Bab 8

86 2 0
                                    

"Gue Queen mafia tersebut." Jujur Sasa.

Migel, Reno dan Amel seketika terdiam.

"Keren anjir, gue ketemu langsung ketua nya setelah sekian purnama gue cari cari." Ucap Reno memecah keheningan.

"Lo cari gue buat apa ?" Tanya Sasa.

"Gue ingin gabung dengan lo, dan lo harus terima gue."

"Kenapa ?" Tanya Sasa heran.

Wajah reno mendadak mendung, mata nya merah menahan tangis.

"Orang tua gue meninggal karena di bunuh, gue sekarang tinggal dengan adik papa gue yang udah menganggap gue anaknya sendiri."

"Gue cari lo buat gue ingin membalas kematian mereka." Ucap Reno dengan nafas memburu.

"Lo tau siapa pembunuh orang tua lo ?"

"Iya, sebab di depan mata gue mereka menembak orang tua gue, adik perempuan gue di culik." Tangisan Reno pun pecah.

"Lo dimana saat itu , kok lo tau " tanya Amel.

"Gusy kita bicara jangan disini, kita cari tempat aman dulu." Sasa membawa mereka ke apartemen nya. Setelah sampai Sasa menyuruh Amel membuatkan Migel dan Reno minum, sedangkan iya menganti baju.

"Cerita lah Ren apa tujuan lo cari gue?" Ucap Sasa. Mereka berada di ruang tv Sasa.

"Waktu itu umur gue baru 10 tahun, gue main petak umpet dengan adek gue Mimi. Gue iseng masuk ke dalam lemari nyokab gue."

"Saat gue lagi bersembunyi tiba tiba suara tembakan terdengar ,Nyokab yang lagi tidur karena sakit pun bangun, namun belum sempat nyokab gue ke luar di depan pintu ada yang menodongkan sejata nya ke nyokab.

Sekita nyokab tumbang setelah mereka menembak nyokab tepat di dada nya, mata nyokab gue melihat ke arah gue saat itu. Dengan cepat nyokab gue menjatuhkan dirinya tepat di depan lemari tempat gue sembunyi."

"Gue tau nyokab mencoba melindungi gue, saat itu terdengar juga jeritan Mimi yang di bawa paksa oleh orang itu."

"Saat orang itu pergi, gue masih tidak berani keluar, gue keluar nya saat paman gue tidak segaja membuka lemari."

"Disana polisi mengorek gorek informasi ke gue, namun ada satu polisi yang menatap gue, dia beri gue kode untuk melihat keluar jendela, disana gue lihat ada penembak jitu yang mengarah ke gue dan paman, gue ngak mau paman gue terluka akhir nya gue bungkam."

"Siapa pelaku nya ?" Tanya Sasa.

"Orang itu ketua Mafia King of death, orang yang sudah menculik anak pejabat kota, gue tau itu karena tidak segaja gue curi dengar bahwa ada kelompok Mafia Dark World yang membantu pejabat kota, nah disana gue tertarik ingin mencari tau."

"Gue ingin balas atas kematian orang tua gue dan juga ingin tau mimi masih hidup apa sudah meninggal." Migel yang baru tahu kisah pilu Reno langsung memeluk sahabat karib nya itu.

"Masuk kelompok gue gak semudah lo bayangkan Ren, lo harus latihan fisik serta kedepan nya lo akan punya musuh, saran gue sih gak usah lo masuk, gue akan bantu lo buat balas dendam." Ucap Sasa percaya diri.

"Kenapa lo nolak gue ?" Tanya Reno marah.

"Ren jadi mafia itu ngak segampang lo bayangkan, lo punya keluarga, Saat lo jadi mafia, keluarga lo terancam nyawa nya, maka nya selama ini gue gak membuka diri di depan banyak orang, Amel gue larang cari tau tentang gue juga karena itu, gue gak mau suatu saat Amel terbunuh di musuh gue."

"Benar kata Sasa, gue bicara begini bukan berarti gue ada di pihak dia, namun disini gue juga merasakan bahaya yang akan datang jika menjadi mafia. Kakak gue seorang mantan mafia, dia berhenti saat istri dan anak nya jadi target musuhnya, berkali kali istri dan anak nya dalam bahaya, dari di culik hingga rem mobil yang di putus, saat ini kakak gue lagi dalam persembunyian nya, mereka memutus kontak dengan saudara yang lain." Migel menjelaskan agar Reno tidak salah paham.

CEO TAMPAN DAN QUEEN MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang