happy reading
*
*
*" bangun anak-anak sarapan yuhuu " teriak irfan sambil membantu bibi menyiapkan sarapan untuk semuanya
" wih udah mateng aja nih " ucap dika
" yoi bro, buruan makan masih anget enak "
" nunggu bara sama raka dulu lah sekalian makan bareng "
" noh anaknya baru bangun " tunjuk irfan pada raka dan bara
" kenapa belum dimakan? " tanya bara
" kita nungguin kalian " jawab dika
" so sweet banget nungguin kita " goda bara
" dih najis, kita solid ye "
" udah masih pagi gak usah bikin ribut, buruan makan " titah irfan
raka melihat semua lauk yang begitu banyak, lebih banyak dari kemarin-kemarin " tumben banget fan banyak banget? " tanya raka
" iya rak, hari ini gue lagi seneng kumpul sama saudara-saudara baru gue " jawab irfan
" gue terhura dengernya fan " ucap dika
" bisa aja lo fan, dari dulu kali kita saudara " ucap raka
" ya pokoknya gue lagi seneng makanya gue suruh bibi masak banyak hari ini, lo semua harus habisin titik " perintah irfan
" sebanyak ini? " heran raka
" gak papa rak, biar lo tambah berisi, liat tubuh lo kurus gitu " ucap irfan
" heh ngaca woi ngaca " saut dika
" iya-iya dika bakal habisin kok, ya kan ka " ucap bara
" bisa melembung perut gue habisin semuanya "
" bang tolong ambilin sendok sebelah lo " ucap raka
dika dan irfan melongo mendengar perkataan raka barusan " tadi lo manggil bara apa rak? " tanya dika
" abang, emang kenapa? "
" gak salah denger kan gue? " tanya irfan
" kalian gak salah denger kok, gue sama bara kan emang adik kakak, gak salah dong gue panggil bara abang " jawab raka
" gak usah terkejut gitu kali " ucap bara
" waa daebak, dari mana jin yang merasuki dua anak ini " ucap dika
" gak ada jin di sini, adanya setan "
" mana setannya fan? "
" lah kan elo setannya "
" wah durhaka lo sama gue, alim gini di bilang setan "
" alim dari mana? anggota lima monyet kah? wah pantesan, mirip "
" elo mirip babi ngok ngok " ejek dika

KAMU SEDANG MEMBACA
Rakabumi
Teen Fictionbukan manusia yang jahat, melainkan sebuah takdir yang tak pernah di inginkan. " raka cuma mau merasakan hidup yang benar-benar hidup tuhan...bukan raga yang hidup namun jiwa yang mati..."