Chapter 28

8 4 0
                                    

Happy reading

Tak terasa dua hari telah berlalu dari kejadian itu, Cantika lah sekarang yang terkadang menjadi bulan-bulanan di kampus, dan sekarang pula ia tidaklah berani mendekati Aliya ketika ada Rafa, namun ketika Rafa tidak ada tidak segan Cantika kembali menjahili Aliya

Keadaan rumah Aliya saat ini sedang sedikit terdapat perdebatan antara Wibowo dan marwa, tentu saja ada Cantika juga Aliya yang menyaksikan itu

"Aku kan sudah bilang marwa dia itu rekan kerja ku"

"Tapi mas kenapa kamu mesrah terus dengannya"

"Sudahlah marwa jangan karena ucapan anak kamu yang pernah menuduhku selingkuh kamu juga ikut-ikutan menuduh padahal tidak ada bukti"

"Lagian Tante aneh banget deh, papa kan udah bilang itu cuma rekan kerja lebay banget deh"

"Nyokap gue kan cuma nanya sama bokap Lo kenapa Lo jadi marah si Cantika"

"Sudah-sudah tidak usah bertengkar, aku minta maaf mas sudah menuduh kamu"

Akhirnya perdebatan itu berhenti, belakangan ini marwa dan Wibowo jadi sering bertengkar, sebab berapa kali marwa memergoki Wibowo yang jalan bersama seorang perempuan

******

Di sini lah Aliya sekarang di sebuah taman kota tentu saja dengan Rafa yang menemani nya

"Gimana sama nyokap Lo Al,

"Ngga tau, mama selalu aja percaya sama om Wibowo padahal udah jelas mama pernah pergoki om Wibowo jalan sama perempuan itu"

"Ngga papa gue bakal bantu Lo cari bukti tentang itu"

Aliya pun tersenyum pada rafa "makasih raf"

Tiba-tiba seorang lelaki paru baya menghampiri mereka "aliya"

"Oh... Om Hermawan" interaksi mereka berdua membuat Rafa mengeryit heran

"Kamu lagi-lagi datang kesini Aliya, tapi kayaknya sekarang tampak bahagia"

"Hehe iya om, oiya kenalin ini Rafa sahabat aku" Hermawan pun menjabat tangan Rafa

"Jadi ini sahabat kamu itu"

"Iya om" Aliya yang merasa di tatap heran oleh Rafa pun menjelaskan mengenai bagaimana ia bisa berkenalan dengan Hermawan

Tak terasa waktu telah berlalu begitu cepat mereka tampak sangat asik bercerita dan tertawa bersama "aduh ini udah sore aja, om mau pamit dulu ya, Masi ada urusan"

"Iya om" jawab Aliya dan Rafa bersamaan

Setelah kepergian Hermawan Aliya serta Rafa kembali hening

"Gimana perasaan Lo sekarang Al"

Aliya pun tersenyum pada Rafa "gue bahagia raf, gue akuin gue sempat ngerasa kehilangan diri gue yang dulu, tapi karena ada Lo sekarang gue bahagia lagi" senyum manis terus di tunjukan aliya pada Rafa

"Lo tau Al, saat gue di LA gue selalu mikirin Lo, gue selalu ngomong sama diri gue sendiri, gimana keadaan Lo apa Lo udah makan apa belum, gimana sama kesehatan Lo, gue kira renal bisa bahagiain Lo selama gue pergi, ternyata gue salah Lo ngga baik-baik aja Al, sorry ya"

True Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang