Chapter 26

8 3 0
                                    

Happy reading

Keesokan harinya Aliya tetap berangkat ke kampus meskipun tetap mendengar cibiran yang di tujukan untuknya, baru saja berada di depan pintu kelas Cantika tiba-tiba berada di hadapannya dan jangan lupa dengan renal di samping nya entah ada hubungan apa kedua orang ini

"Masi punya muka Lo datang ke kampus"

"Apaan sih Lo, gue lagi malas debat gue mau masuk"

"Kenapa Al, Lo di larang sama kekasih om-om Lo itu buat ketinggalan kelas ya" Cantika tampak menyeringai "sosweet banget sih" teman-teman Cantika yang mendengar itu seketika tertawa mengejek pada Aliya

"Gue ngga nyangka sih Al, putus dari gue Lo malah milih sama om-om" renal pun ikut menyudutkan Aliya

"Gue ada salah apa sama kalian berdua, kenapa kalian berdua lakuin ini" suara Aliya begitu lirih

Cantika lalu maju di hadapan Aliya lalu berbisik  "gue ngga suka Lo bahagia Al, dan ini baru permainan kecil dari gue" lalu Cantika menjauhkan wajahnya

"Gue merasa Beruntung bisa cepat-cepat putus dari Lo Al, karena lo ternyata jal*ng"

Aliya mengepalkan tangannya, "kenapa, Lo mau marah kasian banget sih" Cantika lalu sedikit menjambak rambut Aliya lalu lanjut berkata "Lo itu perempuan pembawa sial Al, ngga ada orang yang bakal belain Lo teman-teman Lo aja ngga ada di sini" lalu Cantika melepas jambakannya kasar

Aliya tak mampu melawan tenaganya seakan terkuras habis, Cantika serta renal dan teman-teman nya pun meninggalkan Aliya di depan pintu kelas. tak terasa air mata kembali jatuh, untuk yang kesekian kalinya, Aliya kembali menangis

Tak lama berselang waktu istirahat pun berbunyi, semua mahasiswa kembali memenuhi kantin, namun berbeda dengan Aliya yang hanya menelungkup kan wajahnya pada meja, clara dan Vanya sudah mengajaknya ke kantin namun ia tidak mau, ia masih mengingat jelas perkataan renal yang mengatakannya jala*g

"Haah" hanya helaan nafas berat yang selalu ia keluarkan, kapan penderitaanya ini berakhir, asik melamun tiba-tiba suara Clara yang dari kantin memecahkan keheningan

"Al, Lo harus makan roti ini meskipun cuma sedikit, nanti Lo sakit Al"

"Bener Al, makan dulu Lo ngga usah fikirin kata-kata renal sama Cantika, emang mulut ember tuh berdua" Aliya hanya tertawa kecil dengan perkataan kedua sahabatnya, lalu segera memakan roti yang di bawa Clara, sedang asik mengobrol mereka mendengar bisik-bisik serta teriakan heboh oleh para mahasiswa

"Katanya ada mahasiswa baru yang nantang renal main basket"

"Katanya anak barunya ngga kalah ganteng dari renal"

"Serius ayok liat-liat"  seperti itu lah bisik-bisik dan teriakan heboh yang mereka dengar

"Berani banget itu anak baru ngajak renal tanding"

"Ayok kita liat yok"

"Lo berdua aja, gue lagi males"

"Aaaaa Lo harus ikut pokoknya Al, gue penasaran" Vanya pun menarik tangan Aliya dengan paksa, dan tidak ada yang dapat Aliya lakukan kecuali hanya mengikut

True Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang