Happy readingPagi harinya seperti biasa Rafa berangkat ke rumah Aliya untuk menjemput gadis itu, saat sampai di rumah Aliya Rafa keluar dari mobil ingin masuk ke dalam rumah, namun di sana sudah ada renal yang sedang berbincang dengan Aliya, rupanya ia keduluan oleh renal menjemput Aliya
Lagi pula apa yang ia harapkan, ia hanya sahabat gadis itu sedangkan renal, sudah jelas merupakan kekasih sahabatnya sendiri
Saat motor renal melaju ingin ke sekolah Rafa hanya mengikuti nya dari belakang menggunakan mobil kesayangan nya
"Makasih ya ren udah jemput gue"
"Apasih Al, kita ini udah pacaran jadi itu udah tugas gue" mereka tersenyum manis berdua tanpa melihat keberadaan Rafa yang hanya tersenyum masam
Kelas sudah di mulai dari satu jam lalu sekarang bel istirahat sudah kembali berbunyi
"Al, ke kantin sama gue"
"Iya ren bentar"
"Plis ya, ini tuh sekolah mesraan aja terus tanpa mikirin perasaan gue yang jomblo ini"
"Sirik aja Ra, Lo jangan cepet-cepet cari pacar temenin gue dulu ngejomblo"
Aliya hanya menggelengkan kepala melihat tingkah kedua sahabatnya. Sampai di kantin seperti biasa Aliya dan teman-teman nya gabung bersama Rafa juga teman-teman nya hanya saja suasana sedikit canggung dengan adanya renal di sana
"Khmm, diam aja ni semua, jadi pada mau pessen apa biar Rio yang ganteng ini yang memesan"
"Samain aja deh semuanya soalnya rame banget ini takut nggak ke bagian ntar" imbuh vanya
"Ngga usah pesanin gue, gue ada urusan bentar"
Itu suara Rafa yang tiba-tiba berdiri dari duduknya lalu pergi meninggalkan keheningan di meja kantinAliya yang melihat itu sedikit merasa aneh dengan Rafa
"Mmm, ren nantikan Lo ada ekskul lagi, gue balik sama Rafa aja ya"
"Iya boleh"
Mereka lalu lanjut makan setelah keheningan yang sempat ada
****
Saat sekolah sudah mau selesai Rafa bersiap ingin memasuki mobil tetapi tiba-tiba seseorang menahan lengannya
"Rafa, gue pulang bareng Lo ya"
"Pacar Lo mana, nggak nganterin"
"Renal lagi ekskul gue bareng Lo pokoknya" tanpa izin dari Rafa Aliya sudah duduk nyaman di dalam mobil
Sampai dalam rumah, Aliya melihat mamanya dan juga Wibowo yang sedang bercanda, dan Rafa ia juga ikut masuk kerumah katanya mau mampir bentar
"Mama"
"Oh sini sayang, Rafa juga sini duduk" setelah mereka semua duduk mama Aliya berucap dengan sangat antusias
"Mama sama om Wibowo bakal menikah tiga hari lagi Al"
Mendengar itu Aliya terdiam kaku dengan sedikit meremas tangannya sendiri, Rafa yang melihat itu menggenggam tangan Aliya bermaksud memberikan penguatan Aliya yang melihat itu tidak melarang Rafa sama sekali justru ia merasa sedikit tenang
"Kenapa cepat banget ma"
"Ini justru sudah lambat Aliya, om sama mama kamu sudah mempersiapkan semuanya"
"Yaudah Aliya ikut aja" Aliya benar-benar sedih dan Masi tidak dapat menerima ini
"Aliya ke kamar dulu ma" seraya menarik tangan Rafa mengikuti nya
Jadi rafa emang sering ke kamar Aliya ya, jangan fikir macem-macem mereka cuma ngobrol doang kok
"Gue takut raf, gimana kalau kasih sayang mama ke gue berkurang"
"Jangan gini Al, lo harus mikirin hal yang baik-baik aja oke"
"Gue takut" suara itu begitu lirih bahkan airmata yang sedari tadi ia tahan mulai membasahi wajahnya, rafa yang melihat itu segera memeluk sahabatnya itu
"Hiks..... Gue takut raf, gue ngga sanggup"
"Tenang oke, ada gue Al bagi semuanya ke gue jangan tanggung sendiri masalah Lo"
******
Seperti pembicaraan Aliya dan mamanya, hari ini adalah hari pernikahan mama Aliya dengan Wibowo. Aliya sedari dari hanya diam memandang pantulan dirinya di cermin, ia belum siap melihat ini tapi ia harus yakin dengan keputusannya seperti yang di bilang rafa, semua akan baik-baik aja
Seseorang mengetok kamarnya lalu masuk sebelum ada jawaban dari Aliya, tentu saja ia tahu siapa orang yang masuk itu
"Lo udah siap"
"Siap ngga siap, gue harus tetap siap kan raf"
Mendengar nada lirih itu Rafa berjongkok di depan Aliya
"Hey Al, liat gue, Lo harus percaya apapun masalahnya Lo bisa cerita semuanya ke gue, jangan pernah nyiksa diri Lo sendiri dengan nyembuyiin semuanya, ada gue Al gue janji akan ada di sisi Lo" mendengar itu Aliya langsung berhamburan ke pelukan Rafa dengan tangisan yang tidak bisa di tahan
"Jangan nangis ingus Lo kena baju gue semua"
"Isss....diem deh Raf, orang lagi sedih juga"
"Hahaha.. iya deh meluk gue sampai besok juga nggak papa"
Mereka berdua hanya tertawa bersama dengan kekonyolan yang di lakukan
Pesta pernikahan mama Aliya berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan, Aliya juga mulai menerima semuanya ia percaya dengan perkataan Rafa semua akan baik-baik aja
****
Pesta masih berjalan dengan banyaknya tamu undangan namun di sebuah taman tempat pesta seseorang berbicara dengan serius dalam telpon
"Gimana ren, rencana Lo kayaknya udah jauh deh"
"Lo ngeremehin gue, tenang aja pokoknya masalah ini Lo cuma terima bersih aja nantinya"
"Cih.... Meskipun Lo sombong tapi gue percaya sama Lo" mereka berdua menyeringai dengan jahat. Tanpa tau seseorang mendengar percakapan mereka. Tak lupa pula seseorang itu merekam semuanya lalu pergi dari sana sebelum ketahuan.
Up besok lagi🥰💜
KAMU SEDANG MEMBACA
True Destiny
Teen Fiction(Tersedia dalam bentuk buku) Sebuah masalah yang tidak pernah ada habisnya, perjalanan hidup yang seharusnya mencari kebahagiaan dari orang sekitar tetapi justru banyaknya siksaan yang ia dapat. Perjalanan hidup seorang gadis bernama Aliya, yang mer...