Chapter 3

17 5 0
                                    


Happy reading

Setelah seharian di luar bersama Aliya, Rafa mengantarkan Aliya sampai rumah dengan selamat lalu segera pulang ke rumahnya.

Pagi harinya Aliya terbangun karena mendengar suara dering ponsel yang memekakkan telinga.

"Mmm"

"Al... Lo kemana astaga, ini udah jam 7 dan Lo ngga ke sekolah" seketika Aliya menjauhkan handphone dari telinganya,

"Iyaa Ra gue otw sekarang"

Setelahnya Aliya segera berlari ke kamar mandi untuk bersiap, sebab sekarang sudah jam 7 dan sekolah masuk sekitar jam 7:30 sedangkan perjalanan dari rumah ke sekolah memakan waktu sekitar 15 menit, ia harus segera bersiap

Benar saja sampai sekolah gerbang sudah di tutup, pertanda Aliya telah terlambat ke sekolah

"Pak saya minta tolong bukain gerbang dong pak"

"Maaf ya, tapi kamu sudah terlambat, dan ini sudah peraturan sekolah"

Aliya hanya menghembuskan nafas berat, ini pertama kalinya Aliya terlambat sekolah, semuanya karena Rafa yang tidak datang menjemputnya, ntah kemana lelaki itu setelah dari taman kemarin Rafa memang belum menghubungi Aliya sama sekali.

Lama melamun di depan gerbang Aliya di kagetkan dengan suara seseorang yang tiba-tiba menyapanya

"Lo telat masuk"

Seketika Aliya bangkit dari duduknya, tampak heran melihat seorang lelaki lumayan tinggi menggunakan Hudi berwarna hitam

"Sorry lo.. siapa"

"Oh.. kenalin gue renal" seraya mengulurkan tangannya

"Gue Aliya" menjabat tangan renal

"Pak saya murid baru di sini pak, saya harus masuk ketemu kepala sekolah"

Mendengar hal itu satpam yang menjaga langsung membuka gerbang, sebab ia memang sudah mendapat amanah dari guru untuk menunggu murid baru hari ini

Saat renal ingin masuk Aliya hanya memperhatikan nya, ketika satpam ingin menutup kembali gerbang renal tiba-tiba menahan tangannya

"Maaf pak, saya kan belum tau ruangan kepala sekolah di sini, apa bisa gadis itu membantu saya untuk menunjukan jalan pak"

Satpam yang mendengar itu terlihat ragu, tetapi kemudian mengiyakan permintaan renal.

*****

Di tempat lain Rafa sedang melakukan perkumpulan dengan para sahabatnya

"Raf kita harus cepat-cepat bertindak raf, mereka ngga bisa lagi di biarin"

"Iya raf, gimana pun sekarang mereka udah kelewatan, mungkin sekarang mereka Masi nyerang anggota di sini, tapi gimana kalau besok-besok teman sekolah bahkan yang cewe, yang bahkan ngga tau permasalahan ini bakal terkena imbasnya"

"Gue bakal mikirin hal ini, sekarang Lo semua kembali ke sekolah, ngga boleh ada yang bolos pelajaran jam ke 2" setelah mengatakan hal tersebut Rafa bangkit dari duduknya dan meninggalkan temannya yang hanya menatap nya diam

Sampai di sekolah Rafa mencari keberadaan Aliya, dia merasa bersalah tidak menjemput Aliya tadii pagi seperti biasanya.

"Gue mau ngucapin makasih ke Lo, karna udah bantu gue ketemu kepala sekolah hari ini"

"Apaan sih, lebay lagian gue juga makasih ke Lo, meskipun kita baru ketemu pagi ini, tapi Lo udah bantu gue masuk ke sekolah tanpa hukuman" jawab Aliya dengan senyum manis

Setelah tadi pagi mengantar renal bertemu kepala sekolah, Aliya sudah akrab dengan renal, bahkan ternyata mereka teman sekelas jadi tidak susah untuk mereka berdua lebih dekat.

"Al.." suara seseorang dari belakang seketika membuat mereka berbalik secara bersamaan

"Apa" dengan muka datar Aliya menyambut lelaki itu

"Gue cariin ternyata Lo di sini" saat melihat Aliya tidak sendiri, Rafa mendinginkan pandangannya terhadap lelaki di sebelah Aliya

"Ngapain nyariin gue, Lo aja tadi pagi kemana coba, gue hampir telat nungguin Lo tau ngga"

"Sorry Al, gua sedikit ada kesibukan"

"Udalah raf Lo emang temen laknat tau ngga, gue laporin mama Lo ntar baru tau rasa, untung ada renal yang nyelamatin gue dari satpam depan, jadi gue ngga kena hukum" cerita panjang Aliya, tanpa memperhatikan kedua pria di sebelahnya yang saling melempar tatapan tidak suka

"Sekali lagi gue minta maaf, abis dari sekolah Lo pulang sama gue"

"Iyaaa" dengan malas Aliya menjawab "oiya gue lupa kenalin Lo berdua, Rafa kenalin ini Renal, anak baru di sekolah kita dia juga sekelas sama gue, renal kenalin ini Rafa sahabat gue dari kecil"

Renal mengulurkan tangannya ke Rafa, dengan tatapan tidak suka Rafa Pun menyambut uluran tangan itu

"Ingat Al, Lo harus nungguin gue di parkiran, jangan lama kayak kemarin" setelah mengatakan hal tersebut Rafa berlari kecil meninggalkan Aliya dan renal yang hanya terdiam

"Bawel banget jadi orang" gerutu Aliya

"Gue perhatiin sahabat Lo itu kayak ngga suka sama gue Al"

"Dia emang gitu, tatapannya itu selalu tajam ke orang, tapi Lo tenang aja dia baik kok Lo belum kenal dia aja" senyum manis Aliya di tunjukkan ke renal

Setelah kejadian itu, Rafa benar-benar mengantar Aliya, tetapi tujuannya bukan rumah melainkan taman bermain yang mereka kunjungi kemarin

"Kenapa kesini raf, gue mau balik capek tau seharian"

"Turun dulu Al" mendengar itu Aliya hanya menuruti kemauan Rafa, mereka duduk di kursi taman yang di sediakan

"Gue mau ngomong Al, dengerin gue baik-baik" Aliya benar-benar langsung memusatkan perhatiannya ke Rafa

"Jangan terlalu dekat sama orang yang baru lo kenal, Lo ngga tau mereka beneran tulus atau jahat Al"

Mendengar itu Aliya hanya tersenyum manis melihat Rafa "iya raf, gue tau kok lagian maksud Lo pasti renal kan. Tenang aja
Lo lupa temen Lo ini tomboi, mana ada yang berani sama gue, lagian gue cuma sekedar kenal doang ngga deket-deket amat" balasnya Masi dengan senyum kecil

"Gue cuma khawatir aja sama Lo, kita ngga tau perilaku orang kan" Aliya tau maksud sahabatnya ini baik, sepanjang hidupnya tanpa seorang ayah, Aliya memiliki Rafa sebagai seorang sahabat bahkan kakak yang selalu memperhatikan nya

"Iya bawel" Aliya lalu berlari kecil menuju kumpulan anak-anak dengan tawa kecilnya
Rafa yang melihat itu hanya ikut tersenyum bahagia "gue bakal jangain lo Al" katanya dalam hati

Huhuuuu capeeek 😭
Lanjut besook🥰💜

#Day3Salmasr13

True Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang