GIMANA HAH? KERJAIN TUGAS GUE ATAU_"

" atau apa? itu tugas lo bar, bukan tugas gue " potong raka membuat bara emosi

" BERANI LO SAMA GUE "

" gue gak pernah takut sama lo bar " raka melepas cengkraman bara dengan kasar

" BABGSAT "

bugh

bara memukul rahang raka hingga oleng, raka kemudian membalas pukulan itu, ia tidak bisa terus terusan diam di perlakukan seperti ini oleh bara

raka melawan setiap perlakuan bara kepadanya, ia sudah muak dengan semuanya, terjadi perkelahian antara raka dan bara. mereka imbang, sama-sama bertahan hingga akhirnya raka berhasil menumbangkan bara dengan tendangannya

tubuh bara jatuh ke lantai, raka berjalan mendekati bara kemudian mencengkram baju bara

" mulai sekarang gue gak bakal diam bar, gue udah muak sama kelakuan lo ke gue, gue gak peduli kalau lo lapor ke ayah tentang gue "

raka melepas cengkramannya dan berjalan melewati bara, namun bara menahan kaki raka hingga raka terjatuh, dengan cepat bara langsung menduduki perut raka dan menghajar raka habis-habisan

bara terus memukuli wajah raka tanpa ampun, tanpa jeda, raka tak bisa melawan karena pergerakannya terkunci. bara di sulut emosi, ia tanpa henti memukuli raka bahkan sampai merobek ujung bibir raka dan darah segar itu keluar dari hidung raka

kepala raka rasanya sangat pusing, pandangannya mulai kabur akibat pukulan itu, ia sudah lemas tak berdaya namun masih sadarkan diri. bara menghentikan aksinya disaat merasa raka sudah tak berdaya, ia meninggalkan raka tergeletak di lantai kamarnya dengan darah yang memenuhi wajahnya

" ba-bajingan l-lo bar " ucap raka bergetar, tubuhnya sangat lemas, ia bisa mendengar motor bara yang melaju keluar rumah, kemudian dengan tangan yang bergetar, ia merogoh sakunya dan menekan sebuah nomor di sana

" ka... gu-gue bu-butuh l-lo " ucap raka lemas

" lo dimana rak? "

RakabumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang