Bab 23

38 1 0
                                    

"Akhir nya rencana ku berhasil." Ucap Tio yang berada di kediaman nya.

"Selamat Tuan Tama kau berhasil membuat ku jadi janda." Tiba tiba saya masuk lewat jendela.

"Kamu... bagaimana mungkin ?" Tanya Tama kaget.

"Kau salah lawan Bapak Tama terhormat, kau belum tau siapa aku bukan, akan ku perkenal kan.

"Aku Queen Dark World Mafia yang lagi hangat di perbicangkan.

"Tidak mungkin, tapi ya sudah lah aku tidak peduli, sekarang aku bahagia sayang kamu menemuiku, Jadi lah milik ku akan ku bahagia kan kamu." Ucap Tama sambil mendekati Sasa.

"Apa anda tau rasa cinta saya teramat dalam untuk suami saya, saya tidak akan membagi nya walau cuman secuil, namun anda dengan obsesi anda membuat saya terpisah dari nya, sekarang dengan seenak nya anda memintak saya menjadi milik anda."
Sasa senyum remeh.

"Jangan bermimpi anda." Lanjut Sasa lagi.

Dor

Dor

Dor

Sasa menebak dada Tama membabi buta, Sasa sangat sakit hati saat tau dalang semua kekacauan ini Tama.

Pistol Sasa di beri alat peredam, jadi tidak akan ada yang mendengarnya.

Setelah selesai membunuh Tama, Sasa meninggal kan kediaman Tama tanpa meninggal kan jejak.

Kematian Tama pun mengegerkan kampus.

****

"Sasa sudah tau ngak ya Pak Tama meninggal ?" Tanya Reno.

"Ntah lah, sudah 1 minggu aku tidak bertemu dengan nya, nomor nya pun tidak aktif, datang pun ke apartemen dia tidak ada jawaban apa pun, seperti apartemen nya kosong.Ucap Amel sedih.

"Tenang lah Sayang, kamu lupa siapa dia, paling ada misi yang membuat nya tidak bisa di hubungi, bukan nya biasa begitu." Ucap Migel.

"Kamu benar Sayang, kalau ngak kita tanya Mimi atau Vio saja." Usul Amel.

"Aku setuju, aku juga rindu ayang Vio." Ucap Reno.

Mereka bertiga pun meninggal kan kampus.

"Sasa pergi?" Ucap Vio lemah.

Saat ini 5 serangkai sudah berkumpul di kediaman Vio.

"Kenapa Sasa pergi ?" Tanya Amel kaget dengan yang iya dengar barusan.

Vio menceritakan apa yang di sampaikan Kemal.

"Kenapa tuh anak tidak kasih tau gue sih, dia tidak angap gue lagi teman." Ucap Amel dengan air mata yang menupuk.

"Gue belum pergi ko." Tiba tiba Sasa sudah berdiri di depan pintu rumah Vio.

"Lu jahat tau ngak, gue pikir lo lupa kalau gue teman lo." Ucap Amel berhampuran memeluk Sasa.

"Tenang lah, gue kesini juga dapat telpon dari bokap lo, kata nya lo sudah tidak keluar kamar 6 hari." Ucap Sasa pada Vio.

"Habis lo jahat tau ngak, pergi cuman titip pesan doang pada Kemal, gue yang lain gak lo angap apa ?"

"Gue lagi ada urusan, sehingga gue ngak kasih kabar ke kalian"

"Lo ribut ya sama suami lo ?" Tanya mimi.

"Dari mana lo tau ?"

"Suami lo sering ke markas cari lo, dia kayak orang gila tau." Omel Mimi.

"Biar kan saja, kami sudah bercerai." Mata Sasa pun berkaca kaca mengingat talak yang Sean ucapkan.

"Lo gak mau cerita gitu sama kita ?" Tanya Amel.

Sasa pun menceritakan semua nya termasuk cerita membunuh Tama.

"Ya ampun gila kali tuh Dosen ya, masak suka bini orang." Ucap Reno mengebu ngebu.

"Terus sekarang apa yang mau lo lakuin, lo ngak beri gitu kesempatan buat suami lo ?" Tanya Amel.

"Hati gue sakit mel, kesetian dan kesucian gue di ragu kan. Ucap Sasa.

"Oh ya gue cuman punya waktu sebentar, gue harap pertemuan ini kalian rahasiakan dari nya, gue pamit dulu." Ucap Sasa pamit.

"Terus kita akan putus kontak ?" Tanya Amel sebelum Sasa pergi.

"Ngak ko, ntar kalau ada nomor baru itu milik gue, gue belum beli ponsel baru." Sasa pun pergi dari kediaman Viola.

Kawan kawan Sasa pun lega akhir nya Sasa pamit ke mereka.

"Gue bingung, gimana bokap gue hubungin dia ya, sedangkan ponsel nya rusak." Ucap Vio.

"Tanya ke bokap lo aja langsung." Usul Amel.

"Ah lo benar, gue cari bokap gue dulu." Vio pun mancari keberadaan ayah nya.

"Papa." Panggil Vio.

"Sudah cerah lagi anak papa, Queen kamu sudah datang ?"

"Sudah, aku malah ingin bertanya pada papa kok bisa papa menghubungi Queen sedang kami tidak bisa."

"Haha, kamu lupa siapa papa nak."

"Is papa aku serius."

"Saat kamu gabung jadi mafia, Queen kamu itu selalu bantu papa dalam banyak hal, saat papa berhadapan dengan musuh Queen mu lah yang berada di belakang papa, kamu pikir enak jadi pejabat, banyak musuhnya tau tapi berkat Queen kamu itu papa bisa antasi semua nya."

"Cara hubungi Queen nya bagaimana ?" Tanya Vio kurang puas dengan jawaban Pak yanto.

"Pakai sinyal darurat milik papa, jika Queen mu lihat itu berarti papa dalam bahaya dia pasti langsung datang."

"Lihat kamu ngak keluar kamar papa cemas, jadi papa kirim deh sinyal bahaya, eh dia langsung datang." Jawab yanto terkekeh melihat Sasa datang dengan sebuah pistol.

"Makasi papa, papa selalu tau apa yang ku mau." Vio pun memeluk yanto dengan penuh kasih sayang.

"Kamu anak papa satu satu nya, papa tidak mau lihat kamu sedih, papa akan lakukan agar kamu bahagia selalu sayang."

CEO TAMPAN DAN QUEEN MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang