Chapter 10

13 4 0
                                    


Happy reading

Dua bulan berlalu setelah pernikahan marwa yaitu ibu Aliya, tidak ada yang berubah dari pernikahan itu, ibu Aliya tetap sayang padanya bahkan suami mamanya juga sayang padanya. Atau tantangan hanya belum datang pada Aliya, kita nantikan saja

Bagaimana hubungan Aliya dan renal? Tentu saja semua baik-baik saja meskipun terkadang ada rintangan tapi mereka berdua mampu menghadapi semuanya,

Lalu bagaimana hubungan Aliya dengan Rafa? Tentu saja seperti biasa juga Rafa tetap bersikap layaknya sahabat untuk Aliya.

Pagi ini sekolah sudah mulai ujian akhir semester, karena mereka sudah berada di kelas tiga tentu saja mereka sedikit sibuk dengan belajar setiap harinya

"Ren, balik sekarang"

"Oh sorry Al, gue Masi ada ekskul Lo balik sama Vanya atau Clara aja" setelah itu renal mulai beranjak lalu pergi begitu saja

Hubungan mereka memang selalu baik-baik saja, hanya saja sudah 3 hari belakangan ini renal seakan menjaga jarak dari Aliya, setiap ada kesempatan Aliya ingin mengajak renal keluar pasti ia selalu ada alasan

"Kenapa Al, di tinggal lagi"

"Dia lagi ada perlu, udalah gue mau balik sama Rafa aja" setelah itu Aliya pun pergi meninggalkan kedua temannya

"Gue rada curiga sih sama si renal, kok dia jadi kurang merhatiin Aliya sih belakang ini"

"Tau gue juga ngerasa gitu, apa si renal ada main belakang dari Aliya"

"Bisa jadi sih, kita kayaknya harus selidikin sih"

Setelahnya mereka berdua juga pulang sebab sekarang sekolah sudah mulai sepi dari para siswa dan siswi

Saat berada di jalan Rafa dan Aliya berhenti di sebuah supermarket untuk belanja, namun hanya Rafa saja yang keluar mobil, Aliya tetap berada di mobil untuk menunggu, namun mata Aliya tidak sengaja melihat seseorang yang sangat ia kenal sedang berjalan berdua dengan seorang gadis

"Itu renal kan" Aliya tampak memicingkan mata dan benar saja itu memang renal dengan seorang gadis berjalan berdua dengan mesra bahkan mereka tampak bergandengan tangan

Karena rasa penasarannya Aliya pun keluar dan mengikuti kedua insan itu, ternyata mereka berhenti pada sebuah tempat makan, Aliya bisa melihat mereka berdua tampak sangat mesrah bahkan renal tampak menyuapi perempuan itu dan sesekali mengusap ujung bibir wanita itu yang makan belepotan, dan jangan lupakan tangan yang setia saling menggenggam

Tidak sadar Aliya sudah berlinang air mata "apa renal bohong sama gue" Aliya pun pergi dari sana dengan perasaan campur aduk

*****

Di sepanjang jalan Aliya hanya diam Rafa menjadi heran sendiri melihat nya,

"Al, Lo kenapa sih keliatan sedih banget" Aliya tak menjawab jika ia berkata jujur pasti Rafa akan sangat marah mendengar nya

"Nggak papa kok raf, gue sedikit ngantuk aja"

Sampai rumah Aliya dan Rafa masuk ke dalam, tentu saja Rafa juga ikut itu sudah kebiasaan saat mengantar Aliya pulang

True Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang