Chapter 8

10 3 0
                                    


Happy reading

Satu bulan berlalu setelah kejadian di mana renal mengungkapkan perasaannya pada Aliya, yang justru di saksikan langsung oleh Rafa. Sebab hal itu juga Aliya mulai dekat dengan renal dan justru memiliki hubungan yang sedikit renggang dengan Rafa

"Gue liat-liat belakangan ini Lo jarang bareng sama si Aliya Raf, apa Lo masih belum baikan masalah sebulan lalu"

"Gue ngga tau var, sekarang gue rasa Aliya udah ngga kayak dulu, kalau gue minta jemput dia selalu bilang sama renal, cih... Kayaknya gue emang udah harus jaga jarak sama dia"

"Gue faham sama perasaan Lo raf, meskipun Lo ngga jujur sama gue tapi gue kenal Lo udah dari lama, tentu gue tau perasaan tersimpan Lo ke Aliya"

Mendengar hal itu Rafa hanya terdiam kaku, apa selama ini perasannya begitu kentara

"Gue duluan var Masi ada urusan sama bokap"

Setelah mengatakan itu Rafa berlalu meninggalkan varo yang hanya menghembuskan nafas berat melihat nasip sahabatnya itu

****

"Al, gue mau ngomong serius sama Lo"

Perkataan renal membuat Aliya mengalihkan tatapannya dengan serius pada lelaki itu"

"Gue rasa ini udah waktu yang tepat Al, gue bakal ngulang kembali pertanyaan gue sebulan lalu" dengan menarik nafas gugup renal berjongkok di hadapan Aliya

"Aliya lexa Mauren, gue suka sama Lo dari pertama kali Lo nolongin gue ke ruang kepala sekolah waktu gue Masi anak baru, mungkin kita kenal emang baru beberapa bulan, tapi Al gue serius sama perasaan gue, apa Lo mau jadi pacar gue Al"

Jantung Aliya rasanya ingin keluar sekarang juga, bagaimana ia harus menjawab perasaan renal, selama kenal dengannya Renal adalah orang yang sangat baik, bahkan sosok sahabatnya Rafa mulai menjaga jarak dengannya maka ada renal yang datang menawarkan kebaikannya

"Sebelum nya gue mau makasih sama Lo ren, selama sebulan ini Lo selalu ada buat gue, bahkan saat gue ngerasa kehilangan sosok laki-laki yang sebelum kehadiran Lo dia yang selalu ada di kehidupan gue"

"Soal perasaan Lo, mungkin emang sekarang gue belum bisa cinta ke Lo ren, tapi gue udah nyaman sama Lo, jadi gue mau nyoba jalanin sama Lo dan tolong bantu gue buat bisa balas perasaan Lo ren" dengan air mata yang mengalir Aliya mengungkapkan jawabannya kepada renal

"Jadi sekarang kita pacaran"

"Iya kita pacaran" mendengar hal itu renal seketika bangkit dari duduknya dan memeluk Aliya dengan senyum yang mengembang

Kembali Rafa menyaksikan kejadian itu di hadapannya, Aliya dan renal sudah jadian, ia hanya bisa mengepalkan tangannya tanpa dapat melakukan hal lain

"Gue harap Lo bahagia Al, gue bakal perbaiki persahabatan kita, tapi untuk perasaan gue, biar gue tanggung sendiri" seraya meninggalkan tempat itu dengan perasaan kecewa, marah, semua bercampur menjadi satu

*****

Paginya semua murid kembali memenuhi sekolah, dan tentunya sama dengan Aliya bedanya hari ini adalah pertama kalinya ia memasuki sekolah dengan seseorang yang di sebut pacar

"Nanti habis kelas gue ada ekskul jadi mungkin nggak bisa antar Lo pulang"

"Nggak papa kali ren gue bisa pulang pake taxi atau nebeng Vanya bisa juga sama Clara" melihat senyum manis yang di tunjukkan Aliya renal mengusap kepala Aliya dengan gemas

Sampai dalam kelas Aliya di sambut oleh teman-temannya yang mengucapkan selamat atas jadiannya mereka

"Huhuuu akhirnya al Lo nggak jomblo lagi"

"Iya nih Al, pokoknya nanti di kantin Lo harus traktir kita-kita"

"Iya nanti di kantin gue traktir deh"

"Dan Lo ren jangan pernah sakitin hati sahabat gue, kalau sampai Lo nyakitin dia habis Lo di tangan gue"

"Iya elah Ra, gue juga sayang sama Aliya mana mungkin gue nyakitin"

Hanya suara riuh dari mereka sekelas sampai saat ada guru yang masuk barulah mereka mulai tenang

Saat jam istirahat sudah mulai Aliya Vanya serta Clara ingin ke kantin, kalau nanya renal tentu aja dia lagi ekskul jadi ngga ikut. Saat ingin berjalan keluar kelas Aliya di kagetkan dengan kehadiran Rafa di hadapannya

"Al, gue mau ngomong penting sama Lo, bentar aja Lo bisa ikut gue kan, ketaman belakang"

"Oh.... Bisa Kok raf" dengan canggung Aliya menjawab lalu berlalu mengikuti langkah Rafa di hadapannya

Di sini lah mereka sekarang duduk di sebuah bangku yang di siapkan di taman belakang sekolah

"Sebelumnya, gue mau minta maaf sama Lo Al, gue udah jadi sahabat yang egois dan kekanak-kanakan, sampai gue udah jarang merhatiin Lo"

"Gue juga ngerasa kita makin jauh al, kita udah ngga kayak dulu lagi, apalagi sekarang Lo udah ada renal yang jadi pacar Lo" lanjut Rafa

"Lo tau gue jadian sama renal"

"Cih.... Siapa si yang ngga tau, seluruh murid sekolah lagi gosip lo sama renal kali Al"

"Oh.... Gue kira Lo belum tau masalah ini, tapi gue emang rencana mau kasi tau ko raf" perasaan Aliya merasa bersalah tidak memberi tau sahabatnya ini

"Santai Al, gue dukung Lo kok sebagai sahabat, gue harap Lo bahagia, dan satu lagi maafin gue Al, gue mau kita kayak dulu lagi sahabat yang setiap harinya selalu bertengkar tapi saling membutuhkan" tatapan Rafa pada Aliya begitu tulus Aliya melihat itu sedikit berdebar

"Gue juga mau minta maaf raf, soalnya selama ini gue nggak pernah mau buka percakapan sama Lo, dan untuk sahabatan lagi itu harus sih soalnya sepi juga nggak ada yang gangguin setiap hari"

Rafa hanya tersenyum kecil mendengarnya, akhirnya ia bisa memperbaiki hubungannya dengan Aliya

"Tapi gue liat-liat sekarang Lo makin kurus deh Al, Lo pasti rindukan sama gue"

"Baru juga di maafin ya Lo udah cari masalah, siapa juga yang rindu, Lo kali"

"Ngaku aja kali al, sama sahabat sendiri ngga usah malu"

Aliya yang mendengar itu merasa geram, seketika ia mengambil ancang-ancang untuk memukul Rafa tetapi Rafa keburu membaca gerak-gerik nya alhasil Rafa berhasil lari, jangan menyangka Aliya hanya diam ia pun ikut berlari mengejar lelaki itu

"Rafa sini Lo, gue laporin bunda ya lo, Rafa"

Kita tinggalkan kedua sahabat yang mulai mengembalikan hubungan mereka.
Sedangkan di tempat lain

"Hebat banget bos, cuma dalam beberapa langkah aja, bos udah bisa dapetin kelemahan tu orang"

"Gue nggak pernah nganggab hal ini main-main siapa pun yang berani usik gue, dia bakal hancur" seketika sudut bibirnya terangkat membentuk sebuah seringai "Lo tunggu aja pembalasan gue"


Up besok lagiiii🥰💜

#Day8 Salmasr13

True Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang