Happy reading
Seperti pagi-pagi sebelumnya Aliya pagi ini kembali bersiap ingin ke sekolah tentu saja di jemput oleh renal meskipun hatinya kembali sakit melihat kelakuan renal di belakangnya, tapi Aliya memilih diam
"Aliya berangkat dulu ya ma, renal udah ada di depan"
"Iya sayang hati-hati ya"
"Tunggu, gue mau minta nomor Rafa ke lo, soalnya mau gue suruh jemput"
"Emangnya om Wibowo ngga bisa anterin Lo" Aliya benar-benar muak dengan perempuan ini tidak ada hari yang membuatnya tenang setelah kedatangan Cantika di rumahnya
"Maaf Aliya tapi om ngga bisa soalnya om ada pertemuan penting"
"Udah lah Aliya kasih aja nomor Rafa ke Cantika, kasian nggak ada yang jemput dia"
"Ma" Aliya benar-benar ingin protes dengan mamanya, baru saja satu Minggu Cantika di rumahnya sikap mama Aliya sudah kelihatan sedikit mulai meluntur kasih sayangnya pada Aliya, tak ada yang bisa dia lakukan selain hanya mengalah
Aliya lalu benar-benar memberikan nomor Rafa pada Cantika bukan tanpa sebab Aliya tidak ingin memberikan nya hanya saja Rafa pernah berpesan untuk tidak membagikan nomor ya pada orang lain.
"Halo raf, gue Cantika Lo bisa kan jemput gue di rumah, papa ngga bisa antar lagian Aliya udah sama renal juga" dengan nada manja perempuan itu berbicara Aliya ingin muntah rasanya
"Gue mohon raf lagian ini Tante marwa juga yang minta" apa-apaan membawa mamanya lagi Aliya benar-benar muak sekarang. Tapi Aliya di buat tidak percaya pada tingkah mamanya
Marwa mengambil handphone Cantika lalu meminta Rafa menjemput Cantika, benar-benar skenario yang bagus karena suda lelah akhirnya Aliya meninggalkan rumah dengan perasaan marah
******
Sampai di sekolah Aliya bersama renal baru saja ingin meninggalkan parkiran namun sebuah bunyi mobil sedikit mengambil perhatian mereka
"Itu bukannya saudara Lo sama Rafa ya al"
Aliya hanya diam tanpa menjawab perkataan renal"Kayaknya mereka akrab banget, di lihat-lihat juga mereka cocok ko, iya kan Al" lanjutnya
Kembali Aliya hanya diam melihat Rafa dan Cantika keluar dari mobil dan menghampiri mereka
"Lo kenapa Masi disini Al"
"Gue juga baru sampe sama renal tadi" suasana begitu canggung antara mereka
"Lo kayak udah Deket banget sama Cantika raf"
"Gue ngga sedekat itu"
"Terserah sih tapi kalau di lihat-lihat Lo berdua cocok sih"
"Apaan sih Lo, gue sama Rafa baru Deket aja masa sih udah langsung cocok gitu" dengan senyum malu Cantika mengatakannya
Aliya hanya mampu mencibir perempuan ini benar-benar menjijikan fikirnya
"Ayo sayang kita masuk ke kelas" dengan sengaja renal menekan kata sayang di hadapan Rafa lalu menggenggam tangan Aliya menuju kelas
KAMU SEDANG MEMBACA
True Destiny
Fiksi Remaja(Tersedia dalam bentuk buku) Sebuah masalah yang tidak pernah ada habisnya, perjalanan hidup yang seharusnya mencari kebahagiaan dari orang sekitar tetapi justru banyaknya siksaan yang ia dapat. Perjalanan hidup seorang gadis bernama Aliya, yang mer...