Chapter 22

5 4 0
                                    

Happy reading

Dua bulan telah berlalu setelah kejadian itu, hari kelulusan juga telah lewat. Aliya, Rafa serta teman-temannya telah menyelesaikan pendidikan pada jenjang SMA dan hari ini adalah awal masuknya Aliya di tempat kuliahnya di salah satu universitas negeri di Surabaya, ia memutuskan untuk tetap melanjutkan kuliahnya (seperti yang aku bilang alurnya bakal aku percepat aja yah😁)

Pagi ini Aliya sudah bersiap untuk masuk kuliah pertama kalinya, Aliya menuruni tangga dan melihat keluarnya yang sedang makan Tampa meliriknya

"Aliya, kamu berangkat sama om aja, om juga mau anterin Cantika sekalian"

"Nggak usah om, Aliya berangkat naik bus aja" Aliya melirik sekilas mamanya yang hanya cuek hatinya sakit melihat hal itu

"Aliya berangkat" selama dua bulan ini hubungannya dengan mamanya memang tidaklah baik tapi Aliya berusaha untuk tetap menerima itu

Sampai pada halte bus Aliya sedikit menunggu dan tidak lama bus pun datang Aliya segera menaikinya

Sampai di universitas Aliya segera menuju kelasnya ia sudah tidak sabar mengetahui siapa saja yang akan menjadi teman satu kelasnya

Dan beruntungnya Aliya karena kembali sekelas dengan kedua sahabatnya siapa lagi kalau bukan Clara dan Vanya


"Al, Lo lama deh, jadi Lo nggak bisa duduk sama gue karena Vanya udah duluan"

"Lo kira gue mau duduk Sama lo ra, buang waktu"

"Pfff" Vanya tak kuasa menahan tawanya "lagian Lo aneh Ra tiba-tiba ngomong gitu" Clara hanya cengengesan dengan kekonyolan nya

Pelajaran pertama pun di mulai tinggal satu jam lebih setelahnya jam istirahat pun datang semua mahasiswa keluar dari kelas menuju ke kantin

"Al kekantin ayok"

"Ayok" baru saja berdiri dari duduknya bisik-bisik anak-anak perempuan mengalihkan perhatiannya

"Katanya ada mahasiswa cowok yang lagi main basket ganteng banget"

"Ayok liat"

"Ayook" mendengar itu Aliya mengerutkan keningnya

"Yang mereka maksud siapa sih" tanya Aliya

"Dari pada penasaran ayok ikut" Vanya pun menarik Aliya menuju lapangan, sampai di sana suasana begitu ramai saat melihat ke lapangan mata Aliya terpaku melihat seseorang yang bermain di sana

"Al itu renal kan"  Aliya hanya diam melihat itu, ternyata renal satu universitas dengannya, hubungannya dengan renal memang sudah lama berakhir di mulai dari renal yang meninggal kannya malam itu serta fakta yang ia dengar dari varo membuat Aliya memilih mengakhiri hubungannya dengan renal

Dan saat renal mendengar itu, bukannya menyesal renal justru membenarkan semuanya dan menyetujui berakhir nya hubungan mereka

"Huhuuu renal ganteng banget pliiis" teriakan seseorang di samping Aliya membuat nya mengerut kan dahi, seperti nya mayoritas wanita di sini mendukung renal, Aliya hanya diam tanpa bereaksi bahkan ia tampak malas berada di sana

*****

Kantin begitu ramai sekarang Aliya serta kedua sahabatnya pun sedang berada di kantin, ada Azka juga dengan Rio dan jangan lupa dengan si dingin varo juga tampak ada di sana, namun Aliya di buat heran dengan ini, dari kejadian yang lalu saat ia di tolong ibu panti ia sudah tidak pernah dapat kabar dari Rafa, ingin menghubunginya namun handphone nya hilang saat Aliya meninggalkan panti hari itu, ia sudah bertanya dengan teman Rafa yang ada di hadapannya namun mereka semua juga tidak tau Rafa kemana

"Al nanti pulang dari sini jalan yok Al"

"Iya Al, gimana kalau kita karaokean"


"Gue ikut Lo berdua" jawabnya cengengesan,

Bel pulang sudah bunyi dari dua puluh menit yang lalu, Aliya baru saja keluar dari kelas menuju parkiran, ia jadi pulang dengan Clara dengan Vanya  makanya ia lama sebab menunggu mereka berdua yang katanya ada urusan di perpustakaan Sampai di parkiran Aliya menuju mobil Vanya sebelum seseorang menahan tangannya

"Gue mau ngomong Al" itu renal

Aliya pun menghempaskan kasar tangan renal "lepas, kalau mau ngomong ya ngomong aja nggak usah pegang-pegang"

"Gue mau balikan sama Lo" perkataan santai renal membuat Aliya emosi

"Apaan sih, nggak tau malu banget Lo ren, gue nggak bakal pernah mau sama Lo" saat Aliya ingin berlalu tangannya kembali di tahan

"Lo sok jual banget sih Al" mendengar itu Tampa sadar Aliya melepas tangannya dan tak sengaja mengenai wajah renal

"Ahsss" renal meringis kecil, dan Aliya tampak merasa bersalah tapi ia hanya diam

Setelah itu Aliya pun pergi menuju mobil Vanya, Tampa mereka tau ada seseorang yang sedang merekamnya

"Kenna Lo Al" dengan menyeringai orang itu lalu pergi

Sepuluh menit menunggu Aliya serta kedua sahabatnya pun berangkat ke tempat karaoke dan sedikit berpesta di sana, Aliya sedikit dapat melupakan masalahnya, beruntung ia mendapat sahabat seperti mereka, meskipun sampai sekarang Aliya Masi kepikiran dengan Rafa kemana sebenarnya sahabat nya itu pergi

"Lo kenapa Al, bengong Mulu"

"Gue khawatir sama Rafa Ra, udah dua bulan dia ngga ada kabar

"Lo datengin aja rumahnya Al"

"Gue ngga berani, meskipun mama itu sahabat sama mama Rafa tapi papa nya Rafa ngga Deket sama keluarga gue

Mereka semua lalu menghela nafas berat mendengar hal itu, sudah berapa kali Aliya menghubungi Rafa dengan handphone barunya hanya saja nomer telpon Rafa tidak pernah aktif, Rafa seakan pergi tanpa meninggalkan jejak

Jangan lupa vote💜

#Day21 Salmasr13

True Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang