Chapter 14

6 4 0
                                    


Happy reading

Setelah kejadian itu yang kedua kalinya Aliya kembali bangun dengan mata yang bengkak dan memerah, ia benar-benar menatap horor dirinya dalam cermin

"Gila banget sih mata gue, sampe bengkak gini" setelah puas melihat dirinya Aliya kemudian turun untuk bersiap sarapan, sampai di bawah ia sudah melihat keluarga tirinya serta mamanya yang juga sudah mulai sarapan, ia hanya berjalan dengan menundukkan kepalanya

"Aliya, kenapa berdiri saja, sini ikut makan dengan kami" itu suara Wibowo yang menurut Aliya sok manis

Setelahnya Aliya pun duduk pas di samping mamanya, benar-benar canggung fikirnya kenapa ia seolah tidak saling mengenal dengan mamanya

"Aliya, mama pesan sama kamu untuk berbuat baik sama Cantika, kalian itu sekarang saudara, jangan bilang selama ini mama tidak pernah tegas sama kamu sampai kamu berbuat seenaknya dengan orang lain Aliya"

"Aliya nggak akan lakuin ini semua kalau bukan dia duluan ma yang mulai, Aliya cuma bela mama kenapa Aliya yang di salahin"

"Aliya, anak om nggak mungkin ngejelekin mama kamu, apalagi Cantika baru saja kehilangan sosok mamanya pasti dia sayang juga sama mama kamu Aliya"

"Gue minta maaf sama Lo Al kalau kehadiran gue justru buat Lo sekeluarga jadi nggak nyaman gini" beo Cantika dengan sok sedih

"Jangan sedih Cantika, di sini bukan kamu yang salah, tapi anak Tante yang salah mungkin Tante memang kurang keras sama dia"

Drama apa yang coba orang-orang ini mainkan, mengapa Wibowo yang dulunya cukup baik sekarang sudah menunjukkan wajah aslinya, Aliya muak dengan mereka, kenapa juga mamanya sampai percaya dengan perkataan mereka semua

"Aliya berangkat" tidak lagi Aliya mencium tangan mamanya bahkan hanya sekedar menatap mamanya pun dia rasanya tidak bisa

Sampai di depan pintu air matanya tidak dapat di bendung lagi, ia jatuh terduduk di depan rumah dengan menangis terseduh, setelah tiga menit menangis akhirnya Aliya pun pergi meninggalkan rumahnya

*****

Di tempat lain Rafa dan juga teman-temannya sedang berkumpul

"Gimana Rafa keadaan Lo, lengan Lo Masi sakit"

"Gue ngga papa, lagian luka gini udah biasa"

"Emang bang**t sih mereka udah kalah malah nggak terima"

"Tapi raf gue paling penasaran sama ketua mereka semalam aja waktu balapan sama Lo dia nggak pernah buka penutup wajahnya"

"Tau emang ban** banget sih"

Rafa hanya diam dengan semua ocehan teman-temannya, ada yang penasaran sama apa yang menimpa Rafa, yaudah kita ceritain

Flash back

Sesuai dengan kesepakatan Rafa dengan teman-teman bahwa geng sebelah mengajak mereka untuk balapan, dan waktunya adalah malam ini

Rafa dan juga teman-teman nya sudah tiba di arena Rafa pun juga sudah tampak bersiap untuk balapan, ia sudah mulai menaiki motornya tidak lama muncul motor lain dari belakang yang merupakan lawannya malam ini, katanya dia itu merupakan ketua dari geng yang selalu mengganggu anak sekolah tempat Rafa, hal itu juga yang membuat dua kubu ini bermusuhan

"Kenapa Lo bawa pasukan Lo cuma segitu, Lo takut kalah di depan mereka" nada sombong di ucapkan oleh lelaki yang menjadi lawan Rafa,

"Gue rasa Lo yang udah siap kalah, bawa pasukan banyak buat nyerang gue kan"

Perkataan Rafa itu sukses membuat amarah lawannya terpancing "terima kekalahan Lo baji**an"

Rafa sedikit mengernyitkan dahinya suara itu tampak tidak asing, sayangnya tak seorang pun ada di fikirannya sekarang

Setelah peluit di bunyikan Rafa juga lawannya mulai melajukan motornya, awalnya lawannya lah yang unggul sampai akhirnya pada putaran akhir Rafa berhasil mendahuluinya, dan tentu saja itu menjadi kemenangan telak Rafa

"Huhuu, gue kan udah bilang Rafa pasti menang lah"

Semua temannya menyambutnya eksaitid sebelum sebuah suara terdengar

"Gue yakin Lo curang"

"Yaelah kalah ya ngaku aja kalah"

"Tau nih, tu muka kenapa di tutup jellek Lo ya" perkataan rio sukses membuat para temannya terbahak

"Gue udah bilang sebelumnya sama Lo, jangan pernah ganggu teman-teman gue, tapi Lo yang minta balapan ini, dan loh kalah Lo harus tepatin janji Lo" suara dingin Rafa membuat semua orang diam

"Cuih.... Gue ngga pernah Sudi ngakuin kemenangan Lo karna Lo curang"

Rafa seketika memegang kera lelaki itu dengan tatapan dinginnya "gue peringatin sama Lo untuk tepatin janji Lo baji**an"

Lelaki itu melepaskan diri dari Rafa "cuih... Gue ngga Sudi, serang mereka"

Akhirnya perkelahian tidak bisa lagi terhindarkan sampai lelaki yang merupakan lawan Rafa mengambil sebuah balok, tanpa sepengetahuan Rafa lelaki itu memukulnya di lengan, hal itu yang membuat lengan Rafa sedikit retak.

Flash back off

Hari ini Rafa dengan teman-teman nya memang tidak sekolah tentu saja dengan alasan karena luka lebam di wajah serta tubuh mereka, karena terlalu asik mengobrol handphone di samping Rafa berbunyi, tetapi seperti nya Rafa tidak menyadari hal itu.

Sedangkan di sekolah baru saja Aliya sampai parkiran dengan renal, Tampa basa-basi Aliya langsung bicara

"Ren Lo ngga ada main belakang kan"

"Maksud Lo"

"Gue beberapa kali liat Lo jalan sama cewek ren, dan Lo sama dia tampak mesrah banget dia siapa" seketika renal menegang

"Hahaha Lo salah liat kali Al"

"Ren gue ngga becanda, sama gue Lo ijin ke rumah temen tapi gue dapetin Lo lagi jalan sama cewe di taman kota, gue hubungin Lo ren dan Lo mala bilang di rumah temen padahal udah jelas Lo lagi di taman"

Mendengar itu tak bisa lagi renal berkutik, seketika ia memegang tangan Aliya dan menatapnya serius

"Al dengerin gue Al, itu bukan siapa-siapa Al, emang bener gue bohong sama Lo, tapi gue berani sumpah kalau itu nggak sesuai sama yang Lo fikirin Al"

"Gue capek ren, Lo bohong jangan temuin gue dulu, gue perlu sendiri" Aliya lalu pergi dari sana tanpa menghiraukan panggilan renal, Aliya lebih memilih meninggalkan sekolah padahal ia baru saja sampai

Aliya kembali menangis, yang kesekian kalinya, ia di buat menangis lagi, mengapa kehidupannya tidak lagi berjalan dengan baik

"Hiks apa salah Aliya tuhan kenapa hiks Aliya selalu di Hianatin, mulai dari mama dan sekarang renal hiks Aliya nggak sanggup"

Up besook 🥰 💜

Jadi masalah gengnya Rafa sama lawannya itu ngga bakal di sebutin ya gays soalnya bingung mau cari nama geng apa, terus takut lupa juga jadi bakal kayak gitu-gitu aja tanpa nama geng😁

#Day14 Salmasr13

True Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang