Bab 1

180 9 8
                                    

"Uncle, aku suka sama Uncle ." Ucap seorang gadis remaja. Dengan persaan berdebar debar dia menunggu jawab seorang pria yang tengah berada di depan nya.

"Sa, kamu jangan bercanda deh, aku ini paman mu." Jawab Sean, paman Sasa.

Sasa Adelia Alexsader , gadis remaja yang memiliki wajah cantik serta mata indah berwana hazel, rambut yang hitam pekat dan memiliki bulu mata lentik.

Sasa anak dari pasangan Wijaya Alexsander dan Raisa Adelia. Sasa merupakan anak ke dua. Sasa memiliki kakak laki laki yang bernama Alvero alexsander.

Sasa jatuh hati pada paman nya yang bernama Sean Alexsander.

Sean pria yang berusia 28 tahun merupakan anak angkat mendiang Alexsander dengan Arin victorya, orang tua nya wijaya.

Sasa jatuh hati pada Sean sejak iya masih Smp. Namun setelah lulus kuliah Sasa baru mengungkapkan perasaannya pada Sean. Usia Sasa Saat ini 20 tahun.

"Aku serius uncle, dari dulu aku sudah menaruh hati pada uncle, aku berusaha buat menepis nya, namun semakin ku tepis semakin dalam lah perasaan itu." Ucap Sasa dengan mata berkaca kaca.

"Maaf Sasa, uncle tidak bisa membalas perasaan mu, uncle..... "Sa uncle belum selesai bicara.

Tapi Sasa sudah berlari meninggal kan Sean. Sean hanya bisa menatap kepergian Sasa dengan tatapan yang sulit di artikan.

Sasa masuk ke kamar nya lalu menghempaskan tubuh nya di rajang, iya peluk guling kesayangan nya, di sana Sasa tumbahkan air mata yang iya coba tahan sedari tadi.

Ke esokan pagi nya Alvero masuk ke kamar adik kesayangan nya.

"Sa bangun, kamu ngak kangen gitu sama kakak, kakak sudah dari semalam loh datang, tapi kata mama kamu dari siang gak keluar kamar, terus kakak cek. Eh ternyata kesayangan kakak lagi bobok." Ucap Alvero.

"Kangen lah, masak ngak sih." Sasa langsung merentangkan tangan mintak di peluk. Alvero langsung membawa sang adik ke dalam kedekapan nya.

Alvero Alexsader, Kakak Kandung Sasa yang sedang berkuliah di korea, iya juga ahli IT. Usia Vero tidak terpaut jauh dari Sasa hanya 4 tahun.

"Mandi gih, habis itu kita sarapan." Perintah Vero.

Sasa hanya mengangguk-nganggukan kepala. 20 menit waktu yang di gunakan Sasa mandi serta berpakaian.

Sasa mengunakan baju kaos serta jelana kulot panjang. Rambut sasa di jepit setengah, setengah lagi sasa biar kan tergerai.

Di meja makan Sean melihat Sasa buang muka saat diri nya menatap Sasa.

"Sayang wajah kamu kok kusut gitu, kenapa nak? Kalau ada masalah adek bisa kok curhat ke mama, papa atau pun ke kakak. Ucap Raisa.

"Ngak apa apa kok ma, cuman bingung saja mau lanjut kuliah dimana." Jawab Sasa.

"Memang nya adek jadi lanjut S2 nya ?" Tanya wijaya.

"Jadi pa, maka nya aku bingung memilih dimana bagus nya.

"Menurut kakak sih dimana kamu nyaman saja Sa, kalau ngak kamu kuliah di korea saja bareng kakak, nanti tinggal nya juga bareng kakak, gimana menurut kamu ?"

"Lihat nanti deh kah, kalau bisa aku ingin pergi jauh, sejauh mungkin." Jawab Sasa sambil menahan sesak di dada nya.

"Mama ngak setuju dek, cukup abang mu saja yang jauh, jangan kamu ikut ikutan jauh juga." Raisa tidak rela berjauhan dengan Sasa putri semata wayang nya.

"Ma, aku ingin meraih mimpi ku ma, tolong izinkan Sasa pergi. Sasa ingin meraih cita cita Sasa menjadi Dokter bedah." Sasa sedikit memaksa.

"Tapi... ucapan Raisa terpotong saat tangan sang suami memegang erat tangan nya.

CEO TAMPAN DAN QUEEN MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang